8

18.3K 1.6K 275
                                    

Typo.
Vote dulu lur, matursuwon.

________________________

Selamat membaca.
_________________________

Ruangan bersuhu dingin yang kini Geska singgahi mampu membuat perasaanya ikut membeku. Di sebelahnya kini terdapat Antares yang sedang bermain ponselnya. Harusnya saat ini ia tidur dengan Celvin, namun Celvin memilih tidur bersama Darga dan Antares pun menyetujui. Hal itu membuatnya mendengus kesal karena ia harus satu tempat tidur dengan Antares.

"Lo bilang mau bantu gue sama Celvin, tapi kenapa lo gak ngebolehin gue tidur sama dia?" Pertanyaan Geska itu membuat Antares menghentikan aktivitasnya.

Mata elang mereka bertubrukan, saling menatap dengan ekspresi datar.

Terus menatap Geska, Antares sendiri juga bingung. Ingin mendapatkan Asya dengan imbalan membantu Celvin dekat dengan Geska. Tapi Antares tidak rela jika kakaknya nanti berpacaran dengan Geska.

Sekarang ini, Antares hanya memanfaatkan tubuh Geska saja sebagai pelampiasan nafsunya, pikir Antares karena Geska tidak akan bisa hamil dan tidak akan meminta pertanggung jawaban seperti gadis-gadis lain yang sudah dirinya tiduri.

"Res!" Tegur Geska karena Antares tidak menyahut dan hanya melamun.

Tersadar akan pikirannya, Antares menghela napas.
"Iya, nanti gue bantuin. Lagian, gue belum gerak buat deketin Asya juga."

"Inget Res, gue bolehin lo deketin Asya asal jangan manfaatin dia buat jadi bahan pelampiasan nafsu lo! Cintai dia pake hati! Jangan nafsu!" Gertak Geska sebelum memunggi Antares untuk pergi tidur.

Seringai terpatri di bibir Antares dengan mata yang tertuju pada punggung Geska.
"Iya, lo tenang aja. Gue pasti pake hati."

'Karena yang jadi pelampiasan nafsu gue itu kan, elo.' Sambungnya dalam hati.

__

_____________________________

__

"Kenapa mukanya daritadi kayak orang abis lihat setan, sih?" Tanya Darga pada Celvin yang sedari tadi diam dengan ekspresi aneh.

Masih diam dan menghiraukan Darga.

"Sayang! Sayangnya Darga kenapa, sih? Pacarnya ngomong dicuekin gini?" Mengusak rambut Celvin hingga si empu merespon.

"Ares sama Geska ciuman......" Nada Celvin terdengar begitu pelan dengan masih mempertahankan ekspresi terkejutnya.

Darga yang mendengar itu tentu biasa saja, bahkan ia sudah mengetahui jika Antares dan Geska berhubungan badan.

"Bagus, dong? Mereka jadi akur, kan?"

Celvin nampak berpikir, kemudian mengangguk semangat dengan senyum yang mengembang di bibirnya. Merangkak menuju pengkuan Darga dan memeluknya.

"Kenapa sayang, hm?" Tanya Darga dengan kedua tangan melingkar pada pinggang Celvin.

"Nanti kalau Ares tau, dan dia mukul atau apa-apain kamu, gimana?" Tatapan kekhawatiran itu Celvin perlihatkan pada Darga.

"Gak akan, a'. Kalau pun mukul, aku gak papa. Asal Ares gak nyuruh aku putus dari aa'." Satu kecupan Darga layangkan pada bibir ranum Celvin.
Membuat si empunya membenamkan wajah pada pundak Darga.

KETOS VS PRESBEM ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang