(10) penyiksaan pertama

7 3 0
                                    

senin, 10 juni 2024

Azizan dan reno berjalan ke arah basement sambil membawa beberapa peralatan untuk menyiksa keenam pria itu.

Keenam pria itu menyadari jika ada orang yang ingin menuju ke basement ini, "ada orang?" tanya dian.

"bang zizan sama reno keknya," jawab hessa

"mati kita," raden sudah pasrah dengan keadaan.

Krekk!

Suara pintu terbuka, dan menampilkan zizan dan reno yang sedang membawa beberapa peralatan, mereka tahu itu untuk apa, zizan berjalan maju ke arah rahardian, "anda mau punya luka juga tidak seperti anak anda, sini gue buatin," zizan mengambil pergelangan tangan rahardian secara paksa

"ANDA MAU APA, JANGAN MENYENTUH SAYA," rahardian memberontak

"reno pegang dia," reno menurut ia langsung memegang lengan kiri nya dan lengan kanan nya dipegang oleh zizan

Azizan mengambil silet lalu ia ukir dua nama orang tersayang nya sama seperti di pergelangan tangan hessa, "aghhhh," rintih rahardian kesakitan.

"ini hukuman buat anda," zizan tersenyum bahagia karena melihat darah mengalir dari pergelangan tangannya, "bagus kan karya gue."

"lesmana dan tiffany?" batin rahardian yang kebingungan lalu ia menatap zizan yang juga telah menatap mata nya tajam.

Azizan menunduk menatap kaki rahardian ia mengambil pisau lalu.

srukk!!

Kejadian yang sama seperti hessa namun dengan tempat luka yang berbeda, hessa berada di telapak tangan sedangkan rahardian berada di telapak kaki.

Banyak cairan warna merah pekat keluar dari kamar telapak kaki rahardian membuat zizan semakin tersenyum lebar, "ini masih permulaan rahardian," zizan menuangkan cuka ke telapak kaki rahardian yang terluka itu

"ARGHHHH," rahardian berteriak kesakitan

Azizan lalu menuangkan cuka di pergelangan tangan nya yang masih dipenuhi oleh cairan merah pekat itu, kelima pria yang melihat tindakan zizan hanya bisa pasrah mereka tidak bisa menolong karena tangan dan kaki mereka di rantai sehingga tidak bisa bergerak

Reno hanya melihat tindakan zizan yang gila itu, ia juga tidak ada niatan buat mencegah zizan.

bughh!

Zizan memukul perut rahardian dengan sangat kuat, zizan juga menendang perut, dada, dan wajah rahardian, rahardian juga kini sudah melemah seluruh tubuh nya kesakitan karena pukulan keras dari zizan itu.

Azizan juga memukul dan menendang hessa, raden, bima, dian, dan rendra dengan bergantian, dan pukulan yang lebih kuat itu didapati oleh hessa dan rahardian zizan tidak bisa menahan emosi di dalam diri nya, tubuh dari keenam pria itu juga sudah banyak memar dan baju seragam sekolah yang masih digunakan kelima pria muda itu menjadi kotor dan terdapat percikan darah.

Azizan langsung meninggalkan keenam pria yang masih kesakitan itu, dan reno mengikuti zizan dari belakang nya.

"kalian gapapa?" hessa tidak memikirkan luka yang ada di tubuh nya dia lebih mementingkan kondisi sahabat nya dibanding dirinya padahal luka di tubuh nya lebih banyak.

"gapapa," raden, bima, dian, dan rendra berbicara dengan kompak

"kalau lo hess?" ujar bima

"gue gapapa."

Mereka semua berbohong, mereka mengatakan jika mereka tidak apa apa padahal tubuh mereka kesakitan karena pukulan yang kuat dari tangan zizan apalagi hessa seluruh tubuh nya serasa remuk karena pukulan yang berkali kali lipat rasanya.

"om, om gapapa?," raden menanyakan kondisi ayah hessa.

Rahardian menatap raden ia tak menjawab raden, lalu ia menatap hessa yang tidak memandangi nya sama sekali, "kenapa hessa tidak ada menanyakan keadaan saya," batin rahardian.

"ini semua salah ayah," batin hessa kesal terhadap ayah nya karena masa lalu.

"gue pengen obati lo pada cuma tangan dan kaki kita masih di rantai," dian memandangi kaki dan tangan nya yang dirantai.

"gausah ian," ujar bima lalu diangguki oleh dian

malam harinya

Raden, bima, dian, dan rendra sudah tertidur dalam keadaan tubuh yang masih sakit, dan hessa dan rahardian belum tertidur mereka menunggu waktu berdua untuk mengobrol dan inilah waktunya.

"ini semua salah anda," ujar hessa kepada rahardian tetapi hessa tidak ada menatap rahardian, mata nya lurus kedepan

"ini salah lesmana dan fany bukan salah ayah," rahardian meninggikan suara nya

"mereka tidak bersalah, anda yang salah tiba tiba membunuh om lesmana dan tante fany, anda terlalu egois anda terlalu iri sama mereka karena mereka yang lebih banyak dapat warisan dari kakek edwin kan," hessa juga meninggikan suara nya

"bang zizan hanya ingin membalas dendam karena anda telah membunuh orang tua nya orang yang paling disayang nya dan hessa juga terkena karena anda waktu itu menghipnotis hessa," sambung hessa

"bang zizan jadi punya sifat psikopat karena anda, anda bunuh mereka di depan mata nya, anda tidak memikirkan perasaan bang zizan anda terlalu egois, anda bukan ayah saya, saya tidak punya ayah se-egois anda," rahardian menatap hessa dengan menahan amarah nya, ia ingin marah tetapi tidak bisa mengeluarkan nya

"SAYA TIDAK PUNYA AYAH, LEBIH BAIK ANDA MATI DITANGAN BANG ZIZAN."

#DAY10 Salmasr13

Masa lalu seorang psychopath (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang