Aku tidak bisa jujur bukan karena tidak percaya.
Tetapi lebih ingin untuk menjaga.
Menjaga ragamu agar tidak semakin lemah.
Menjaga hatimu agar tetap merekah.
Namun nyatanya niatku masih tidak sempurna.
Bahkan kerap membuatmu terluka.(Rony)
"Mah. Mama tenang aja ya. Andra pasti sembuh." Bunga mencoba menenangkan Mamanya menangis tanpa henti.
Sudah sejak lama Bunga dan Mamanya berbaikan. Itu semua berkat Rony, ia yang mempertemukan Bunga dan Mamanya untuk segera melepas ketegangan setelah sekian tahun berpisah. Namun meski begitu, Bunga tetap merahasiakan pertemuan dengan Mamanya dari Papanya. Ia tak ingin laki-laki tua itu kembali memisahkannya dengan sang Mama.
"Bung. Sepertinya Papa kamu mulai sadar dengan keberadaan Mama."
"Kenapa Mama mikir gitu?"
"Mama beberapa kali liat orang mencurigakan yang ikutin Mama. Sebaiknya kamu jangan kesini dulu untuk sementara. Mama nggak mau terjadi apa-apa sama kamu dan Andra."
"Papa bener-bener keterlaluan. Mau sampek kapan sih aku dimata-matain terus?"
"Kamu tau kan Papa kamu itu orangnya keras. Dia bisa lakuin apapun yang dia mau."
"Tapi kan selama ini Mama nggak salah. Papa yang salah menilai Mama."
"Sayang. Maafin Mama ya. Mama belum bisa jagain kamu sama Andra. Mama cuma bisa lari."
"Mah. Mama jangan ngomong gitu." Bunga memeluk mamanya dengan erat. Ia tidak bisa menahan air matanya untuk tidak menetes. Masalah keluarganya begitu pelik. Ia tidak menyangka bahwa semua ini lebih rumit dari yang ia pikirkan.
Mamanya dituduh selingkuh, padahal itu hanya akal-akalan Om Ravi yang dulunya adalah mantan kekasih Mamanya yang tidak terima dengan pernikahan orang tua Bunga. Bahkan kejamnya Om Ravi dengan gamblang mengakui bahwa Andra adalah anaknya padahal bukan. Andra adalah adik kandung Bunga. Hasil dari pernikahan Mama dan Papanya. Tetapi apa mau dikata, Papanya lebih percaya pada orang lain dan memilih membuang Mamanya jauh-jauh.
"Bunga. Kamu nggak perlu khawatir, Mama akan jaga adik kamu. Kamu cepet-cepet balik ya ke London supaya Papa kamu nggak curiga."
"Nggak Ma. Bunga mau liat Andra sembuh. Bunga nggak mau ninggalin Mama sendirian."
Mama Bunga kembali memeluknya. Ia sama sekali tidak mengira bahwa kehidupannya harus seperti ini.
***
Rony sudah sampai di bandara Jakarta. Ia meminta Rahman untuk menjemputnya. Dan sementara ini hanya Rahman yang ia beritahu.
"Ron. Gimana kondisi nyokap lu?"
Rony menghela napas. "Masih dirawat Man. Sebenernya sebentar lagi nyokap harus dioperasi. Tapi gue juga nggak bisa ngebebanin semua tanggungjawab ke Salma."
"Lagian lu kenapa nggak jujur aja sih? Masalah bokap lu meninggal juga nggak lu jelasin terang-terangan."
"Man. Gue cuma nggak mau nambah beban pikiran Salma. Dia itu lagi proses terapi juga buat ngilangin traumanya. Gue nggak mau ganggu pikiran dia."
"Gua tau Ron. Tapi dengan sikap lo yang ilang-ilangan itu juga bikin pikiran Salma nggak tenang. Seenggaknya lo jangan bikin dia khawatir terus."
"Iya Man gua tau. Gua bakal coba jaga perasaan dia."
"Lo kalo ada apa-apa ngomong ke gua aja Ron. Ya meskipun nggak banyak, gue bakal berusaha bantu. Dan setidaknya gue bisa ngurangin beban pikiran lo."
"Thanks ya Man. Gue cuma minta Salma jangan sampek tau dulu masalah ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jalan Pulang / Teka-Teki Salma 2
FanfictionSalma sudah berjuang banyak menjelang proses pernikahannya dengan Rony. Namun ternyata cinta saja tidak cukup, ada banyak hal yang masih saja mengganjal bahkan menyandung perjalanan mereka. Beberapa kali keinginan untuk menikah benar-benar harus di...