(51.) Fakta yang Dirahasiakan

51.8K 5.2K 7.5K
                                    

Harga penulis melalui feedback berupa vote serta comment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harga penulis melalui feedback berupa vote serta comment. Jika ingin ceritanya lekas terus di updated, jangan lupa tembuskan targetnya, xixixi. WARN! ADA SEKITAR 1000+ KATA, SEMOGA TIDAK BOSAN.


Diharapkan jangan siders. Karena satu bintangmu itu sangat berharga untuk menghargai waktu, energi, dan tenaga penulis🖤🖤🖤

TARGET--4 RIBU VOTE DAN 6 RIBU KOMEN (TEMBUS HARI MINGGU, AKU UPDATE LGI HRI SENIN)

ABSENN DULUU, SPILLL PAKAIII MENUUUU SARAPANNN KALIANN TADII PAGIIII?🥰🫰ADA YANGG MIEE?😭😭
•••••••••••

HAIIIII PASREMOYY SEMUAA😻GIMANAA KABARR KALIANN? SIAPAAA YG UDAH LIBUR SEMESSTERRRR?
••••••••••••••••

"Aku harap, kesetiaanku tidak akan disia-sialan olehmu."
-Agaskar Vakenzo Delvan-

•••••••••••

"APA?! YANG BENER AJA, DOK?" Seorang pria terkejut bukan main setelah mendengar pernyataan sang dokter barusan.

Dokter di hadapannya itu pun mengangguk mantap. "Benar, Pak Vanoris. Bisa di cek saja dari surat yang telah saya tunjukkan."

Vanoris meneguk salivanya kasar, ia kemudian menoleh ke belakang di mana ada seorang perempuan yang ia bawa ke rumah sakit setelah pingsan di toilet kampus tadi. Tatapannya kemudian kembali pada sang dokter.

"Dokter Yuna keliru kali, nggak mungkin lah, Dok kayak gini," celetuk Vanoris masih belum mempercayainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dokter Yuna keliru kali, nggak mungkin lah, Dok kayak gini," celetuk Vanoris masih belum mempercayainya.

"Saya tidak keliru, Pak Vanoris. Cek urin dari pasien Zeya sudah benar, memang itu hasilnya. Jadi, bagaimana?" tanya Dokter Yuna.

Pria itu pun menyandarkan punggungnya ke kursi, ia menghela napas sangat panjang seakan tidak terima dengan fakta yang baru saja ia dapat. Vanoris memijat pelipisnya pelan sampai akhirnya ia menerima rentetan pesan.

AGASKAR 2 [[ SEDANG PO ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang