38

2.1K 292 13
                                    

"Kamu tau gak? Aku tuh suka basket, walaupun gak boleh. Aku tetap suka, sama kaya aku suka sama kamu. Walaupun gak di bolehin aku tetap cinta kamu," ucap Raksa sambil membelai bulu kelincinya yang tiduran di atas sofa.

"Kamu tau? Di rumah ini cuma kamu yang paling aku sayangi, karena cuma kamu yang paling paham apa yang aku mau. Kamu tuh yang paling baik, suka bantuin aku habisan makanan terutama sayuran. Kamu tuh emang adik terbaik." Raksa mencium kelinci itu berkali-kali

"Adek, masih pagi. Orang-orang tuh pagi-pagi sarapan bukan mainan kelinci begitu." ucap Shakira melihat tingkah anak bungsunya, entah bagaimana kelinci itu bisa masuk ke dalam rumah. Seingatnya kelinci itu sudah di kurung di dalam kandangnya.

Raksa menoleh ke arah Shakira, "Berarti kalau nanti malam orang-orangnya pergi kencan aku juga boleh pergi kencan juga? Nanti kan malam minggu."

"Boleh dengan catatan, usia di atas dua puluh tahun. Sudah punya KTP punya SIM dan punya penghasilan. Karena kencan itu gak gratis." ucap Shakira tersenyum lembut pada anak bungsunya.

"Abang belum dua puluh tahun boleh kencan"

"Karena gue udah punya KTP, punya SIM dan yang pastinya punya duit." sahut Alga yang sejak tadi hanya menyimak perbincangan mereka.

"Duit boleh minjam, punya aku aja belum di balikin."

"Sama saudara gak boleh perhitungan, kata Papa tuh kita cuma berdua. Jadi soal uang harus berbagi."

"Tapi Abang kan pelit sama aku, buktinya motor aku di jual uangnya gak di bagi dua."

"Dih, duitnya sama Papa bukan sama gue. Nanti kita jual tuh kelinci buluk, lumayan buat pergi kencan malam minggu-"

"ALGA!" tegur Shakira menatap tajam anak sulungnya.

"Bercanda Ma, serius amat." ucap Alga tersenyum manis pada Mama-nya.

"Tumben Ma, Papa jam segini belum bangun?" heran Alga. Biasanya Saga bangun lebih dulu dari pada dirinya, tapi tumben sekali pagi ini belum bangun.

"Tuh, tanya adek kamu" ujar Shakira menujuk Raksa yang pura-pura tidak mendengar. Anak itu sibuk dengan kelincinya.

"Lo semalam gak tidur?" tanya Alga menyinggung kelinci itu dari atas sofa.

"Tidur, cuma kebangunan. Pas lagi enak-enaknya mimpi main air di sungai sama Davin sama teman-teman yang lain juga."

"Terus lo gak tidur lagi?"

"Gak lah, orang jadi banjir. Malam-malam jadi di mandiin sama Papa. Terus nonton sampai pagi. Mama doang yang tidur di sofa."

"Banjir? Kok bisa?"

"Ya bisa kenapa gak bisa? Namanya juga gak sengaja kencing ya basah lah. Gitu aja harus di jelasin-"

Plak!

Tanpa sengaja Alga memukul belakang kepala adiknya, membuat anak itu teriak.

"ABANG! SAKIT ANJING!"

Mendengar teriakan anak bungsunya, membuat Shakira buru-buru menghampiri kedua anaknya. "Abang, adek kenapa lagi? Baru di tinggal ke dapur sebentar."

"Mama, Abang mukul aku. Sakit tau." aduh Raksa bangkit dari duduknya, mendekati Shakira.

"Abang, gak kasar ya sama adeknya." tegur Shakira, sambil mengusap-usap rambut anak bungsunya.

"Ya maaf, gak sengaja Ma." ucap Alga mengusap rambut adiknya.

"Oh, ya Ma. Nanti sore aku izin keluar sebentar-"

"Mau ke mana?" sela Raksa melepaskan pelukannya pada Mama-nya beralih memeluk lengan Alga. "Aku ikut."

ALGA WIJAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang