Jungkook jatuh cinta pada Seokjin sejak pandangan pertama. Tidak mengindahkan hal lain-lainnya, Jungkook langsung berani menyatakan perasaanya pada kakak tingkatnya itu. Walaupun pada akhirnya dia di tolak. Namun Jungkook sejak itu memutuskan untuk menyukai kakak yang usianya lima tahun darinya itu secara ugal-ugalan.
Jungkook menyukai Seokjin saat pertama kali mereka bertemu dan Jungkook baru masuk SMP. Sekolah keduanya dilingkungan yang sama dan saling berdekatan, jadi tidak heran jika anak-anak di SMP Jungkook sering berpapasan dengan anak dari tingkat SMA.
Jungkook meyakini kalau Seokjin adalah jodohnya yang Tuhan kirimkan padanya pada hari itu. Dan perjuangannyapun di mulai.
Sementara itu,
Seokjin yang tengah sibuk untuk ujian masuk universitas harus diuji dengan kebucinan anak kecil jamet yang mengejar-ngejarnya. Dia tidak ada waktu untuk urusan cinta dan tetek bengeknya. Kalaupun tanpa itu, bagaimana dia bersedia menerima perasaan anak umur 13 tahun? Gila saja, dia beberapa bulan lagi saja akan masuk universitas.
"Tapi anaknya lucu loh, liat dong mata bulatnya, trus gigi kelincinya. Gemes banget, bisa dijejerin sama boneka RJ sama Wooteo lu di rumah loh Jinnie," usul salah satu teman tidak berakhlaknya, Park Jimin.
"Udah diem deh, jangan nambah aneh-aneh deh," Seokjin makin kesal jadinya kan,
"Boleh obsesi sama belajar, tapi mikirin juga kesenangan dunia. Susah nanti dapet pasangan kalau lu jual mahal terus," saut teman yang lain. Min Yoongi.
Sekjin mendelik, "Gue ngga jual mahal, pikir dong, gue masa mau nerima cowo yang bahkan jarak usianya di bawah lima tahun gue? Mau pacaran gaya apa kita nanti? Main gundu sama kelereng?"
"Ya udah pacaran sama yang seumuran aja," ide Jimin.
"Siapa?" Seokjin menyipitkan matanya,
"Gue," saut Yoongi sambil terbahak.
"Ngga ada yang bener emang kalian," Seokjin bangkit.
Curhat sama mereka memang ngga berguna. Ngga akan pernah nemu solusi.
Trus lagi, kapan sih anak kecil itu menyerah padanya?
"Kak Seokjin," anak bermata bambi itu memblokir jalannya saat Seokjin akan mencari ketenangan di perpustakaan.
"Apa?!" tanya Seokjin galak,
"Kak Jinnie, ujian sebentar lagi ya?" tanyanya malu-malu. Kedua tangannya di sembunyikan di balik punggungnya.
"Iya terus kenapa??!" Seokjin terlihat tidak bersahabat.
Jungkook mengeluarkan sesuatu dari balik tubuhnya. Sebuah buket bunga. Bukan buket yang indah dan cantik seperti kebanyakan orang berikan kepada kekasihnya. Dibuat seadanya dengan bunga yang sepertinya di petiknya di jalanan.
"Buat kak Jinnie biar semangat belajarnya," ucap Jungkook dengan sepenuh hati.
Seokjin merampas bunga itu lalu menatapnya dengan tajam.
"Denger ya dek, lu tahu engga sih? Usaha lu ini tuh bakal sia-sia. Gue ngga bakal terkesan walau lu ngasih seluruh hidup lu buat gue. Lu masih anak kecil, masih piyik, pake baju aja masih ngga bener. Liat dasi lu miring. Dan lagi, gue ngga suka anak kecil, berisik!" katanya berkacak pinggang.
Tidak heran beberapa anak di sana menatap dirinya.
"Tapi kan kak Jinnie masih mau nerima bunga pemberian aku,"
Seokjin mengeram, sepertinya anak kecil ini memang tidak mengerti apapun! Dia sudah menolaknya, berkali-kali. Tapi Jungkook tidak juga mengerti. Entah memang karena tidak paham atau bebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
PURE LOVE
Short StoryAlternative Universe dimana Kim Seokjin yang kita kenal terlahir sebagai seorang gadis dan usahanya mengejar cinta sejatinya. Cerita bisa berbeda-beda setiap chapternya dalam bentuk oneshoot atau short story. Mostly KookJin dan TaeJin. Enjoy ya ga...