CHAPTER 3 | OLINE MANUEL

1.9K 263 6
                                    

ORINE: PORSCHE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ORINE: PORSCHE

CHAPTER 3 | OLINE MANUEL

Song: Swedish House Mafia and The Weeknd - Moth To A Flame

Mobil mewah itu perlahan memasuki kawasan perumahan elite dengan gerbang yang megah dan jalan setapak yang terawat rapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil mewah itu perlahan memasuki kawasan perumahan elite dengan gerbang yang megah dan jalan setapak yang terawat rapi. Ketika roda-roda mobil mulai menyusuri jalan beraspal mulus menuju rumah besar dengan taman indah di depannya, sang supir menghentikan mobil di depan pintu utama. Dengan cekatan, ia turun dari mobil dan segera membuka pintu belakang, memberi hormat kepada Erine dengan sopan. Erine, dengan langkah anggun namun penuh dengan beban emosional, turun dari mobil dan berjalan menuju pintu masuk rumahnya, perasaan badmood jelas tergambar di wajahnya.

Hari pertama sekolah yang seharusnya menjadi pengalaman yang menyenangkan justru menjadi mimpi buruk bagi Erine. Energinya terkuras habis oleh kehadiran seorang gadis yang entah dari mana asal-usulnya tiba-tiba saja mendekati dan mengganggu kehidupannya. Gadis bernama Oline Manuel itu, dengan sikapnya yang menyebalkan dan suka seenaknya sendiri, berhasil membuat Erine tersulut emosi sepanjang hari dengan tingkah lakunya yang tak terduga dan mengganggu. Setiap langkah menuju rumah seolah membawa beban berat, pikirannya penuh dengan kejadian-kejadian yang menguras emosi karena harus meladeni hal-hal yang sebenarnya tidak penting dan membuang-buang waktunya.

Dengan langkah yang sedikit lesu, Erine berjalan masuk ke dalam rumahnya. Ketika pintu utama terbuka, ia disambut oleh aroma teh yang harum dan suasana rumah yang tenang. Di ruang tamu, papanya sedang bersantai di sofa, meminum teh sambil membaca koran sore. Melihat putrinya datang, ia melipat korannya dan menatap Erine dengan senyum hangat menyambut putrinya yang baru pulang dari sekolah. Erine mencoba menyembunyikan kekesalannya dan memberikan senyuman kecil kepada papanya.

"Erine, pulanggg...." ucap Erine dengan nada lelah, namun mencoba tetap ceria menyapa papanya.

"Selamat datang kembali di rumah, sayang. Bagaimana hari pertama sekolahmu?" tanya papanya dengan penuh perhatian, menurunkan korannya dan menatap Erine dengan senyum yang tegas dan penuh wibawa.

ORINE: PORSCHE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang