Ketika ada perasaan aneh pada seseorang, kita harus tau perasaan apa yang sedang kita rasakan. Karena Perasaan suka, cinta, dan obsesi itu berbeda.
•••Dea menghela napas pelan seraya melangkahkan kakinya di area sekolah. Ia melirik beberapa murid yang baru saja datang, sama seperti dirinya. Entah kenapa hari ini ia sangat malas sekali untuk bersekolah. Rasanya ingin membolos atau izin, tetapi orang tuanya tidak bisa ia bohongi saat ini.
"Halo Dea."
Dea tersentak kaget, lalu ia menatap Alfan yang berdiri di sampingnya. Dea menghela napas lega dan mengusap dadanya yang berdetak cepat karena terkejut, "Alfan, kebiasaan."
Alfan tertawa kecil melihat reaksi Dea, "sorry ya sorry, gue gak tau kalau lo bakal kaget gitu," ucapnya.
Dea menganggukkan kepalanya dan menepuk bahu Alfan pelan, "gakpapa, gue nya aja yang emang kagetan."
Alfan menganggukkan kepalanya mengerti, ia menggaruk kepalanya bingung untuk membuka percakapan. Sedangkan Dea ia mengulum bibirnya dan sesekali melirik ke arah Alfan. Mereka berdua melangkah beriringan menuju kelas yang berada di lantai dua.
"Oya Fan."
"Hm." Alfan langsung menoleh ke arah Dea ketika perempuan tersebut membuka suara.
"Lo belum kirim tugasnya ke gue," ucap Dea mengingatkan.
Alfan mengerjapkan matanya, lalu ia tertawa kecil, "oiya lupa, nanti pulang sekolah langsung gue kirim."
Dea menganggukkan kepalanya, "nanti gue ingetin lo."
"Oke."
"Halo Alfan."
Alfan menoleh ke asal suara saat ada yang memanggilnya. Begitupun Dea yang berada di samping Alfan, ia ikut menoleh walaupun bukan dirinya yang dipanggil.
"Hai Alfan," sapanya lagi.
Alfan menganggukkan kepalanya seraya tersenyum tipis, "hai."
Dea melirik ke arah Alfan, lalu beralih ke arah Nanda. Ia mencoba untuk tidak peduli karena kedua orang tersebut kembali akrab.
"Ayo Nan."
Seseorang yang tak lain adalah Feby menarik Nanda dengan kencang menuju kelas. Melihat hal tersebut Alfan hanya berdecak sebal dan menggelengkan kepalanya tidak suka.
"Kenapa?" tanya Dea saat Nanda dan Feby sudah berlalu dari hadapan mereka.
"Nanda mau aja temenan sama Feby."
Dea menghela napas pelan, lalu ia beralih menatap ke depan, "terserah Nanda dong dia mau berteman sama siapa." Lalu Dea memicingkan matanya menatap Alfan curiga. "Lo masih suka ya sama Nanda," lanjutnya.
Alfan menoleh ke arah Dea, lalu ia menggelengkan kepalanya sebagai jawaban, "gak."
Dea menganggukkan kepalanya mengerti, "kirain."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia & Enam Tahun Setelahnya
Novela Juvenil[COMPLETED] Kata orang cinta pertama itu akan berkesan di kehidupan kita, minimal kita merasakannya satu kali dalam hidup kita. Kata orang cinta pertama itu ketika kita suka dengan seseorang untuk pertama kalinya dengan perasaan yang menggebu-gebu. ...