02. Mantan ibu negara

323 68 3
                                    

H A P P Y
R E A D I N G

•••

"Permisi Bu."

Wanita baya yang akan mengajar menoleh kearah pintu, ia tersenyum dan mempersilahkan Wulan dan Rara masuk. Karna dirinya pun sudah tau apa yang akan dilakukan kedua siswi itu.

"Masuk aja, Lan, Ra. Ibu belum mengajar kok."

Wulan dan Rara mengangguk sembari tersenyum, terdengarlah suara bising dari meja bagian belakang.

"Tar tar, mantan terindah lo tuh!"

"Cieeee, disamperin mantan nih."

"Algatar alamat move on-nya ilang hahaha"

Rara meringis malu, ini nih alasan dirinya tidak mau masuk kekelas 12 Ips 3, karna ada mantan kekasihnya dulu saat dikelas 11, baru lima bulan ini putus.

Padahal, mereka sudah menjalin hubungan selama 16 bulan.

"Heh! Jangan ribut!" Tegur bu Hilda.

Mereka tak berhenti, hanya mengecilkan suaranya dan masih meledek Algatar. Iya, Algatar, si ketua geng motor, most wanted-nya SMA Jayapura pernah menjadi kekasih Rara yang juga most wanted karna kecantikkannya.

Dulu, mereka disebut sebagai Couple Favorite SMA Jayapura tapi semenjak putus sudah tidak ada lagi sebutan itu. Walau beberapa siswa masih memegang sebutan itu.

"Ekhem"

Rara berdecak karna didepannya kini ada Vano si resek yang dulu suka menjahili dan mengejek ngejek Rara.

"Sengaja ya, mau ketemu mantan."

"Mana duit lo." Pinta Rara datar.

Vano tertawa, sejak putusnya Rara dan Algatar dia memang tak lagi menggaduh Rara. Alasannya karna gadis itu jarang ditemui.

Vano tersenyum menggoda Rara. "Mantan makin ganteng lhoo."

"Vano!" Kesal Rara.

"Apasiihhh?" Goda Vano lagi.

Rara sudah kesal, ia pun menjambak rambut panjang Vano sampai wajah Vano hampir terbanting ke meja.

"Sini duit lo! Gue mau cepet cepet keluar." Kesal Rara.

Vano merintih kesakitan tapi dia tertawa. Ia pun memberikan uangnya pada Rara dan setelahnya gadis itu lepaskan jambakkannya.

Rara cemberut, sembari menatap Vano dengan jari telunjuk dan tengahnya menunjuk matanya dan mata Vano. Hal itu tentu membuat Vano tertawa.

Berbeda dengan para laki laki dibelakang yang heboh mengompori Algatar.

"Behh, tar! Mantan noh digangguin kok diem aja!"

"Awas Tar, ditikung Vano!"

"Saran gue masukin kandang, Tar sebelum dibawa lari sama Vano."

Suara gelak tawa terdengar, membuat suasana kelas semakin ramai. Yang diejek hanya diam dengan wajah datarnya menatap Rara yang sedang meminta minta uang.

Dia masih berpikir, Ada urusan apa Algi dan Rara sampai Algi berani menampar Rara?

"Mana duit kamu?" Pinta Rara dengan wajah merajuk karna diejek terus menerus.

Algatar mengeluarkan dompet dari saku celananya dan menarik selembar uang biru. "Kembalian."

"Gak ada uang kembalian." Balas Rara.

Algatar berdecak. "Itu ada." Tunjuknya pada uang yang dipegang oleh Wulan.

Rara semakin badmood, ia mengambil uang Algatar dan mengembalikannya. "Dasar orang kaya pelit!"

ALGATAR ; Perfect HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang