Part 42

38 6 0
                                    

207.

Ceklek...

Evan memasuki kamar Ryder dengan menampilkan senyum khasnya berjalan masuk menghampiri sang suami walaupun dengan bantuan kruk Evan masih berjalan hingga duduk tepat di sebelah sang suami.

"Gimana kak? Enakan?"

"Hmmm... udah kok, maafin aku ya Van."

"Shuttt, udah nggak papa kak, aku juga minta maaf ya dan aku boleh minta sesuatu ke Kak Ray?"

"Kenapa? Kamu minta apa?"

"Aku minta, Kak Ray istirahat ya? Istirahat dari seluruh aktivitas Kak Ray, termasuk di Empire, i know sulit bagi Kak Ray tapi aku mohon ya kak, untuk kebaikan Kak Ray sama anak kita, aku tau, aku belum sembuh total tapi aku akan berusaha bantu Kak Ray, kita saling bantu ya, setidaknya sampai anak kita lahir dan aku bisa berjalan normal lagi, baru deh Kak Ray bisa menjalankan aktivitas Kak Ray lagi."

Tak ada jawaban dari Ryder, hanya saling tatap satu sama lain, hingga Ryder tersenyum kearah sang suami.

Evan yang melihat Ryder hanya terdiam membuatnya merasa takut dan berfikir bahwa omongannya salah atau dengan kata lain Ryder menolak permintaan nya.

"Ke-kenapa kak?"

"Evan... Aku suami kamu kan?"

"I-iya kak."

"Udah sepantasnya kan, aku nurut atas semua keinginan kamu Van, terlebih ke hal yang baik, aku juga nggak mau hal buruk terjadi sama kita maupun anak kita" ucap Ryder.

"Terimakasih ya kak, udah mau terima masukan aku" ucap Evan dengan senyuman yang mengambang serta mencium telapak tangan Ryder.

"Tapi kamu curang Van."

"Curang nya? Aku curang apa kak? Aku juga kan nanti mau wfh kok kak biar bisa nemenin Kak Ray" ucap Evan panik, karena merasa tertuduh akan sesuatu.

"Bukan itu, masa aku doang yang nurutin perintah kamu, tapi kamu nggak mau nurutin aku sih?" jawab Ryder yang diakhiri dengan memanyunkan bibir nya.

Merasa gemas, Evan pun terkekeh akan sikap sang suami pun menanyakan kemauannya sambil mengelus telapak tangan Ryder.

"Yaudah, Kak Ray mau apa sayang? Atau baby nya mau apa?" ucap Evan, yang awalnya mengelus telapak tangan Ryder beralih ke arah perut Ryder yang sudah mulai membesar.

"Tidur sini" jawab nya sambil menepuk space yang berada disebelahnya.

Evan yang mendengar jawaban sang suami lagi-lagi hanya mampu tersenyum dan mengikuti kemauan sang suami. Dengan susah payah Evan menaiki kasur dan mengisi space kosong yang berada di sebelah Ryder.

Evan yang sudah berhasil merebahkan tubuhnya di kasur tersebut menyamankan posisinya dengan memeluk Ryder dan membuat lengan nya menjadi bantalan untuk Ryder. Ryder pun sama hal nya dengan Evan menyamankan posisinya dengan menghadap sedikit kearah Evan.

Evan dan Ryder hanya saling menatap satu sama lain hingga...

Cup..

Evan mencium kening Ryder cukup lama hingga ia memeluk sang suami.

"I've fallen for you Van" ucap Ryder sambil mengelus pipi Evan dengan lembut.

"I'm crazy all about you Kak Ray" Balas Evan.

Hanya keheningan menyelimuti mereka berdua hingga.

Cup

Evan mencium bibir Ryder, tidak ada nafsu disana, hanya saling berbagi rasa kasih sayang satu sama lain.

Back To You (Nomin AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang