'| 7 : Kohaku dan Desa

25 2 0
                                    





   ,,janlup vote.





______________________


  ".Namaku Kohaku."

-  "..tadi itu hebat."

-  "Sepertinya, aku sedikit menyukaimu."

  Apaan? Aku menoleh ke arah Senku, ia menghela nafas bingung. Aku bahkan sedikit terkejut bahwa ada orang di dunia ini yang tertarik secara romantis pada rambut lobak seperti dia, kalau iya itu keajaiban dunia yang kedelapan.
  Ya jelas sih, walau kata 'tertarik' itu karena mengagumi, toh juga Senku ngga ada ganteng-gantengnya semili pun. Jenius lobak sepertinya tidak mementingkan perasaan.

  Abaikan itu, aku mengulur tangan pada gadis blonde tersebut, membantu berdiri. dilihat-lihat model kuncirannya cukup unik.
  Setelah membersihkan partikel-partikel debu yang menempel, Kohaku membenahi kunciran liarnya.

  " Hah.. kau baru saja mengatakan sesuatu yang merepotkan setengah mati."

   "Apa yang setengah mati?"
Aku menimpal pernyataan si rambut lobak.

  " Yang benar saja, walau dalam situasi darurat, wanita bisa jatuh cinta? tidak masuk akal."

  "Hei, yang aku maksud bukan seperti itu!"
Teriak mba Kohaku sambil nunjuk nunjuk ke Senku, malah direspon ekspresi sengit.

-  "Maksudku, aku tertarik untuk bekerja sama denganmu!"

  " Wah wah, kalau gitu sih, makasih banget ya. Soalnya, isi otak orang yang sedang jatuh cinta itu hanya hal-hal yang tidak logis."

  Begitulah kesepakatan diantara kami, jujur, sekarang aku sedikit berharap agar suatu nanti, kami bisa menaklukkan Kekaisaran (Otot) Tsukasa. Menjadikan Stone World  damai, aman, tentram, makmur jaya. Tapi entahlah, bisa atau tidak.

  Aku menutupi tubuh sampai kakiku dengan kain yang dibawa, bekas wadah-wadah kemarin. Langit sudah gelap, langitnya cerah, lebih banyak bintang yang menghiasi ketimbang dulu.

  Mau tidur, eh, tidak sengaja melihat Kohaku tidur pake pose pegang pisau di kedua-dua tangannya, sangar. Biarlah, orang dia juga bukan dari zaman modern, Senku yang berkomentar.

   " ...Tidur sambil megang pisau, kebiasaan orang zaman ini atau cuma kau saja?"

   ".Ya.. soalnya kau tadi membicarakan soal percintaan. Bukan berarti aku mempercayaimu walau aku tertarik padamu."

-  "Soalnya selama ini, aku hidup dengan mengandalkan diriku sendiri. Jadi, kau tak perlu memikirkannya."

   'memikirkan apa coba?'
  komuk wajah Senku berkata.

  " --Aku itu bukan pahlawan yang bisa menandingi singa betina sepertimu. Jadi, walau nol koma satu detik, tidurlah."

   "SINGA BETINA KATAMU!?"

  " Apa lagi?"

   "Meski tindakanmu seperti seorang ksatria yang terhormat, lidahmu tajam juga ya?"

  'Ksatria? Pfft-- aku mau tertawa.'

   Batinku, merasa ingin tertawa karena kalimat Kohaku barusan.

   "Hah, suatu hari nanti, aku pasti takkan sengaja membunuhmu."

  " Maka dari itu, agar tidak terjadi kecelakaan seperti itu, tidurlah. Alasan lain, aku juga tidak ingin terbunuh dua kali dalam sehari."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dr. STONE - ↳Together [] : "I just want to be with you all"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang