Wkwk
Beberapa hari gak hadir kayanya makin nambah nih readersnya😍😍😍Thanks karena udah mampir ya cyinn!!
Boleh dong follow aku dulu hehe 🔥🔥🔥
Mattt baca ya cyinn 😍😍
.
.
.
.
.Algrarez memasuki kamarnya setelah mengobrol lama di luar bersama teman-temannya. Tidak ada hal menarik dari pernikahan ini, jauh dari apa yang Algrarez bayangkan. Mengendalikan Zanna dibawah kendalinya itu sulit. Gadis itu tidak selugu apa yang dia kira, tidak mudah untuk membuat Zanna tunduk padanya.
Pernikahan memang bukan hal yang seharusnya Algrarez permainkan. Namun, dia sama halnya dengan Zanna. Tidak pernah menginginkan pernikahan ini sebelumnya, mereka berdua sejatinya hanya menurut dengan apa kata orang tua mereka. Meskipun begitu, Zanna juga sudah melakukan segala cara agar dia bisa terlepas dari perjodohan ini. Berbeda dengan Algrarez yang pasrah menerima begitu saja. Tanpa memikirkan masa depan mereka kedepannya bakal seperti apa nantinya.
Yang jelas, Algrarez pasti akan membatalkan perjodohan ini jika bukan Zanna orangnya.
Algrarez melihat Zanna yang baru saja keluar dari kamar mandi, sementara itu dirinya langsung merebahkan diri di kasur. Zanna bisa mencium aroma rokok dan alkohol yang kuat. Tanpa ditanya, Zanna tahu apa yang Algrarez lakukan di luar sana dengan teman-temannya. Apalagi jika bukan mencari penyakit? Merokok dan meminum alkohol.
Algrarez masih memperhatikan pergerakan Zanna. Sampai di detik dimana Zanna mengambil cardigan miliknya dan memakainya.
Hal itu justru membuat Algrarez bertanya, "Mau kemana?" Untuk saat ini, Zanna masih belum mengerti bagaimana jalan pikir cowok itu. Setelah terciduk oleh teman-temannya, Algrarez bukannya mengucapkan kata maaf. Tapi, malah bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.
"Aku udah ada janji tidur di kamarnya Kak Jane."
"Suami lo Jane apa gue?"
Zanna mendengus kesal. Jelas dia bersikap seperti ini, dia gadis baik-baik. Dipaksa melakukan hubungan seperti itu apalagi sampai terciduk oleh teman-teman Algrarez membuat harga dirinya sedikit tergores.
"Tidur sini, gue gak ngizinin lo keluar." ucap Algrarez dengan tatapannya yang dingin. Bahkan jika Zanna ikut menatap mata elang itu, bisa dipastikan tatapannya sampai menembus jantung.
Zanna menghela nafasnya panjang, "Emang aku lagi minta izin sama kamu?" Seharusnya Zanna tidak usah mencari masalah dengan Algrarez. Cowok licik itu bukan lawannya. Algrarez bukan orang yang harus Zanna lawan, justru sebaliknya. Algrarez adalah orang yang seharusnya ia menurut atas segala perintah cowok itu.
"Lo marah sama gue?" Tanya Algrarez mengangkat satu alisnya saat menatap Zanna.
Zanna diam, membuat Algrarez yang sudah berbaring itu pun beranjak berdiri. Mendorong pelan tubuh Zanna sampai terduduk di atas kasur, "Tidur, biar gue yang keluar." Senakal-nakalnya Algrarez, dia tidak akan pernah membiarkan Zanna keluar malam seperti ini.
Tidur di kamar Jane? Itu hanya alasan agar Zanna bisa keluar. Mana mungkin Jane mau menampung Zanna untuk menginap di kamarnya saat dia sedang menghabiskan malam yang panjang dengan Gabriel?.
••••
Ini adalah hari terakhir mereka di Bali. Jadinya, mereka ingin menghabiskan waktu bersama disini, setidaknya membuat kenangan yang manis. Yang mungkin nantinya tidak akan pernah terlupakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGRAREZ || The Devil Husband
Teen FictionZanna tidak pernah percaya dengan namanya cinta. Dia hanya menganggap bahwa cinta adalah perasaan yang merepotkan dan tidak nyata. Trust issue nya soal cowok justru membuatnya takut berkomitmen dalam hubungan. Zanna tidak percaya, kalau di dunia ini...