Hari Baru
Pagi ini disambut ceria oleh kicauan burung-burung yang bernyanyi merdu diatas ranting pepohonan, hawa sejuk pagi hari pun terasa. Pagi ini adalah awal yang baru untuk Kinara karena hari ini adalah hari pertama dirinya akan masuk kesekolah baru setelah Papahnya memintanya untuk pulang ke Jakarta setelah kepergian sang kakek dan neneknya di Bandung bulan lalu, sempat bersikeras tak mau kembali ke Jakarta dengan beribu alasan akhirnya Kinara pasrah dengan perintah sang Papa. Walaupun dirinya tahu kepindahannya lagi ke Jakarta tak akan merubah apapun pada kehidupannya, Papa dan Mamahnya tetap akan sibuk bekerja tanpa pernah meluangkan waktunya untuk dirinya.
Kinara sedikit bisa merasakan hangatnya keluarga karena pagi ini dirinya bisa sarapan bersama mama dan papa walaupun tetap saja kedua orang tuanya akan sibuk dengan ponsel mereka masing-masing, disela-sela waktu sarapan tiba-tiba saja para pembantunya mendorong 2 koper besar milik papa dan mamanya.
"Mama sama papa mau kemana kok ada koper gini?" tanya Nara
"Mama sama papa mau ke Singapore dulu ya sayang ngga lama kok cuma 1 minggu" jawab sang mama
"Pah, hari ini hari pertama aku masuk sekolah baru papa ngga mau anterin aku dulu? Itu kan sekolah papa juga pah" Protes Nara pada sang papa
"Nara kamu kan udah gede kamu juga bisa berangkat sama supir ngga usah manja deh, mama dan papa kerja juga kan buat kamu" jawab sang papa yang lagi-lagi membuat Nara merasakan sakit hati
"Ya udah kamu hati-hati ya dirumah sama disekolah uang jajan kamu udah mama transfer, kamu mau oleh-oleh apa sayang?" tanya sang mama
"Ngga perlu mah, Nara cuma butuh waktu kalian" jawab Nara
"Nara berangkat duluan mah pah" sambungnya lagi sambil menyalami kedua orang tuanya yang masih diam mematung mendengar ucapan putri semata wayang mereka
Hari ini Nara memilih berangkat kesekolah diantarkan oleh supirnya bukan tanpa alasan tapi adegan di meja makan tadi membuat pikirannya kacau dan tentu saja membuat moodnya rusak pagi ini. Sebenarnya masih terlalu pagi untuk berangkat kesekolah tapi Nara tak ingin berlama-lama dirumah lagipula kedua orang tuanya pun akan pergi ke luar negri, bukan hal baru sebenarnya maka dari itu dulu Nara memilih tinggal dengan kakek dan neneknya. Sesampainya disekolah Nara memilih untuk duduk terlebih dahulu ditaman sekolah sambil menunggu bel sekolah berbunyi.
Disisi lain dikediaman Dirgantara
Tak jauh berbeda dikediaman Dirgantara pun sama disaat waktunya sarapan pagi taka da obrolan hangat didalamnya Bramantyo dan istrinya sibuk dengan ponselnya masing-masing sedangkan Elbarra hanya bisa diam memperhatikan kedua orang tuanya dengan wajah yang jenuh dan badmood.
"Barra jangan lupa yah hari ini anak teman papa bakal mulai masuk disekolah kita jadi kamu harus jagain dia, karena dia anak pemilik sekolah sama kaya kamu" ucap Bramantyo mengingatkan Elbarra
"Iya pa" jawab Barra
Flashback on
Saat sedang menikmati sejuknya suasana sore hari Barra yang tengah duduk ditepian kolam renang rumahnya dikagetkan oleh kehadiran papanya yang baru saja pulang dari kantor. Entahlah tumben sekali sore hari papanya sudah pulang kerumah bahkan sampai mendatanginya di halaman belakang rumah.
"Barra papa mau bicara sama kamu" ucap sang papa
"Mau ngomong apa pah tumben banget jam segini udah pulang" sindir Barra
"Jadi gini mulai hari senin besok anak pemilik separuh saham yayasan sekolah bakal sekolah juga disana, jadi papa mau kamu jagain dia karena dia perempuan" jelas sang papa
KAMU SEDANG MEMBACA
The Most Popular Boy & The Stranger Girl
Teen FictionKisah kehidupan yang hampir sama akhirnya membawa mereka pada pertemuan tak sengaja, dari pertemuan hingga pada kebetulan kebetulan lain yang kerap kali lagi dan lagi membuat mereka bertemu. Akankah kisah cinta mereka pun sama ? Layaknya kisah kehid...