18

6 3 0
                                    

"Zea hati-hati, jangan lari-lari takut jatuh"

"Aman mah, zea gapapa ko ga bakal jat-"

"Zea!"

"Hiks.. Sakittt"

"Astaga zea kan mamah udah bilang, jangan lari-lari"

"Hiks.. Mamahh sakitt"

"Yaampun ayo biar mamah obatin"

....

Srup.. Srup..

Suara zea menyeruput teh nya di teras rumah sambil melihat ke langit sore

"Ga terasa ya mah, udah 14 tahun mamah pergi, zea kangen.. Kangen belaian mamah waktu zea mau tidur, sama di bacain dongeng" Ucap zea saat ia sedang ber nostalgia waktu mamahnya masih ada

"Zea" Panggil Mahesa, membuat Zea menoleh ke arahnya

"Papah? Papah udah lama di situ? " Tanya Zea, di angguki oleh Mahesa

"Kamu kangen ya sama mamah?" Ucap Mahesa

"Sedikit sih pah" Jawab Zea

"Udah gapapa, jangan di pikirin lagi, mamah aman kok di sana" Ucap mahesa

"Yah, lo kangen kak sama mamah? Gw kira ga, kalo lo sayang sama mamah kenapa lo beradaptasi sama Milo yang jelas-jelas pembunuh mamah!" Ujar leo, yang baru saja pulang

"Gw itu ga kaya lo! Gw masih punya hati dan bisa make otak, ga kaya lo! Umur dewasa otak ke anak kecil!!" Cetus zea

"Apasih kak! Kok kakak sekarang malah ngebelain milo!" Balas leo kesal

"Ya karena lo itu udah terlalu jahat sama dia, papah juga udah baikan sama milo masa lo belum?" Ucap zea

"Apahh!! Papah? Pah emang bener pah?" Tanya leo, di angguki oleh sang ayah

"Pah? Ko berubah sih pah? Dia yang udah bikin mamah pergi" Ucap leo

"Leo, kau jangan egois jangan karena kau belum menerima kepergian mamah, kau malah melampiaskan semuanya kepada Milo, hanya karena mamah tiada saat melahirkan nya" Balas sang ayah

"Tapi pah"

"Udah leo, gaada kata tapi lagi!" Sela ayah

"Dan sekarang kamu masuk! Tapi jangan buat keributan.. Di rumah lagi ada temennya Milo" Lanjut ayah
....

"Wihh, gw mau kesini terus lah banyak makanan" Celetuk anna

"Lo yang ngomong ko gw yang malu ya" Ucap lyn

"Hehe, udah mending kita makan aja dulu" Sahut Milo di angguki oleh lyn dan anna

"Eh, axel mana?" Tanya Milo

"Masih di kamar kayanya" Jawab lyn

...

"Aduh,ga IPA ga matematika sama aja, bikin pusing, mana tu anak 3 ga bantu pula" Gerutu axel saat ia masih menggarap pekerjaan rumah nya di kamar milo
....

"Heh tumben rajin, dulu perasaan ga gitu deh axel" Ucap Milo

"Mungkin biar kelihatan pinter di depan anna atau gak ya emang lagi pengen garap, ga kaya kita yang ga garap" Jawab lyn

"Kata siapa? Aku kan udah ngerjain" Ucap Milo waktu dia sedang makan

"Liatt" Sahut anna

"Ga" Jawab Milo singkat padat jelas menusuk hati ~_~

"Yaudah caranya, rumus gituh" Ucap lyn, di angguki oleh Milo

"Ck.. Giliran lyn aja iya" Ucap anna kesal

"Kan dia mintanya rumus,bukan liat" Jawab Milo

"Iya iya" Ketus anna

Tring.. Tring..

Terdengar bunyi suara notifikasi itu dari ponsel lyn
{O} Ibu negara

Lyn pulang udah sore

I-iya mah

Mamah sama papah tunggu
Di rumah nenek

Oky siap ^0^

"Putu ayo pulang gw udah di cariin anjay" Ucap Lyn

"Ooh, oky ayo" Jawab anna

"Marva aku sama anna pulang dulu ya" Ucap Lyn, di angguki oleh Milo

Saat lyn dan anna pergi axel turun ke bawah menghampiri Milo

"Eh va.. Kakakmu kenapa? Teriak-teriak ga jelas kedengaran sampe kamar mu" Ucap axel

"Kakakku yang mana?" Tanya Milo

"Kak leo" Jawab axel

"Nggak, dia cuma lagi itu apa ee cek suara, soalnya besok dia mau nyanyi" Sahut zea

"Hah? Nyanyi apa kak? " Tanya axel

"Ck banyak Tanya " Batin zea

"Anu Itu nyanyi lagu.. Rock" Jawab zea

"Hah? Em-"

"Ssttt.. Udah.. Mending lo makan aja, gausah banyak Tanya" Sela zea, di angguki oleh axel

-

-------------------------------------------------------------

📝

MILOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang