Asmalia nama yang cantik seperti orangnya, orang terdekatnya biasa memanggil dengan nama Lia. kini dirinya sedang berada di hutan belantara.
Lia dan teman-temannya sedang mengadakan camping di puncak gunung, dan gunung yang mereka datangi belum pernah di jamah oleh para pendaki lainnya.
Mereka nekat pergi ke gunung Z, tanpa mengerti dampak bahaya. Dan benar saja Lia terpisah dari rombongannya saat akan turun.
Lia sudah berjalan semakin jauh, hari pun sudah semakin gelap. Dengan keringat yang bercucuran Lia mengistirahatkan tubuhnya di bawah pohon besar yang sangat rimbun. Pohon ini jika di perhatikan sangat berbeda sendiri dengan pohon-pohon yang lain.
"Hooaaammm ngantuk sekali" kata Lia yang akhirnya tertidur pulas masih dalam kondisi duduk.
Wuuussss
“Engghhh” Lia menggeliat mulai membuka matanya. Pertama kali yang dilihatnya adalah kenapa banyak orang yang berkeliaran di sekitarnya.
Setelah mengembalikan nyawanya Lia mulai memperhatikan sekeliling nya, Lia terkejut seingatnya dia sedang tertidur di bawah pohon sekarang kenapa bisa dia memasuki dunia lain.
Kenapa Lia bisa tau, karena mereka memiliki postur tubuh yang aneh dan telinga mereka memiliki bentuk runcing.
“Siapa kamu” Lia terkejut dengan tombak tepat di depan matanya.
“Kenapa bisa kamu berada di wilayah kami”
“Bawak dia ke tempat ketua kita”
Tanpa bisa memberi perlawanan Lia akhirnya pasrah di geret oleh sekumpulan yang menodongnya dengan tombak.
Brukh
“Akhhhhhhh”
“Kau ternyata gadis manis” pria di depannya memegang dagu Lia dan mengangkatnya ke atas.
Lia tidak mengenali siapa pria muda itu, bagaimana bisa dirinya mengenalinya.
“Kau tidak mengingat apa yang telah kau perbuat bersama teman-temanmu”
Lia belum juga berbicara, tapi dia berfikir apa yang telah mereka buat sampai pria di depannya murka.
“Dasar manusia serakah”
“ Kalian sudah mengambil buah mulberry di dekat kalian berkumpul dan merusak pohonnya sehingga rakyatku mengalami kelaparan”
Lia masih terdiam dan mencerna semuanya, dia baru mengingat pohon mulberry di dekat mereka mendirikan tenda.
“Dan KAU, tidak punya attitude kau membuang kotoran sembarang tanpa membersihkannya”
“Yang kau kotori itu adalah wilayah ku”
“Sekarang kau sudah mengetahui dan kalian Bawak gadis ini di ruangan tengah aku akan datang menemuinya nanti"
Lagi-lagi Lia dengan pasrah mengikuti kemana mereka membawa dirinya, tepat di pintu besar mereka memasukkan Lia ke dalamnya dan mengikat tubuhnya di kasur dengan bentuk X.
Lia bingung mengapa badannya tidak bisa bergerak dan berbicara, sungguh rasanya dia ingin kembali pulang. Bahkan air matanya tidak bisa keluar sama sekali.
Tepat di jam 12 malam, Lia terbangun ketika mendengar suara terompet yang memekakkan telinga. Lia tidak tau itu pertanda apa. Saat akan memejamkan matanya Lia di kejutkan dengan suara pintu kamar yang terbuka.
Ternyata pria yang mereka anggap sebagai rajanya. Pria itu memasuki kamar yang Lia tempati di ikuti dengan dua antek-anteknya.
“Berikan dia ramuan itu”