Bab 4

103 3 0
                                    

Ada kata kata kasar nya
Tolong di pahami.

Drtttt drtttt...

"Duh berisik banget sih siapa nih pagi pagi telpon gue, gak tau apa orang gantuk." Omel Sasa sambil mengambil ponsel nya.

"Sa lo dimana ha ? Ngak masuk lagi lo ya ?" Terdengar pekik seseorang di seberang sana.

"Apa sih mel, berisik banget lo pagi pagi gini." Ucap Sasa dengan mata tertutup.

"Pagi lo bilang, eh Sa buka mata lo, lihat jam noh dah jam 10 dodol, lo lupa ya jam 11 nanti ada pertemuan dengan dosen kiler, siap siap deh di hukum sama tuh dosen." Mendegar kata kata Amel seketika mata Sasa terbuka.

"Mampus gue."

Sasa langsung memutus panggilan tersebut, lalu bergegas ke kamar mandi , Sasa mandi dengan secepat mungkin.

Dengan secepat kilat akhir nya Sasa selesai juga bersiap siap, untuk tugas tugas nya sudah iya siap kan, jadi Sasa tinggal berangkat dengan tenang.

Sebelum pergi Sasa memastikan dulu pintu apartemen nya tertutup rapat. Baru iya dengan motor sport nya melaju menuju kampus tempat iya menimba ilmu.

Tidak butuh lama Sasa pun sampai di sebuah kampus elit, Sasa langsung di sambut oleh Amel dengan muka masam.

"Kenapa muko lo ?" Tanya Sasa tanpa dosa.

"Lo masih tanya gue kenapa ? Hello Sasa gue dah kesemutan nungguin lo di sini, lo gak liat dah lebih 50 kali gue telpon elo, ke 51 nya baru lo angkat, ngak ada merasa bersalah nya lo sama gue." Ucap Amel dengan kesal.

"Duh saku gue kayak nya berat sebelah deh, coba lihat dulu apa isi nya." Dengan santai Sasa mengeluarkan sebungkus coklat kesukaan Amel.

Mata Amel langsung berbinar binar, namun iya ngak mau tergoda oleh bujukan Sasa.

"Yakin nih masih merajuk ?"

"Mang gue anak kecil lo rayu dengan coklat." Ucap Amel jutek.

"Ya sudah, tadi nya gue mau bilang sih ke elo kalau gue udah dapat no Migel, tapi lihat lo merajuk seperti nya gue engan memberikan nya ke lo mel."

Dengan santai Sasa pergi dari hadapan Amel. Mendengar Nama Migel, Amel yang tadi marajuk langsung mengejar langkah Sasa.

"Sa tungguin dong, gue gak jadi marah sama lo kok, mana bisa gue marah sama sahabat gue satu satu nya ini, tadi gue cuman sedikit kesal aja sama lo." Amel berusaha mengejar langkah Sasa.

"Ngak percaya gue."

"Sa ko jadi lo yang gambek sekarang ?"

Brukk Awwu... pekik Amel yang tidak segaja menambrak seseorang.

"Eh lo buta ya ." Bentak orang yang Amel tabrak.

"Maaf kak aku ngak segaja." Ucap Amel takut takut.

"Apa ngak segaja lo bilang, lo tau ngak gue ini siapa ?"

"Tau kok kak, lagian kakak juga yang salah keluar ruangan gak kasih aba aba dulu, ya ngak segaja lah ketabrak sama aku."

"Oh mulai berani lo ya, gue kasih pelajaran lo." Saat gadis itu ingin menampar Amel, Tangan Sasa dengan cepat menahan tangan gadis tersebut.

CEO TAMPAN DAN QUEEN MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang