death

6 0 0
                                    

"siapa lo bangsat??!!" Tanya derin.

"Malaikat pencabut nyawamu" ucap sera dingin lalu menerjang hendak menendang kepala derin. Namun derin dengan sigap mundur menghindari sera.

"Malaikat pencabut nyawa?? Hahah lawak si jalang sialan ini!" Ucap volka.

Sera tiba-tiba berganti posisi dengan cepat memukul volka dengan tingkat baseball. Sera memukul tepat di kepala volka lalu menendang volka sampai terhuyung kebelakang jatuh ke tanah.

Sera melompat ke atas volka menginjak perut volka sambil memukuli volka sampai volka tidak sadarkan diri. Darah muncrat kemana-mana mengotori tangan dan baju sera.

"You bitch!!!" Teriak hiro sambil berlari hendak memukul sera namun sera dengan sigap menghindari hiro. Sera memutar tubuhnya 45° sambil kakinya terangkat lalu menghantam kepala hiro.

Hiro terhuyung jatuh ke tanah lalu sera memukul punggung hiro sangat kuat sampai hiro tergeletak di tanah. Tidak berhenti, sera terus memukuli hiro sampai terdengar retakan tulang yang sepertinya patah.

Sera membalikkan badannya hiro sampai terlentang menghadap atas. Sera kemudian memukul kemaluan hiro dengan tongkat baseball sangat kuat. Membuat hiro berteriak kesakitan.

"Selamat atas kehancuran masa depanmu" ucap sera dingin lalu berjalan kendekati volka yang masih tidak sadarkan diri.

Sama halnya dengan hiro, sera memukul kemaluan volka sangat kuat membuat volka tersadar dari pingsannya dan berteriak kesakitan sambil memegangi kemaluannya.

"Selamat atas kehancuran masa depanmu" ucap sera.

"Tinggal tiga lagi, siapa selanjutnya?" Tanya sera sambil menatap ke arah derin, raka, dan renald.

Tatapan sera terlihat kosong dan gelap. Seakan tidak ada kehidupan di dalam matanya, hanya ada kebencian, rasa jijik, dendam, amarah dalam tatapannya. Sera kemudian berlari sangat cepat menerjang ke arah derin dan bertarung dengan derin.

Renald dan raka tidak diam saja, mereka berdua menerjang hendak mengeroyok sera. Namun sera sangat gesit dan kuat sehingga renald, derin, dan raka kesulitan.

"Bangsat! Siapa sih lo anjing?!!" Tanya raka.

"lo temen salah satu cewek yang udah kita pakek ya" ucap renald.

Amarah sera mendidih mendengar ucapan renald. Kecepatan sera meningkat, sera menerjang ke arah renald sangat cepat dan melayangkan pukulan dengan seluruh kekuatan yang sera punya. Renald langsung tersungkur ke tanah. Tak berhenti sera langsung menerjang lagi dan memukuli renald berkali-kali sampai renald tak sadarkan diri.

"Cih! Keknya bener yang di ucap renald, lo temen cewek yang udah kita pakek, temennya siapa lo?? Nana?? Chika? Selly?? Noa?? Misha?? Atau jangan-jangan rea?" Tanya raka.

"Don't calling her name with your fucking dirty mouth bastard!!!" Ucap sera dengan cepat menerjang ke arah raka.

Sera dan raka bertarung dan saling melayangkan pukulan. Derin tidak diam saja dan langsung membantu raka.

"You bitch!! Gue bakalan tidurin lo sampe mampus!!!" Ucap raka.

"You can try, bastard! Tapi itu kalo lo bisa ngalahin gue" ucap sera dengan kekuatan yang sudah di pusatkan pada kakinya, sera menghantam pinggang raka sampai raka berlutut kesakitan memegangi perutnya.

Setelah itu sera beralih ke derin, sera melompat ke arah derin dan langsung menghujani banyak pukulan ke arah derin. Derin jatuh ke tanah merintih kesakitan.

"Lima cowok lawan satu cewek kalah, culun banget pengecut!" Ucap sera lalu mengeluarkan sebuah belati kecil dari sakunya.

"Bangsat!" Umpat raka meludah ke arah sera.

Sera berjalan mendekati raka sambil memainkan belatinya. Raka yang melihat sera langsung ketakutan.

"Mau apa lo bangsat?!! Dasar gila!!!" Ucap raka. Sera jongkok menatap raka dalam. Sera memposisikan belatinya di leher raka.

Sera hendak menusuk leher raka menggunakan belati kecil itu namun seseorang menghentikan sera. Sera langsung mendongak, mata sera terkunci oleh keberadaan azen. Raka langsung pingsan setelah itu.

"Cukup, ser" ucap azen merebut belati sera.

"Azen! Balikin" ucap sera meminta belatinya. Azen tidak mengembalikannya dan menyimpannya.

Sera langsung mencengkram kerah baju azen. Menatap azen penuh amarah.

"Jangan ikut campur! Cepat balikin!" Ucap sera.

"Sera!" Panggilan mio mengalihkan perhatian sera ke arahnya. Mio berjalan cepat menghampiri sera lalu menampar sera dengan sangat keras.

Angry Girl (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang