Chapter 9.

276 27 16
                                    

Masih sambungan dengan Chapter 8, kini bulan sudah menunjukkan wujudnya tepat pada pukul 11:34PM. Dua pasusu itu sedang di kamar, Eleazar skripsian dan Novan sudah tidur duluan karena kecapean habis basketan bareng sohib sohibnya sekaligus bantuin Nanda packing untuk keberangkatannya ke Bayugan.

Saking nyenyaknya tuh tidur sampai sampai Novan mengorok cukup keras dan cukup juga mengganggu kefokusan seorang Eleazar. Namun tiba tiba ada notifikasi muncul dari ponsel milik Novan

Ting!
Ting!
Ting!
Ting!

Eleazar berdecak kesal kala skripsiannya di ganggu

HIHIHIHIHIHIHIHIHIHI!

Dengan reflek Elea menoleh ke arah ponsel Novan dan ternyata itu nada dering panggilan masuk milik Novan. astaga, kenapa harus begitu sih nada dering nya? Elea beranjak dari kursi belajarnya lalu menyambar ponsel Novan dari atas laci ia menaruhnya dekat telinga Novan kemudian membangunkan Novan dengan cara menyubit hidung Novan

"Engh.. " Lenguh Novan kala ia tidak bisa bernafas

1..

2...

3....

Reflek Novan bangun dari tidur nyenyaknya bersamaan dengan Elea yang melepaskan cubitannya

"Hah!.. Apaan sih zra, ganggu banget!" Celetuk Novan, Elea menyondorkan ponsel Novan, Novan melihat ke arah ponselnya ia membaca nama kontak seseorang yang menghubunginya "Ayah?" Novan mengambil ponselnya lalu mengangkat telfon tersebut dan Elea kembali ke meja belajarnya

"Halo yah? "
"..."
"Yah? Ini dah jam tengah malem loh.. Mana ada nasi padang yang buka jam seginiiiii..? "
"..."
"Bener bener gabisa di tunda dulu ngidamnya?"
"...!"
"Engga mau, tapi yang bener aja nasi padang tengah MALEM, ayah!"
"..."
"Haishhh.. Iya iya, Novan cariin.. Tapi besok"
".....!!"
"Iya iya iya! Berangkat! Akh.. "

Tut..

Novan menjatuhkan ponselnya ke kasur mengusap usap wajahnya dengan kasar lalu beranjak dari ranjang menyambar jaketnya

"Mau kemana?" Tanya Eleazar berbalik badan menatap heran Novan yang sudah siap siap

"HOAAAAHHHHMMM... mau nyari nasi padang.." Jawab Novan sembari memasukan kunci mobil ke dalam kantong jaketnya

"Eh Novanto, Mana ada nasi padang jam segini, blok?"
"Bunda ngidam, ikut gak? Kalo nggak yaudah, Elezrot"
"IKUT!"
"Yodah ayok.. "

Di perjalanan mereka memakai mobil BMW mereka, Novan sedari tadi mencoba memfokuskan diri untuk mengendarai dengan hati hati walaupun sepi kita harus tetep hati hati, apa lagi bawa nyawa tiga, ckckck

Elea yang sadar Novan dari tadi menguap menawarkan diri untuk bergantian mengendarai tetapi di tolak oleh Novan

Mereka sudah berkeliling tetapi tetap saja mereka tidak menemukan yang namanya nasi padang yang buka pada tengah malem begini

HIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHI!

Novan mengambil ponsel dari kantong celananya kemudian memberikannya pada Elea bermaksud untuk Elea saja yang mengangkat telfon tersebut

"Halo, yah? "
"..."
"Oh bunda, halo? Kenapa bun? "
"..."
"Kami udah muter muter dari tadi bun, dan gaada nasi padang yang buka"
"..."
"Oh bunda mau ganti, mau ganti apa, bun?"
"..."
"Yang.. Yang bener aja bun? Elea gabisa bikinnya"
"..."
"Kesana aja? Ngapain, bun? "
"..."
"Oh yaudah, oke deh, bun"
"...!"
"Iya bun, iyaa. Elea tutup ya telfonnya bun, dadaa"

𝘓𝘪𝘷𝘪𝘯𝘨 𝘛𝘰𝘨𝘦𝘵𝘩𝘦𝘳 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang