Kerajaan di negeri Suburian Jaldrus bersinar indah di pagi hari. Tanaman tumbuh subur, kehijauan menyelimuti alam sekitar-sebuah pemandangan yang menyejukkan hati sesiapa saja yang memandangnya.Setelah sekian lama berkutat di dalam istananya, akhirnya ia dipanggil keluar bersama putra dari kerajaan sebelah timur-putra pujaannya.
Lee Wynn Yongbok, atau lebih dikenali sebagai Felix, telah menjadi teman karibnya sejak mereka menginjak Akademi Dunia.
"Tuanku."
Lamunan Changbin terhenti saat salah satu dayang istana bersuara sambil menunduk hormat di hadapannya.
"Ada apa?" tanya Changbin dengan nada dingin khasnya.
"Yang Mulia, Putra dari Kerajaan Timur baru saja tiba," lapor sang pembantu.
Changbin tersenyum tipis mendengar berita itu.
"Bawa aku ke sana," perintahnya, dan dayang itu segera mengangguk patuh.
Setelah mengumpulkan sedikit tenaga untuk berjalan, Changbin tiba di depan pintu ruangan pertemuan. Ia segera menyuruh semua orang yang berada di sekitar ruangan untuk mundur, dengan alasan tak ingin diganggu.
Pintu ruangan terbuka lebar. Lima orang terlihat duduk di dalam, tampak sedang membicarakan sesuatu. Changbin melangkah masuk, dan semuanya membungkuk sekilas sebagai tanda hormat sebelum duduk kembali.
Pintu kemudian tertutup rapat.
"Hahh... lelah," keluh Seungmin yang duduk di sebelah Felix.
"Lelah? Kau dari mana saja, Seungmin?" tanya Felix penasaran.
"Aku bolak-balik karena dapat pesan dari Jeongin. Oh? Kalian belum dapat undangannya?" Seungmin melirik satu per satu. Mereka semua menggeleng pelan.
"Kenapa dengan anak Kerajaan Evilas itu?" tanya Changbin.
Bangchan mengangguk ke arah Seungmin, menyuruhnya menjelaskan.
"Begini, Jeongin mengundang kita semua ke kerajaannya. Kalian ikut?"
Changbin tampak berpikir sejenak lalu mengangguk.
"Aku tidak sedang ada masalah. Jadi, kenapa tidak pergi liburan sebentar?"
Felix tersenyum manis mendengar itu.
"Bagaimana denganmu, Minho?"
Minho mengangguk seadanya. Ia ikut saja. Lagipula, keluarganya bisa menjaga kerajaan. Dia juga butuh istirahat sejenak sebelum kembali bertugas.
"Kalau semua setuju, kapan kita berangkat?" tanya Felix antusias.
"Besok saja? Kita harus menyiapkan beberapa hal dulu," ujar Bangchan agar Felix tidak terlalu kecewa.
"Hmm... yang penting aku bisa ketemu Jeongin besok!" ujar Felix riang.
Semua di ruangan itu tertawa mendengar ucapannya.
"Yakin sekali..."
Minho memutar bola matanya malas. Ia cukup lelah untuk meladeni candaan.
"Diamlah sebentar, Rhino," gerutu Minho.
Rhino justru menyeringai mengejek, "Putra macam apa kau ini? Harusnya lebih fokus ke kerajaan, bodoh."
Minho mendecih sebelum membalas tajam, "Jangan buat aku kesal, Rhino. Diamlah sebelum aku tak izinkan kau pindah posisi."
Rhino menghela napas kesal.
Tiba-tiba, Minho merasakan tubuhnya menghangat, lalu mulai memanas. Hal itu jarang terjadi, dan cukup membuatnya cemas. Rhino, yang duduk tak jauh darinya, juga tampak memperhatikan perubahan itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
B2 l Breaking (Fate) For You | Minsung
FantasiaTakdir membentuk kehidupan kedua kali untuk mereka yang merasa dunia tak adil, Berpeluang memberi kan si malaikat kacukan iblis itu untuk menemui cinta nya dengan cara yang baik . Namun, demikian ia tetap menggunakan cara terkutuk bagi mengambil ke...