bab 12 sah

118 2 0
                                    

Dua Minggu pun tiba dimana nur dan Fatih akan segera menjadi pasangan suami istri

"Mi, aku kok deg degan ya?"tanya nur sambil memegang tangan umi nya.

"Udah, gak papa itu"sahut umi.

"Bisa kita mulai ijab kabulnya, sekarang?" tanya pak penghulu ke pada Gus Fatih,

Gus fatih pun berjabat tangan dengan pak penghulu.

"Bismillahirrahmanirrahim, ankahtuka wa zawwajtuka makhtubataka nur Andriani binti sukur. bil mahril bi'adawati sholah, wa milyunuu rubiyyatin wa al_surah Ar_Rahman bil Al_Bakarah haalan."

Pria yang berjabat tangan dengan pak penghulu itu menarik nafas dalam sebelum mengucapkan ijab kabul.

"Qabiltu nikahaha watazwijaha bil mahril madzkur haalan." Sahut Gus Fatih dalam satu tarikan nafas.

"Bagaimana para saksi?" Tanya pak penghulu.

"Sah!" Seru seluruh para saksi yang ada di sana.

"Yuk kita turun," ajak umi nya dan mengandeng tangan Nur.

Nur pun menuruni anak tangga saat itu juga Fatih terpesona oleh nur yang cantik dan manis

Nur sudah  di samping Fatih Mereka pun membaca kan doa untuk kedua mempelai

"Salim tangan suami mu, nur," Ujar umi.

"Iya, mi," Ucap Nur.
nur pun menc!um punggung tangan suaminya.

Setelah itu Gus Fatih pun meletakkan tangannya di ubun-ubun kepala istrinya,  lalu melantunkan sebuah doa yang hanya di dengar oleh nur.

Nur pun menatap wajah tampan dan manis suami nya nur yang awal nya tidak percaya bahwa bakan di nikahi oleh Gus nya sendiri

Nur pun menatap wajah tampan dan manis suami nya nur yang awal nya tidak percaya bahwa bakan di nikahi oleh Gus nya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"selamat ya,"ucap Riski sahabat dekat Gus Fatih

'Jangan lupa buatin keponakan yang lucu-lucu nya' bisik Riski kepada Fatih

Fatih pun menatap sahabatnya itu dengan mata tajam "Makasih, ya!" perintah Fatih dan sedikit mengeras kan tangan sahabat nya itu.

"Bercanda aja, Lo aku Gus," tutur Riski senyum.

"Udah sana cepet, banyak yang ngantri tu di belakang," Usir Gus Fatih melihat sahabatnya itu.

"Lo ngusir aku gus?" tanya Riski.

"Udah tau kenapa nanya!" timpal Fatih senyum ke arah sahabat nya itu yang sudah cemberut.

"Iya-iya," balas Riski sambil turun dari pelaminan.

****
Malam hari nya tiba di mana kedua pengantin sudah ada di kamar

"Kamu dulu mandi, apa saya dulu Gus?" tanya nur sambil melepas aksesoris di kerudung nya dan menghapus make  up nya.

"Saya saja" ujar Gus Fatih dingin dia pun berjalan menuju ke kamar mandi.

Nur pun mengambil kan barang-barang suami nya dan di letakkan di atas kasur

Ceklek
Gus Fatih keluar
Nur pun bergegas berlari menuju kamar mandi  "eh aku lupa ngambil kerudung tadi, gimana ni mau keluar apa minta tolong Gus Fatih" imbuh nur bingung,

"Udah panggil aja lah" cetus nur.

"Gus," panggil nur

"bisa tolong ambilkan kerudung ku, gak?" tanya nur sambil mengeluarkan sedikit tangan nya.

"Iya, sebentar" Ucap Gus Fatih dan bergegas mengambil kan kerudung untuk nur dan menyodorkan kerudung ke tangan nur.

"Makasih, Gus," Ucap nur dan langsung menutup pintu nya lagi.

"iya,"ujar Gus Fatih dan langsung menuju ke lemari untuk mengambil peci nya

Ceklek

Nur keluar dari kamar mandi.
"Saya ke masjid dulu, assalamu'alaikum,"ujar  Gus Fatih dan berlalu menuju pintu kamar.
Nur yang baru keluar pun kaget "wa'alaikumsalam,  ngagetin aja  Gus satu itu, eh iya sekarang kan udah jadi suami gue,"lontar nur. 
Nur pun langsung mengambil sejadah dan alat shalat  nya dan mengerjakan shalat magrib

istri Bar-bar Milik Gus Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang