(4) masa lalu yang indah

11 3 0
                                    

"coba aja gue bisa ubah waktu ren,
gue pengen jadi orang pertama
yang selalu menjaga keluarga gue,
dari setiap orang yang ingin menghancurkan kebahagiaan kami,
coba aja dulu gue ga lemah "

Azizan Edwin Lesmana


"lo sudah berusaha menjaga keluarga
lo zi, lo harus kuat jangan pernah
merasa lemah, I am proud of you
karena sudah bertahan sampai
sekarang"

Reno Galaksa Nalendra


***

Bima dan zizan hanya tinggal berdua saat ini di kelas sekarang, suasana cukup canggung karena daritadi sibuk dengan aktivitas nya masing masing

bima yang sedang bersedekap dada sambil mengoyang goyang kan kursi nya, lalu beralih menatap zizan yang berada di belakang samping nya, agar suasana tidak canggung bima memutuskan untuk pergi ke meja zizan.

"lo lagi apa," ujar bima basa basi

"punya mata kan lihat lah gue lagi apa," ketus zizan sambil memegang buku pelajaran.

"hehehe namanya juga basa basi, btw jangan canggung gitulah santai aja ama gue mah," usul bima, "btw lo kaga mau nitip makanan gitu sama yang lain kaga lapar lo emangnya?" sambung nya dengan mengeluarkan pertanyaan

"ga," ujar zizan ketus.

"aneh nih murid baru," batin bima karena tingkah laku zizan terhadap nya

Bima memutuskan untuk kembali ke tempat duduk nya, namun saat dia ingin berjalan tiba tiba saja bima tersandung meja zizan membuat buku buku zizan yang terletak di sudut meja terjatuh.

Bima melihat ada sebuah foto di balik halaman buku yang terbuka, ia ingin mengambil nya namun zizan lebih dulu mengambil foto tersebut dan buku buku yang terjatuh.

Bima heran terhadap tingkah zizan yang mencurigakan tanpa berpikir lama bima kembali ke kursi nya dengan kebingungan, "varel aneh jir," batin bima, bima tadi melihat sekilas foto tersebut foto itu adalah foto keluarga yang sedang saling pelukan yang terdiri dari ayah, bunda, dua anak perempuan kembar seperti berumur 10 tahun, satu remaja seperti berumur 13 tahun dan satu pria dewasa yang mengunakan baju toga wisuda, bima melihat keluarga itu tampak berbahagia seperti keluarga cemara, tetapi bima tidak terlalu jelas melihat wajah pria dewasa yang mengunakan toga itu namun di pikiran nya adalah "mungkin itu adalah varel."

disisi lain, zizan yang sedang menatap foto tersebut dengan wajah lesu nya, ia mengingat kembali memori nya yang indah di masa lalu saat dirinya telah wisuda

Mata zizan tertutup mengingat lagi momen indah itu.

"bunda aku ingin berdiri di samping kakak zizan yaa," zizan teringat kata kata adiknya, exelyn. saat itu ia merengek untuk berdiri di samping nya saat ingin foto bersama

"Aku juga mau berdiri di samping kak zizan," zizan juga teringat dengan kata kata adik nya yang satu lagi, lyora. lyora dan exelyn adalah anak kembar tidak identik.

"ga ada yang mau berdiri sama abang juga nih?," zilan. adik pertama zizan yang penyayang dan rendah hati

"ga ada juga nih yang mau berdiri di samping ayah," ayah zizan, lesmana. kepala keluarga yang bertanggung jawab dan penyayang.

"sudah, kita foto sama sama jangan pada berantem," tegur seorang wanita, itu adalah ibu nya, Tiffany. orang yang berhati seperti malaikat dan cantik nya mengalahkan bidadari surga.

"sini kita saling peluk aja," zizan mengucapkan itu lalu melebarkan tangan nya.

disitulah foto tersebut tampak sangat bahagia sekali, mereka berenam berpelukan. itu adalah kebahagiaan yang tidak bisa didapati oleh semua orang hanya orang beruntung lah yang bisa mendapatkan nya dan itu adalah zizan ia sangat beruntung karena telah lahir di keluarga yang bahagia itu.

tanpa sengaja air mata zizan terjatuh, ia sangat merindukan canda tawa dan keharmonisan di keluarga itu namun sayangnya keluarga itu hancur berkeping keping.

"kangen sama ayah bunda, zilan, lyora dan exelyn," batin zizan. zizan segera menghapus air mata nya agar tidak dilihat oleh bima.
"ingin berkumpul lagi seperti dulu, ingin saling melemparkan candaan dan tawa. keluarga bahagia itu sudah tidak ada lagi, keluarga itu hancur berkeping keping dan hanya meninggalkan kenangan." batin lagi zizan ia saat ini sedang melamun menatap foto nya itu.

"HALOO EVERYBODY," seketika zizan tersadar dari lamunannya, ia menyimpan foto tersebut di halaman buku nya lalu menghapus sisa air mata nya, zizan melihat siapa yang telah mengejutkan nya, itu dian dan reno hanya berdua.

"bakso ga ada, istri kang ucup lagi lahiran jadi kaga jualan dia, jadi gue beliin telur gulung aja, nih lo suka kan,"  dian menyodorkan 5 telur gulung yang disimpan di plastik.

"gapapa deh, kepengen juga gue telur gulung thanks ya," ucap bima

"yoii."

Reno pergi menuju meja zizan, saat sudah tiba di meja zizan ia menatap mata zizan, "dia nangis? matanya merah," batin reno ia menyadari jika zizan pasti telah menangis tadi

"zi, eh maksud gue varel," reno hampir keceplosan memanggil zizan dengan nama asli nya untung nya tidak didengar oleh bima dan dian

"hm," deham zizan

"lo na-"

"sstt, diam aja lo," potong zizan, ia menahan mulut nya untuk tidak berbicara

"LION," reno menoleh ke arah suara, "ikut kaga lo gue mau ke kantin lagi," itu dian

"engga deh gue dikelas aja, eh btw bima dipanggil sama guru kan tadi," ujar reno

"lah tumben gue dipanggil, mau apa?" tanya bima

"gatau."

"cepetan yokk, gara gara lo nih nasgor yang gue pesen gue tinggalin di meja kantin," kesal dian

"kenapa salahin gue jir, yaudah buruan," bima dan dian pun pergi keluar kelas dan meninggalkan zizan dan reno di dalam.

"ga ada orang kan cepetan jawab pertanyaan gue, lo nangis?," tanya reno

"hm," zizan berdeham seperti mengatakan iya, "cuma keinget masa lalu aja," sambung nya

"lo jangan berlarut-larut dalam kesedihan, lo boleh rindu dengan keluarga lo tapi jangan berlebihan."

"ga bisa, gue dihantuin bayang bayang ortu gue dan adik adik gue, gue kangen mereka ren," zizan mengambil foto yang tadi ia simpan di dalam buku, lalu menatap nya sendu

Reno tidak bisa berbuat apa-apa selain menatap zizan yang di terjang oleh kerinduan.

"gue gagal...gue gagal ngejaga ortu gue dan adik adik gue jika saja waktu bisa diubah gue ingin menjaga keluarga gue dari bahaya yang ada, gue bodoh gue tol*l ren." reno diam mendengarkan ucapan zizan yang sangat amat lesu

"gue pengen berkumpul lagi sama keluarga gue yang harmonis itu, tapi itu semua hanya imajinasi gue."

#DAY4 Salmasr13

Masa lalu seorang psychopath (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang