H A P P Y
R E A D I N G• • •
Bel pulang telah berbunyi beberapa menit lalu, Algatar masih enggan membangunkan Rara yang terlelap diatas ranjang UKS. Pemuda itu menatap wajah tenang si gadis yang selalu menjadi pemenang hatinya.
"Kenapa lo gak bisa hilang dari hidup gue?" Tanya Algatar lirih.
"Lo bahkan gak bisa digantiin sama siapa pun."
"Kenapa harus lo?"
Tanpa sadar, air mata lolos menetes dipipi Algatar. Hatinya masih sakit atas fakta yang baru beberapa jam lalu ia ketahui.
Pemuda tersebut mengusap air matanya lalu menjulurkan tangan untuk membangunkan Rara. Mereka tidak bisa berlama lama disini, sekolah hari ini cepat ditutup.
"Ra,"
"Bangun, lo harus pulang."
Perlahan mata indah itu terbuka, hal pertama yang dilihat oleh Rara adalah wajah tampan Algatar. Gadis itu merubah posisinya menjadi duduk, dibantu oleh Algatar.
"Tas aku masih dikelas."
"Udah diambilin sama Orlan."
Algatar meraih sepatu Rara dan memakaikannya pada dua kaki mungil itu. Kalau melihat kaki Rara, Algatar jadi ingat panggilan lucu yang ia buat saat mereka masih berpacaran dulu.
Kecebong mungil
"Kaki lo gak berubah."
"Berubah kok, kemarin panjangnya nambah jadi 37 senti."
Algatar menatap jenaka. "Itu masih kecil!" Ucapnya sembari menyentil pelan kening Rara.
Rara cemberut. "Yang penting nambah satu senti."
"Ayo."
Algatar meraih tas-nya dan tas Rara lalu menunggu gadis itu melangkah terlebih dahulu keluar dari Uks. Benar, sekolah sudah sepi. Hanya tinggal anak anak paskibra yang memang jadwal latihan setiap hari sabtu.
"Aku boleh numpang? Sampai jalan kartika gak papa kok."
Algatar memberikan tas Rara pada pemiliknya. "Tunggu sini."
Rara tersenyum manis dan mengangguk. Algatar tuh baik, makanya Rara cinta.
Moge Algatar berhenti didepan Rara, pemuda itu juga membuka'kan pijakkan kaki untuk Rara. Membuat Rara seperti kembali ke masa pacaran mereka dulu.
Algatar memperlakukannya seperti putri putri dinegri dongeng.
Rara menggenggam dua sisi baju Algatar, motor itu pun melaju meninggalkan sekolah.
• • •
"Kamu mau mampir dulu? Mama dari kemarin nanyain kamu."
Modus sedikit gak papa, hehe.
Algatar membuka helmnya, menyisir rambut sedikit panjangnya kebelakang. "Boleh, gue juga gak sibuk."
Rara memekik senang dalam hati, entah kenapa kalau Algatar selalu mengiyakan tawarannya, Rara sangat bahagia.
Rara membukakan pintu pagar, mempersilahknan motor Algatar masuk kedalam pekarangan rumahnya. Lalu kembali ia tutup dan menyusul Algatar yang berdiri disebelah motornya.
"Yuk."
Rara melangkah didepan diikuti Algatar dibelakang. Pintu diketuk, setelahnya dibuka dan pekikkan ceria Rara terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGATAR ; Perfect Hubby
RomanceAlgatar Tentang; Ketua geng motor yang dikambing hitamkan oleh kembarannya karna telah berhubungan intim dengan seorang gadis yang sialnya adalah mantan si ketua geng motor. Cinta yang masih ada membuatnya rela menikahi gadis itu walau si gadis sud...