𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓
Setelah Felix mendapat musibah yang membuatnya lumpuh sementara, dan harus melakukan apapun dengan mendapatkan bantuan dari seseorang ketika melakukan hal apapun.
Charlotta gadis lugu yg harus bekerja karena ayahnya yang memaksanya, mau t...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Baru Charlotta hendak beranjak selangkah setelah selesai membantu Cedric mengeringkan rambutnya, pria itu lebih dulu menahan pergelangan tangan Charlotta.
"Tuan?"
"Apa kau berusaha menghindariku!?" Ucap Cedric membuat Charlotta terdiam sejenak. "Ah.. rupanya begitu" lirihnya.
"Apa aku benar-benar hilang kesempatan untuk memilikimu?" Dengan netra yang menatap jelaga Charlotta penuh tuntutan.
Kali ini Charlotta harus benar-benar bertindak tegas akan dirinya, ia harus membatasi jarak antara mereka, karena dirinya sudah memiliki Felix.
"Maaf tuan, saya di sini hanya bekerja, maaf karena saya sempat membuat anda berharap, namun saya sempat keliru dengan perasaan saya yang terbawa suasana" tegas Charlotta yang tak ingin Cedric berharap lebih jauh lagi.
Rasanya Cedric begitu hancur dengan cinta yang tak berbalas, ia benar-benar harus menyerah ketika mendengar penolakan dari Charlotta begitu saja.
"Apa kau akan pergi begitu saja?"
"Saya akan berada di sini untuk nona Dorothea"
"Maaf jika putriku menyulitkanmu"
"Nona tak pernah menyulitkan saya, saya senang jika dengan adanya saya bisa membuat gadis kecil itu tersenyum" sahut Charlotta penuh dengan ketulusan, ia benar-benar menyayangi Verena seperti anaknya sendiri.
"Terimakasih.." lirih Cedric yang sudah tak dapat menutupi rasa kesedihannya.
"Kontrak saya tak lama lagi, bolehkah hubungan saya dan nona Dorothea terus berlanjut? Saya benar-benar menyayanginya tuan." ucap Charlotta penuh harap jika Cedric memperbolehkan dirinya bersama Verena.
Cedric dengan anggukan afirmatif seraya mengulas senyum menyetujui apa yang Charlotta harapkan.
"Aku tak melarangmu Charlotta, bagaimanapun kau sudah membuat hari-hari putriku penuh keceriaan, dan kau selalu melimpahkan kasih sayang sebagai seorang ibu yang tak pernah putriku dapatkan sejak ia di lahirkan."
Charlotta terenyuh akan percakapan keduanya yang berakhir. Dengan senyum yang cukup di paksakan, Cedric harus rela melepaskan Charlotta, bagaimanapun sebuah rasa cinta tidak bisa di paksakan. Mau sebesar apapun ia berjuang untuk mendapatkan hati Charlotta, Cedric tak dapat merebutnya karena Felix sudah mengisi ruang hatinya sejak lama.
Tak ada lagi yang lebih menyakitkan daripada mencintai seseorang yang tidak mencintaimu.
Malamnya Cedric mengajak putrinya serta Charlotta untuk makan malam di luar atas permintaan Verena sebelumnya, Charlotta nampak berlaku selayaknya bagaimana posisinya, ia cukup membatasi diri dari Cedric.
namun bagaimanapun ia tak luput dari Verena yang berupaya untuk membuat ruang kedekatan antara keduanya, Charlotta paham betul akan sikap gadis itu.
"Mom, kenapa mommy banyak diam saja?" Tanya Verena yang menyadari kedua orang dewasa itu yang terlihat canggung.
