(6) Rumah dan basement

7 3 0
                                    

Mereka semua sudah selesai menonton film horor itu selama satu jam lebih, zizan kembali berniat untuk membalas dendam karena ini adalah kesempatan besar bagi nya.

"gue ke dapur dulu ya kalian disini aja," permisi zizan lalu pergi beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju dapur villa nya.

"zizan mau kemana," batin reno penasaran

Zizan yang kini sudah di dapur mulai menyiapkan lima gelas berisi air yang didalamnya ia tuangkan bubuk aneh, zizan membawa nampan berisi lima gelas minuman spesial itu lalu ia letakkan di atas meja ruang tv tersebut.

"nih minum gue sudah siapin minuman spesial buat kalian," ujar zizan.

Reno menoleh menatap zizan di mata nya seperti ada hal yang ingin direncanakan nya reno juga melihat zizan sedang tersenyum miring saat kelima pria itu ingin meminum minuman itu.

"peka banget lo rel, tau aja gue lagi haus," ujar dian sebelum meminum minuman itu

"ho'oh, btw lion kaga mau minum juga lo sama varel," timpal Rendra

"oh gue engga haus kalian aja," tolak zizan

"iya gue juga kalian minum aja," tolak juga reno

gluk... gluk...

crangg!!

Suara pecahan gelas terdengar keras di ruangan itu, kelima pria itu juga sudah tertidur akibat setelah meminum minuman yang telah di beri oleh zizan. ya, zizan telah memberikan obat tidur di dalam minuman itu saat di dapur.

"lo taruh obat tidur di dalamnya?" tanya  reno yang terkejut saat lima pria itu tiba tiba tertidur

"kalau gue jawab iya," jawab santai zizan, reno tidak bisa berkata apa apa dia hanya pasrah mengikuti kemauan zizan.

Zizan berteriak memanggil seseorang, "BAWA MEREKA KE RUMAH YANG DI HUTAN," titah zizan kepada sepuluh pria bertubuh besar dengan mengunakan pakaian serba hitam yang tiba tiba datang dari luar ruangan tersebut.

Ke-10 pria itu kemudian pergi menyeret kelima pria yang tertidur itu, mereka menyeret nya untuk keluar dari villa tersebut dan menuju kelima mobil, kelima pria yang tertidur itu di bawa mengunakan mobil yang terpisah. seperti hessa di bawa oleh dua orang di dalam mobil yang satunya, begitu juga dengan yang lainnya.

"kita kesana juga?," tanya reno saat melihat kelima mobil itu belum juga berjalan meninggalkan villa ini

"ya iyalah, tapi bentar gue telpon bawahan gue dulu untuk sembunyikan motor mereka," jawab zizan lalu menempelkan handphone nya ke telinga nya untuk menelpon bawahan nya.

"ayo," zizan menaiki motor nya diikuti oleh reno yang juga sedang menaiki motor nya

Zizan, reno, dan kelima mobil yang ada di belakang motor zizan dan reno berjalan menuju gudang yang berada di hutan.

***

Setelah beberapa lama berkendara akhirnya motor zizan, reno dan kelima mobil yang membawa lima pria itu berhenti di depan rumah tua seperti rumah kayu usang yang tak berpenghuni, tetapi saat masuk keadaan dalam rumah itu beda jauh dengan tampang luar rumah ini, di dalam rumah ini sangat bersih dan bagus.

"bawa mereka ke basement," ke-10 pria itu menyeret kembali lima pria yang masih tertidur itu dan dibawa menuruni tangga untuk sampai ke basement.

Para bawahan zizan itu menyeret hessa, raden, bima, rendra, dan dian dengan sangat kasar membuat baju putih mereka menjadi kotor

Suasana di basement ini sangat menyeramkan sama seperti tampang luar rumah ini, basement ini seperti tempat penyiksaan banyak alat alat eksekusi mat*i disini seperti guillotine, kursi listrik, dan tempat penyiksaan lainya, dan yang membuat suasana rumah itu lebih menakutkan adalah lantai basement itu penuh dengan percikan darah.

Selang beberapa menit, hessa yang duluan terbangun dari tidurnya nya ia masih merasakan pusing di kepalanya sebab telah meminum minuman itu.

"aghh pusing banget," rintih hessa, tiba tiba hessa merasakan hal aneh ia mulai kebingungan karena ini bukanlah seperti villa zizan tetapi seperti tempat penyiksaan, "ini dimana?, kok gue disini? bukannya tadi gue di villa zizan ya sama yang lain," hessa mulai kebingungan dan mulai memutarkan pertanyaan di pikirannya. hessa menoleh menatap keempat temannya yang lain yang masih tertidur.

Hessa berpikir siapa yang telah memindahkan mereka berlima, bukannya tadi mereka meminum minuman yang di beri zizan kenapa tiba tiba ada disini, "varel lion? dimana mereka? mereka tidak ada disini," hessa memutar pertanyaan nya lagi di pikiran nya, "apa mungkin varel meletakkan sesuatu di minuman itu tapi untuk apa? dan kenapa lion tidak ikut terkena?," semakin banyak pertanyaan yang muncul di pikiran nya ia tidak bisa memikirkan ini sendirian maka dari itu hessa langsung membangunkan keempat temannya.

"WOII BANGUN," pekik hessa, raden bima dian dan rendra terbangun dari tidurnya satu persatu dan mulai kebingungan juga sama seperti hessa waktu terbangun dari tidurnya tadi.

"kita kenapa disini?" tanya rendra

"mana gue tau," jawab hessa

"kalian sudah bangun," kelima pria itu menoleh ke arah suara, mereka melihat seseorang turun dari tangga untuk mencapai basement ini, karena di tangga itu gelap membuat mereka tidak bisa melihat jelas siapa yang berbicara tadi.

Saat muka seseorang itu sudah terkena cahaya lampu mereka berlima sontak kaget dan tidak percaya akan orang yang datang menemui mereka, "VAREL."

"Yes, this is me and this is not Varel but Azizan Edwin Lesmana," Kelima pria itu lebih kaget dari sebelumnya saat mengetahui di depan mereka bukanlah varel melainkan zizan atau mereka sering sebut sebagai abang zizan.

"bang zizan," suara hessa merendah, hessa berdiri lalu beranjak pergi ke hadapan zizan lalu.

hugg!

Hessa memeluk tubuh besar zizan dengan erat...


#DAY6 Salmasr13

Masa lalu seorang psychopath (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang