Part 16

39 5 0
                                    

77.

Evan yang tersenyum lebar setelah membaca pesan terakhir dari Ryder dan langsung melangkahkan kakinya menuju parkiran di mana mobilnya berada, setelah masuk kedalam mobil Evan segera menyalakan mobil serta melajukan kendaraannya tersebut.

Membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk Evan menempuh perjalanan dari studio miliknya menuju butik milik Ryder.

Ryder yang melihat mobil Evan memasuki kawasan butiknya pun langsung menghampiri dan segera masuk kedalam mobil tersebut.

"Ini langsung jalan kak?" Tanya Evan kepada Ryder yang terlihat seperti terburu-buru?

"Ya iya, mau ngapain lagi emang? Yaudah jalan jangan banyak tanya." Jawab Rayder dengan nada datarnya.

"O-okay, pakai sabuk pengaman udah?" Tanya Evan lagi.

"Bisa jalan aja nggak?" Jawab Ryder dengan sedikit menaikan nada nya.

"Siap captain, kita jalan ya." Balas Evan.

"Hmm..."

Evan yang langsung melajukan mobilnya menuju restoran yang telah Bubu dan papinya Ryder siapkan untuk mereka membahas acara pernikahannya.

Selama dalam perjalanan hanya ada keheningan menyelimuti mereka berdua, baik Evan maupun Ryder enggan untuk membuka suaranya. Ryder pun yang dari tadi hanya melihat keluar jendela terperanjat sesuatu hingga.

"Puter balik! Puter balik Evan!"

"Hah? Kenapa kak? Kok puter balik?" Tanya Evan yang bingung akan ucapan Ryder.

"Puter balik Evan! Apa susah nya sih puter balik, lo mau puter balik atau turunin gue di depan sana?" Ucap Ryder serta ancamannya untuk Evan.

"Iya-iya nih puter balik, mau balik ke butik? Ada yang ketinggalan? Nggak mungkin kan kak lu nggak ikut bahas ini per-"

"Diem jangan banyak ngomong, tuh depan puter balik." Ryder yang memotong segala ucapan Evan yang membuat Evan diam dan mengikuti perintah kesayangannya tersebut. Evan yang melihat sekilas kearah Ryder yang tampak gelisah pun tidak berani memberikan pertanyaan kepadanya dan menciptakan keheningan kembali menyelimuti mereka berdua.

"Depan puter balik lagi." Ucapan Ryder yang kembali membuat Evan bingung, Ryder meminta nya untuk putar balik kearah butiknya lalu kenapa sekarang ia dipinta untuk putar balik lagi ke arah restoran. Evan pun hanya menuruti karena takut kemarahan Ryder.

"Nah berhenti di depan situ." perintah Ryder kepada Evan.

"Kak?" Evan yang menoleh kearah Ryder meminta penjelasan.

"Gue nggak bakalan kabur tenang aja, pokoknya lo berhenti dah diem tungguin gue." Balas Ryder.

Evan yang hanya terpaku akan ucapan dan tingkah laku Ryder hanya mematuhi perintahnya serta melihat kearah mana Ryyder berjalan, hingga ia terkejut setelah tahu kearah mana Ryder berjalan.

"Padahal tinggal bilang kalau mau batagor, kenapa kek orang lagi diculik sama taksi online sih?" gumam Evan sambil tersenyum kecil akan sikap Ryder calon suaminya itu.

Menunggu sekitar 10 menit, Ryder kembali berada dalam mobil Evan.
"Dah jalan." perintah Ryder.

"Jadi sepanik itu cuma mau batagor?" Ucap Evan setelah melajukan mobilnya kembali kearah restoran yang dituju.

"Diem deh jangan bikin gue nggak mood." Balas Ryder ketus.

"Iya-iya maaf kak." Final Evan yang langsung kembali fokus menyetir mobilnya.

"Nih!"

"Hah? Kenapa kak kok bungkusan batagor nya dikasih ke gue?" Tanya Evan sedikit terkejut pasal nya ketika ia mengucapkan permintaan maaf dan kembali fokus menyetir Ryder malah memberikan bungkusan batagor kepada dirinya.

"Gue udah nggak mood makan, jadi lo aja yang makan dan stop nanya-nanya lagi habisin sebelum nyampe restoran" Jawab Ryder.

"Tapi kak-"

"Makan atau gue turun dari mobil dan kita nggak jadi bahas pernikahan sama bubu dan papi." Ucap Ryder yang berhasil membuat Evan mengambil bungkus batagor tersebut dan memakannya walaupun sedikit kesulitan.

"Minimal disuapin kek." Gumam kecil Evan.

Setelah itu hanya ada keheningan menyelimuti mereka berdua, Evan yang sibuk menghabisi batagor milik Ryder dan Ryder yang sibuk akan dunia nya sendiri - melihat kearah luar jendela.

Memakan waktu 20 menit untuk sampai di restoran tempat dimana bubu dan papi Ryder berada. Evan yang langsung mencari spot untuk memarkirkan mobil nya. Setelah terdengar suara rem tangan yang ditarik ke atas Ryder langsung melepas sabuk pengaman dan keluar dari mobil tanpa menunggu Evan. Evan yang melihat hal tersebut buru-buru menyusul Ryder kedalam Restoran tersebut.

"Emang kalo orang hamil gitu ya? Rada aneh?" Gumam Evan.

"Papiii!!!!" Teriak Ryder yang langsung menghampiri sang papi dan bubu yang sedang berbincang-bincang entah tentang apa Ryder tidak mau tahu intinya ia hanya ingin cepat selesai dari acara pembahasan ini.

"Pelan-pelan sayang, kamu lagi hamil hati-hati," Ucap sang papi setelah melihat sang anak yang berlari untuk menghampiri nya.

"Kamu sama Evan kenapa? Kok kalian lari-larian?" Tanya bubu yang melihat calon menantu dan anak nya berlari menuju arah mereka.

"Ryder di kejar-kejar monyet." Jawab Rayder.

"Lah mana?" Tanya Bubu dan papinya secara bersamaan.

"Nih di sebelah Ryder" Ryder yang langsung menunjukan jari nya kearah Evan yang sedang meraup oksigen sebanyak banyak nya setelah berlari dari parkiran menuju tempat ia berdiri sekarang.

Hal tersebut berhasil membuat Audrey dan Wiona tertawa tapi berbeda dengan Evan yang tersenyum kecil. "Nggak papa dianggap monyet sekarang setidaknya nanti bakalan dianggap suami" ucapnya dalam hati.

Setelah itu, Audrey langsung menyuruh anak serta calon mantu nya untuk duduk dan memesan makanan berhubung jam sudah menunjukkan waktu makan siang. Setelah memesan mereka mulai berbincang kecil terkait pernikahan Ryder dan Evan, berawal dari tempat, baju pengantin dan tema. Berhenti sejenak untuk menikmati hidangan makan siang mereka sebelum mereka kembali fokus untuk membahas lebih lanjut terkait pernikahan tersebut.

"Oh iya, Ryder sayang, kamu lagi banyak kerjaan di butik nggak?" Tanya Audrey.

"Enggak terlalu sih Bu, soalnya aku udah fw juga kan, emang ada apa Bu?" Jawab Ryder serta tanya nya dan langsung dijawab oleh sang Papi.

"Itu sayang, kamu besok beli cincin sama mulai fitting baju.

"Oh..."

"Iya, biar nggak bolak balik besok fitting dulu di butik kamu, minta bantuan sama Kila, terus baru beli cincin."

"Aku sendiri?" Tanya Ryder.

"Sama Evan dong sayang." Sambung Audrey.

Back To You (Nomin AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang