"Lucas!" Pekik Hendrick menunjuk seorang dengan topi hitam yang tengah berdiri di depan kasir.
Hendrick dan Lex tengah mengecek CCTV di toko perkakas tempat laki-laki kemarin berkerja. Alis Lex tertaut kala pria yang ia curigai sebagai Lucas itu mendongak lalu menatap camera CCTV itu dengan tatapannya yang datar.
Lucas mengetahui CCTV ini berada namun dirinya tak bertindak?
Terlihat laki-laki penjaga kasir itu berbalik mengambil sesuatu di belakangnya. Lucas memiringkan wajahnya dengan mata yang masih menatap ke CCTV itu.
"Ngeri!" Gumam Hendrick.
"Lo liat, dia kaya ngucapin sesuatu ke kamera." Cercah Lex mengulang video itu pada Hendrick.
Hendrick menyipitkan matanya lalu mendekatkan wajahnya pada layar monitor. Ya, Lucas memang seolah mengatakan sesuatu namun Hendrick tak tau laki-laki itu mengatakan apa.
"Tempat kejadian–– 2023?" Ucap Lex yang langsung diangguki cepat oleh Hendrick.
"Kejadian? Tapi kejadian apa?"
"Pembantaian keluarga Pricilla?"
Keduanya bertatapan sebelum mengangguk lalu pergi ke mobil. Kini tujuannya hanya satu. Pergi ke rumah Pricilla.
Entah apa yang hendak Lucas beritahu. Yang jelas saat ini semuanya terlihat aneh dan tak masuk akal.
Apa Lucas sengaja memberi tahu dirinya masih hidup pada Lex? Tapi untuk apa ia melakukannya? Tentu saja Lex harus waspada dengan ini semua. Bisa jadi ini hanyalah jebakan yang Lucas lakukan.
Beberapa menit mereka berkendara, akhirnya sampai pada sebuah rumah besar dengan garis polisi di pagar rumah tersebut.
Rumah itu terlihat tak berpenghuni, dan ada beberapa bagian yang terlihat sudah rusak khas rumah rumah yang sudah ditinggal lama oleh sang pemilik.
"Lo yakin mau masuk?" Tanya Hendrick sedikit takut.
Tanpa menjawab ucapan itu, Lex segera keluar dari mobilnya lalu menaiki pagar rumah itu disusul oleh Hendrick. Hendrick yang sudah merinding hebat hanya bisa pasrah mengikuti Lex dari belakang.
"Lex, lo yakin mau masuk?!" Tanya Hendrick sekali lagi saat Lex hendak membuka pintu masuk utama rumah Pricilla.
Cklek
Pintu terbuka, tak terkunci. Namun yang membuat Lex terkejut, dalam rumah itu terlihat bersih seolah masih berpenghuni.
"Lex! Balik aja! Sumpah gue merinding sebadan bad–"
Bruk!
Lex memberikan ancang-ancang. Kedua tangannya ia angkat ke udara kala sebuah pistol ditodongkan pada kepalanya.
Sial, Hendrick pingsan. Tak mungkin laki-laki itu bertindak egois dan mengorbankan satu satunya temannya itu.
"Tuan Lucas Lee?" ucap Lex sedikit ragu.
Seseorang yang menodongkan pistol itu perlahan menurunkan pistolnya. Ia menatap Lex dengan tatapan elangnya kemudian menunduk menatap Hendrick yang sudah terkapar tak berdaya.
Badan saja besar, melihat pistol yang bahkan bukan ditodongkan pada dirinya saja pingsan.
"Masuk," jawab Lucas yang langsung diangguki oleh Lex.
"Bawa masuk temanmu juga."
Ya, walaupun Lex terlihat sangat menistakan Hendrick, tapi laki-laki itu benar-benar perduli pada Hendrick. Lihatlah, bahkan Lex rela memapah Hendrick yang tak sadarkan diri itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXIO || THE MAFIA
General FictionAlexio Augusta Francesco. Penerus Mafia terkejam yang jatuh cinta dengan Pricilla Lee, gadis pengidap sindrom peterpan. Menceritakan tentang cinta dan sebuah misteri pembantaian keluarga Pricilla dan pembunuhan sang ibu yang di duga dibunuh oleh mu...