6. Kejam 🔞

5.8K 288 11
                                    

Happy Reading
.
.
.

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

Citra berhasil mendapatkan ijin untuk menginap di apartemen Bianca. Bahkan yang lebih menyenangkan lagi, Bianca mengajaknya keluar jalan jalan malam ini. Citra keluar dari kamar mandi dan tak sengaja mendengar percakapan Bianca.

"Datang saja, pukul 20.00." ucapnya lalu mematikan panggilannya.

"Kamu ngajak siapa ?" tanya Citra.

"Raka sama Becca. Makin ramai makin seru kan ?" jawab Bianca.

Citra berubah lesu ketika ada nama Raka. "Kok sama Raka ?" protes Citra.

"Dia nanya kamu dimana, aku jawab di pasar malam karena kita mau ke pasar malam," jawab Bianca.

"Gak apa apa kan ? Biar kamu juga ada temannya, aku mau ngobrol sama Becca soalnya." kata Bianca. Hanya deheman yang ia dengar, maka Bianca menganggapnya setuju.

Pukul delapan mereka telah sampai di pasar malam. Dan Raka telah siap menunggu Citra karena berkat ide Bianca ia berhasil mendapatkan waktu untuk pdkt dengan Citra.

"Hai-"

"OMG, iyuhh." Kedatangan Becca yang heboh mengalihkan mereka.

Kali ini kesialan menimpa Becca, high heels nya menapak tajam ke tanah yang basah dan liat. Alhasil ia kesulitan bergerak karena high heels nya terjebak.

"Astaga, anak ini."

"Arghhh,,, Bianca kenapa tempat ini yang kamu pilih ? Menyebalkan," protes Becca.

"Dia orang yang kemarin ?" tanya Citra cemburu lagi.

"Ah, dia Becca. Adik perempuanku. Becca, ini Citra mahasiswaku." Bianca memperkenalkan mereka.

"Kamu punya adik ?" heran Citra dibalas anggukan oleh Bianca.

Disambung juga dengan perkenalan Becca, "Ya, aku Becca William Sean, adiknya Bianca William Sean aka dosenmu,"

"Emm, baiklah. Aku Citra," jawabnya tersenyum ramah. Ia tak lagi salah paham karena tahu jika Becca adalah adiknya Bianca.

"Hello, tidak bisakah seseorang membawakanku sandal atau sepatu kets sekarang ?" ucap Becca melirik tajam pada Bianca seolah meminta pertanggungjawaban atas kesialannya.

Bianca membeli sandal jepit di pedagang yang kebetulan berada di dekatnya. "Nih,"

"Lagian ke pasar malam pake high heels. Dikira ke Dufan apa," gerutu Bianca.

"Ish,"

"Nah, kalian duluan aja ya. Becca sepertinya butuh bantuanku lagi," ucap Bianca memberi waktu luang untuk Raka dan Citra.

Sementara Citra keberatan dengan keputusan Bianca. Ia bergerak ke sisi Bianca dan hendak bergelayut manja di lengannya namun ditepis oleh Bianca.

"Aku gak mau. Aku tungguin gak apa apa, asal sama kamu." ucap Citra.

Raka yang bingung harus bagaimana hanya diam karena Biancalah yang memiliki ide ini.

"Disini udah ada Raka, have fun dulu sama Raka. Nanti aku menyusul kalian, okay." kata Bianca tersenyum pada kedua mahasiswanya.

Citra menatap Raka yang memang sudah ready jalan bersamanya, tidak enak jika menganggurkan Raka. Maka, dengan berat hati Citra menurut pada Bianca untuk jalan bersama Raka sembari menunggunya.

Setelah melihat kedua mahasiswanya bergerak menjauh, Bianca menatap datar pada Becca yang ceroboh dengan mengenakan high heels. "Dasar paboo," ejeknya.

"Awas saja kau Bianca. Kakak anj," Sambil menenteng high heels yang penuh lumpur, Becca mengikuti Bianca ke pinggir taman.

Perfect Wife (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang