20. His Sweet Breakfast

931 99 6
                                    

Author's Note:

This chapter is a little spicy 🔞

Kalo belum 18, skip aja ya.

**********************************

Bianca bangun sekitar jam 9 pagi, kaget karena mencium wangi yang bukan parfumnya sendiri. Rasanya hangat dan nyaman. Aman juga. Tapi eh, kenapa kepalanya sakit sekali?

Menghela napas berat, dia membuka matanya, lalu baru sadar ada suara napas berat di sebelahnya.

Mati gue, tidur sama siapa gue semalam???

Dengan ngeri, dia melirik ke kiri, dan melihat wajah Julian yang bagai di zoom in, dekat sekali, sampai napas Julian berhembus pelan di wajahnya.

"JULIAN, LO NGAPAIN ADA DI RANJANG GUE, ANJINGGGGG???"

Julian terbangun karena kaget.

"Bey???" tanyanya, dengan suara serak khas baru bangun tidur.

"LO KENAPA ADA DI SINI JULIAN??? JAWAB!!!"

Kedua tangan Julian masih memeluk Bianca erat, yang didorong sekuat tenaga oleh Bey.

Tanpa kata, Julian melepaskan peluknya. Mereka lalu sama-sama duduk di ranjang.

"JAWAB, NGGAK? LO KENAPA BISA ADA DI RANJANG GUE???"

"Kamu yang minta ditemenin, kok."

"NGGAK MUNGKIN YA, JANGAN NGARANG!!!"

"Beneran, Bey. Kamu marah terus nangis pas aku mau ke kamarku."

"Ngarang!"

"Aku nggak ngarang."

"Kenapa aku tahu-tahu udah pake piyama? Kamu buka baju aku?"

"Kamu buka baju sendiri. Kamu kepanasan. Jadi aku pakein piyama kamu."

"NGGAK MUNGKIN AKU BUKA BAJU SENDIRI!!!"

"Ya kenyataannya emang gitu."

"Kamu ngambil kesempatan, nggak?"

"Nggak."

"Yang bener???"

"Kalo nggak percaya sama aku, coba kamu jalan. Kalo kita beneran have sex tadi malem, pasti kerasa, kan?"

Bianca merangkak turun dari ranjang, dan saat melangkah di lantai dia tak merasakan apa-apa. Tak ada rasa sakit di antara kedua kakinya.

"Gimana, masih mau marah sama aku?"

"Tapi kenapa kamu tidur di sini?"

"Dibilangin, kamu yang minta ditemenin."

"Dan kenapa kamu berani-beraninya gantiin bajuku, hah???"

"........lebih juga nggak salah sih, aku kan suami sah kamu."

Pernyataan yang membuat Bianca berteriak lalu memukuli Julian dengan bantal.

"DASAR NGGAK BENER KAMU, JULIANNNN!!!"

"Bey, stop!"

"NGGAK MAU! KAMU MESUM!!! RASAIN NIH!!!"

Mudah bagi Julian untuk menangkap tangan Bianca, menariknya ke ranjang, lalu membaliknya sampai Bianca berada di bawahnya.

"Denger dulu, stop teriak-teriak."

Julian membungkuk di atasnya, menahan dua tangannya di ranjang.

"You were very drunk. Sangria yang kamu minum tiga gelas itu, yang kata kamu light, kayaknya banyak alkoholnya. Kamu dance sexy banget di club, sampai satu club lihatin kamu. Aku bawa kamu pulang, terus kamu udah terlalu drunk, kamu buka dress kamu. Aku pakein kamu piyama, ya, abis gimana? Masa aku biarin kamu tidur pake pakaian dalem aja?"

The Idol's Secret WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang