CHAPTER 6 : Cemburu (18+)

30K 141 0
                                    

Suara gerbang rumah terbuka terdengar hingga ke lantai dua bersamaan dengan deru mesin mobil yang masuk ke dalam garasi

Bian yang saat itu tengah duduk di depan meja komputernya mengerjakan tugas berdiri mengintip di balik jendela mendapati abangnya yang baru saja pulang setelah 4 hari melakukan perjalan bisnis keluar kota

Bian berjalan membuka pintu kamar, keluar untuk melihat abangnya, ya bagaimanapun dia di sini menumpang tinggal, tidak sopan kalau ia tidak turun ketika si tuan rumah setelah beberapa hari tidak di rumah

Namun saat pria itu hendak turun, langkahnya terhenti di anak tangga teratas ketika melihat pintu kamar Abel terbuka, wanita itu berhenti sejenak di depan pintu kamar terlihat menyisir rambutnya beberapa kali dengan tangan sambil merapihkan pakaian yang ia kenakan dan oh--bahkan wanita itu menggunakan riasan tipis di wajahnya, dan perlu Bian akui bahwa wanita cantiknya itu terlihat lebih menggemaskan malam ini dengan gaun tidurnya yang nyaris menyatu dengan kulitnya yang seputih susu

Namun saat pria itu hendak turun, langkahnya terhenti di anak tangga teratas ketika melihat pintu kamar Abel terbuka, wanita itu berhenti sejenak di depan pintu kamar terlihat menyisir rambutnya beberapa kali dengan tangan sambil merapihkan pakaia...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari atas Bian memperhatikan bagaimana wanita itu berlari kecil ketika pintu utama terbuka dan Bian harus menelan pahit-pahit rasa cemburunya melihat bagaimana tubuh kecil itu langsung berhambur memeluk suaminya

Bian melihat segalanya bagaimana keduanya berpelukan cukup lama seolah sudah bertahun-tahun lamanya mereka tidak bertemu hingga lagi, Bian harus merasakan rasa cemburu itu sendiri melihat bagaimana kini keduanya bercumbu mesra

Gian yang sepertinya memegang banyak barang di satu tangannya menerima dengan senang hati, mencium bibir istrinya sembari tangan lainnya yang meremat pelan pinggang kecil istrinya itu

Bian membuang nafas kasar, andai Gian tahu bagaimana bibir istrinya yang sedang ia cumbu itu sudah pernah mencium bibir pria lain, sudah pernah menghisap penis pria lain, yang ironisnya pria lain itu adalah adiknya sendiri

Bian mendengus, menarik nafas dalam sebelum membuangnya perlahan, terlepas hubungan Abel dengan Gian sah, Bian tak tahan, pria itu akhirnya memutuskan untuk turun berlari sengaja untuk menginterupsi kegiatan keduanya

"Get a room people! kasian gue jomblo!"

Mendengar suara Bian keduanya segera melepas cumbuan mereka, Abel terlihat salah tingkah sementara Gian memutar bola matanya malas

"Makanya cari pacar sana, ganggu mulu klo gue lagi kasmaran"

Yang diajak bicara hanya berdecih, menatap sepersekian detik pada Abel sebelum kemudian menatap abangnya dengan tatapan malas "Mana oleh-oleh?"

"Najis oleh-oleh mulu yang dipikirin, tanyain abangnya kek sehat apa kaga?" walaupun begitu Gian tetap menyerahkan sebuah paper bag berisikan lapis legit Surabaya kepada adiknya

"Lu udah bisa ciuman panas sama istri lu berarti lu sehat sentosa, ngapain gue basa basi nanya hal yang pasti"

Bian berlalu dari sana meletakkan lapis legit yang diberikan abangnya ke atas meja makan, Gian hanya menggeleng sementara Abel sedikit merasa bersalah mendengar ucapan adik iparnya itu

FORBIDDEN PASSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang