Chapter 6

2.9K 300 8
                                    

Hal yang tak akan pernah Luo Zhengxiu duga adalah jika dia akan demam malam itu.

Ini seharusnya disebabkan karena dia terendam begitu lama dalam air.

"Ayah, maafkan aku. Aku seharusnya menahanmu lebih awal." Sesal Wu Li karena gagal menjaga sang ayah, padahal pria ini berada tepat di hadapannya.

Luo Zhengxiu memiliki lapisan tipis air mata menutupi kecerahan murid kecoklatan miliknya. Wajah hidung dan pipinya memerah, dia juga batuk beberapa kali. Ia takut menulari anaknya.

"Sayang, pergilah bersama guru di tenda sebelah, oke. Aku takut menulari kamu. Ayah akan sembuh setelah tidur, oke. Jangan khawatir." Luo Zhengxiu menghibur.

Itu tidak dapat dikatakan sebagai penghiburan di saat ia masih terbatuk hingga suaranya parau.

Ah, tubuhnya benar-benar lemah saat ini.

Dia sudah meminum obatnya, tapi sembuh atau tidak demamnya keesokan hari bergantung pada belas kasih Tuhan.

Angin sekecil apapun bisa membuatnya batuk setengah mati.

Suhu tubuh yang meningkat mengurangi kepekaan indra Luo Zhengxiu. Entahlah, dia hanya merasa seperti mendengar sesuatu tapi tidak berhasil melihat apa itu.

"Bersabarlah ayah, aku akan memanggil Daddy untukmu, oke." Ucap si kecil meninggalkan tenda bersama Luo Zhengxiu yang linglung.

Dia pasti baik-baik saja. Luo Zhengxiu menyemangati dirinya sendiri. Tertawa rendah, tenggorokannya terasa panas dan gatal disaat bersamaan.

Luo Zhengxiu tidak tahu kapan dia bangun tapi saat ini tubuhnya terasa jauh lebih ringan dan, hangat.

Ini bukan jenis dimana kamu menghasilkan panas tubuhmu tapi lebih seperti bersentuhan secara langsung, merasakan temperatur masing-masing.

"Huh?"

Berbalik, dia menemukan wajah seseorang yang tertidur lelap dengan lengan memeluk pinggangnya.

"Wu Zetian?" Gumam Luo Zhengxiu tanpa sadar mengeluarkan suara hatinya. "...."

Dan benar saja, pria itu membuka matanya didetik berikutnya. "Sudah lebih baik?" Tanyanya dengan suara khas bangun tidur, rendah dan serak.

Demi apapun, telinga Luo Zhengxiu hampir mati rasa ketika mendengar suara seksi Wu Zetian, wajahnya terbakar.

"K-kamu, kapan kamu datang? D-dan mengapa kamu di sini?" Balasnya menggunakan pertanyaan lain, mengalihkan.

Sepertinya Luo Zhengxiu lupa bahwa dia sendirilah yang menelponnya, tepat setelah panggilan putranya berakhir.

"Wu Zetian..."

Luo Zhengxiu jelas tidak sadar saat itu dan memilih kontak yang paling dia kenal, itu adalah Wu Zetian.

Dia tidak mengatakan apapun selama panggilan yang meyakinkan Wu Zetian untuk datang. Sebelumnya Wu Li juga mengatakan jika pria itu demam.

Luo Zhengxiu benar-benar pria dewasa yang ceroboh, pikirnya dalam hati.

"Aku datang setelah A Li memberitahuku kamu sakit."

"Lebih mudah menurunkan demam mu dengan cara ini." Sambungnya masih tak bergeming.

Luo Zhengxiu, "tidak, tidak. Bukan itu maksudnya."

Bagaimana pria ini bisa masuk ke dalam kantung tidur yang sama dengannya?

Dia bisa merasakan bagian depan pria itu mendorongnya. Juga mereka hanya mengenakan satu lapis pakaian. Alhasil Luo Zhengxiu bisa merasakan langsung suhu tubuh Wu Zetian yang sedikit lebih rendah.

[END] Kelahiran Kembali Mendapatkan Hati Yang TertinggalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang