pdkt ( pendekatan )

126 6 0
                                    

Halooo!
Aku mau Terima kasih ke kalian karena sudah baca cerita aku, dan udah ada 50 orang baca cerita aku makasihh 😘😘

Maaf jika ceritanya gak seru
kalo suka jangan lupa vote 😚
--------- ----------

Warning ⚠
- genre : bl ( boys love )
- karakter dari monsta ( saya hanya meminjam )
- kalo gak suka jangan baca!

ENJOYY!

---------------------------------

Setelah semua murid sampai kesekolah, bell pun bunyi dan semua murid pun masuk ke kelas masing - masing.

Dikelas Hali, Ice, Taufan dan Blaze

Hali dan Ice melihat bahwa disebelah Taufan dan Blaze,tidak ada yang duduk mereka pun langsung mengambil tempat duduk tersebut.

Saat Taufan dan Blaze kembali dari kantin ia melihat bahwa Hali dan Ice duduk ditempat tas mereka ditinggalkan, karena tidak ada pilihan lain mereka pun pasrah dan langsung duduk disebelah.

Disisi Hali dan Taufan

Taufan yang duduk disebelah Halilintar pun masih canggung walaupun mereka sudah pernah tidur dikamar yang sama.

Dan tiba - tiba Taufan merasakan bahwa tangan Halilintar memegang pahanya, ternyata perasaan itu benar Halilintar sedang memegang paha Taufan sambil mengelusnya dengan lembut.

Taufan yang merasa sensasi itu pun langsung mendesah dengan suara yang kecil agar murid lain tidak mendengar desahannya.

"nghh..." Desah Taufan dengan lembut

Bukan berhenti, Halilintar malah lanjut mengelus pahanya dengan lembut dan menggerakan tangannya sedikit demi sedikit menuju ke "itu" Taufan.

"ahh.. hali.." Taufan yang memanggil nama Halilintar agar ia berhenti memegang tubuhnya.

Hali tidak peduli dengan panggilan Taufan karena ia sedang fokus mendengarkan guru yang sedang menjelaskan pembelajaran sambil memegang paha Taufan.

Karena Halilintar mengetahui bahwa sekarang ia sedang memegang "itu" Taufan, Ia pun mengelusnya dengan lembut.

"nghh... ahh.." Taufan yang mendesah dengan nada yang mengecil dan tiba - tiba "itunya" pun menegang.

"hmm? udah tegang aja.. " Hali yang berbicara dengan Taufan dengan cara berbisik.

"mau ku tolong gak?" Hali yang ingin menolong Taufan agar "itu" Taufan tidak tegang lagi.

"e-enggak.." Taufan menolak pertolongan Halilintar karena ia tahu bahwa jika ia memperbolehkan Halilintar menolongnya, itu akan membuat Taufan mendesah.

Karena Halilintar merasa kasihan, ia pun langsung berhenti memegang tubuh Taufan dan fokus dengan pembelajaran yang sedang dilaksanakan.

Disisi Blaze dan Ice

Blaze yang melihat Ice duduk disebelah tasnya berada pun ingin pergi dan bolos untuk hari ini karena ia tidak ingin duduk disebelah Ice.

Ice tidak nyadar bahwa Blaze sudah sampai karena ia sedang tidur dengan nyenyak.

Karena Blaze ingin bolos, ia langsung mengambil tasnya dan ingin pindah ke kursi lain, tetapi Ice yang mengingau pun memegang tangan Blaze yang membuat Blaze tidak dapat pindah dari tempatnya.

Tiba - tiba Ice langsung bangun dari tidur nyenyak nya dan langsung menarik tangan Blaze untuk duduk disebelahnya.

"Kenapa kamu gak mau duduk disebelah aku sih?" Ice yang berbicara dengan nada yang dalam dan lembut.

"uhh a-aku gak mau a-aja.." Blaze yang menjawab Ice dengan nada yang gugup.

Tanpa berkata - kata lagi Ice langsung menarik tangan Blaze lebih kuat yang membuat ia hampir terjatuh.

"duduk" Ice yang menyuruh Blaze duduk dengan nada yang dingin.

"I-iya" Blaze yang mendengar perkataan Ice yang dingin pun langsung duduk di tempat yang tadi ia duduki.

Ice pun langsung melanjutkan tidurnya yang terpotong sambil memegang tangan Blaze agar Blaze tidak dapat pergi tempat duduknya, Blaze yang merasakan tangannya yang dipegang oleh Ice dengan erat pun membiarkannya.

---------------- ------------------

Makasih sudah baca 😍
Maaf jika ada kesalahan kata/typo
(Sebenarnya lagi males tulis jadi pendek aja 😉)
Kalo suka jangan lupa di vote ya

Dan sekali lagi, Terima kasih sudah membuat cerita ini diview oleh 50 orang 👽👽

Lope uu 🤡

Total Words : 575

Pandangan Pertama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang