-Fayola Titania Pasha-
Aku menikah dengannya karena keinginan orang tuaku. Pernikahan putih yang aku bayangkan sejak kecil kini harus aku jalani dengan banyak coretan hitam. Terkadang jalan takdir mempermainkanku, merenggut semua kebahagiaan dan kebebasan masa remajaku. Tapi entah kenapa pernikahan yang tak kuharapkan ini justru membuatku merasa nyaman, dan jantungku berdebar kencang saat aku disisinya. Rasa nyaman yang sekaligus memberi rasa sakit, jika aku ingat bahwa tak hanya aku yang ada di hidupnya. Memang Hari esok tak ada yang tau, akan sedih atau bahagia tapi setidaknya tak bisakah aku hindari rasa sakit itu?
-Azka Pramudia Wirasatya-
Bagai petir di siang bolong tanpa adanya hujan, mengetahui bahwa kakek yang merupakan satu-satunya keluarga yang aku miliki saat ini memaksaku untuk menikahi gadis remaja yang bahkan belum genap 17th. pernikahan yang awalnya aku kira membawa petaka justru membawa kebahagiaan berlimpah untukku. Sikap polos gadis itu meruntuhkan tembok pertahananku,,tanpa sadar aku mulai menginginkannya. Apakah itu cinta?
-Melanie Anastasya Rahadi-
Perubahan bentuk fisik yang dialami oleh sebagian besar wanita setelah mereka hamil dan melahirkan, membuat sisi egoisku berbicara. Pekerjaan sebagai seorang model mengharuskanku menjaga bentuk tubuhku agar tetap menarik, aku tidak ingin kehamilan akan merubah bentuk fisikku. Tanpa pernah ku duga keinginan ku itu justru membuatku kehilangan suamiku secara perlahan.
