Part 6

43 6 0
                                    

26.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

27

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

27.

27

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

28

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

28.

Setelah membalas pesan dari sang kakak, Evan yang baru saja tiba di rumah itu kembali menyambar kunci mobilnya, menyusul Ryder yang pergi seorang diri ke salah satu night club

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah membalas pesan dari sang kakak, Evan yang baru saja tiba di rumah itu kembali menyambar kunci mobilnya, menyusul Ryder yang pergi seorang diri ke salah satu night club.

Audrey yang melihat anak bungsunya kembali keluar rumah hanya berdecih heran, "dasar anak muda."

Beruntung malam ini jalanan kota cukup lenggang sehingga mempermudah aksesnya untuk segera sampai ke tujuan.

Colosseum club, untuk pertama kalinya Evan menjejakkan kaki di sana. Pemuda 23 tahun yang sangat asing dengan gemerlap dunia malam itu lantas memesan segelas cocktail untuk sekedar menemani kesendiriannya tanpa berniat meneguknya.

Evan mendudukkan dirinya di salah satu meja sambil mengedarkan pandangannya mencari sosok yang harus ia jaga dari banyaknya manusia di sana.

Dan- Evan melihatnya. Dari meja di ujung ruangan, di antara lautan manusia, Evan melihat Ryder tengah berlenggak lenggok mengikuti alunan musik dj di atas dance floor.

Ryder, sosok yang empat tahun lebih tua itu tampak bersinar di mata Evan.

Tanpa berpikir panjang, Evan lantas berjalan menghampiri Ryder, menyelinap di antara banyaknya manusia yang tengah asyik menari tanpa memperdulikan sekitarnya.

Evan tersenyum saat dirinya sudah berdiri di hadapan Ryder.

"Hi, long time no see." Sapa Evan masih mempertahankan senyumnya.

Ryder tampak memicingkan matanya saat melihat sosok yang kini berdiri di hadapannya.

Evan?

Ryder yang sudah tipsy itu limbung sampai terhuyung ke depan saat seseorang menabrak bahunya dengan keras.

Bruk!

Tubuh Ryder menabrak dada bidang Evan. Tangan Evan yang bebas dari apapun itu secara refleks menahan pinggang Ryder.

Posisi mereka yang sangat dekat bahkan tak berjarak ini benar-benar membuat jantung Evan berdetak dua kali lebih cepat, apalagi saat inderanya mencium wangi vanilla berasal dari parfum yang lebih tua.

"Kak Ray, are you okay?" Bukannya menjawab, Ryder malah melingkarkan tangannya pada pinggang Evan dengan erat sambil mengusakan wajahnya pada ceruk leher Evan mencari kenyamanan.

29.

29

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

30

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

30.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Back To You (Nomin AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang