"Setiap orang pasti akan merasakan yang namanya pertemuan, dan juga perpisahan"
Luna Sapphire Alejandra•••
Matahari sudah muncul dengan malu-malu, Gadis berparas manis dan cantik sudah bersiap dengan seragam nya, hari ini adalah hari pertamanya sekolah disekolah baru, ayah nya mendaftarkan dia, meskipun seharusnya sudah tidak bisa karena sudah menginjak kelas Tiga SMA,tapi karena bantuan orang dalam jelas apapun aman termasuk bisa daftar sekolah ini.
Gadis berparas cantik ini sudah sampai di depan gerbang sekolah nya, Ia pun masuk dan menyusuri koridor sekolah untuk mencari ruangan guru kesiswaan. Meskipun sudah mengelilingi tapi tidak membuahkan hasil juga, karena bangunan yang begitu luas, dan dia terlalu pagi untuk datang kesekolah,ya! takut terlambat dihari pertamanya.
Setelah ramai siswa berdatangan,tapi tidak ada satupun yang dapat ia mintai tolong. Semua orang terlihat acuh padanya, hanya bisikan yang dapat didengar tapi langsung melewati dirinya begitu saja, hal itu sangat mengesalkan untuknya, tapi ia pun tak tahu harus bagaimana lagi. Tak lama setelah itu ia pun melihat seorang gadis yang baru saja memasuki ke area gedung sekolah, dan langsung saja tanpa pikir panjang ia pun langsung menghampirinya, dan berdiri tepat didepannya.
"Permisi, sorry banget kalo ngehalangin. Mau tanya ruang kesiswaan ada dimana ya? Soalnya gue anak baru disini, jadi belum tau."
"Boleh banget,kebetulan gue mau keruangan guru,sekalian aja ayok sebelahan soalnya" Jawab nya, "Btw,gue Remi tapi bukan kartu remi ya, nama lo siapa nih" Lanjutnya bertanya sambil menjulurkan tangan
"Luna Sapphire Alejandra" Jawabnya sambil menerima juluran tangan, ya nama gadis itu adalah Luna, Gadis yang memiliki mata indah, dan berparas cantik.
"Salam kenal ya,semoga bisa berteman dan satu kelas sama gue, yaudah ayo keburu makin siang,dan keburu bel bunyi juga" setelah mengucapkan itu Luna dan Remi langsung beranjak menuju ruangan kesiswaan, sedangkan Remi menuju ruangan guru.
Setelah menemui kesiswaan Luna keluar dari ruangan itu, tanpa dia duga Remi sudah menunggunya didepan ruangan itu.
"Gimana?kelas mana Lun?" tanya Remi
"IPS 2" jawab Luna "Dimana kelas nya Re?" lanjut tanyanya
"YES LO SEKELAS SAMA GUE LUN" teriak Remi begitu senang dan Luna hanya terkekeh melihat tingkah teman baru nya itu "Ayo ke kelas, sekarang pelajaran bu Eni" Remi langsung menarik lengan Luna menuju kelas nya
Sesampai nya di dalam kelas Luna begitu canggung, Remi langsung membawa nya duduk disamping nya. Sedangkan anak anak yang lain hanya menatap Luna, Luna pun menyapa dengan senyuman. Tak lama bel berbunyi setelah itu guru pun masuk, guru itu memanggil Luna untuk perkenalan didepan kelas.
"Halo selamat pagi semua,namaku Luna Sapphire Alejandra, kalian bisa manggil Luna atau senyaman kalian aja, aku asal bandung tapi karena ayah dipindah tugas kan jadi pindah ke jakarta, semoga kita bisa berteman dengan baik, dan tolong bantuan nya dari kalian semua, terimakasih" ucapnya
"Baik Luna,terimakasih sudah memperkenalkan dirimu, semoga kamu betah dan cepat beradaptasi dengan teman mu disini, ya sudah kamu boleh duduk ke tempatmu" ucap gurunya itu
Luna pun duduk kembali kesamping Remi dan Remi langsung mengeluarkan buku yang akan di pakainya untuk belajar, karena Luna belum mendapatkan buku pembelajaran dari sekolah jadi Remi membaginya untuk dibaca sama sama.
"Lo pasti aneh kan kenapa gue seantusias ini sama lo yang sekelas sama gue?jujur aja sebenernya gue ga terlalu deket sama anak anak kelas ini,deket sih tapi ya gitu lah ga ada yang asik, sedangkan sahabat sahabat gue semua pada beda kelas, nanti istirahat kita ketemu mereka oke" ucap Remi. Ya, Remi memang tidak terlalu dekat dengan teman sekelas nya, karena mereka mendekati Remi pasti disaat ada mau nya saja.
Pembelajaran hari ini cukup menyenangkan bagi Luna,tapi juga cukup melelahkan karena Luna baru saja mempelajari ini. Jam istirahat pun tiba, Luna merasa perut nya lapar membutuhkan asupan segera dan Remi langsung mengajak Luna untuk ke kantin, karena disana sudah ditunggu oleh teman teman nya.
Saat dikantin Luna pun langsung memesan bakso dan es teh untuk menyegarkan pikiran nya, setelah makanan siap disajikan Luna langsung menghampiri Remi dan teman teman nya, Luna duduk di sebelah Remi.
"Nah guys ini dia orang yang mau gue kenalin sama kalian, kita ketambahan satu teman lagi nih, Luna yang di depan lu itu shylla dan yang dipinggir shylla itu Louissa panggil aja ica biar gampang" Remi memperkenalkan satu satu teman nya itu, Luna sangat senang karena bisa mempunyai teman yang baik seperti Remi, Shylla dan Louissa. Sungguh, Luna ingin seperti ini saja pertemanan mereka tanpa ada nya problem, tapi Luna sadar pertemuan pasti akan ada perpisahan.
Setelah selesai makan mereka pun berbincang sebentar sebelum jam istirahat usai,mereka mengatur janji untuk ke Gramedia karena ada yang harus dibeli untuk pembelajaran esok. Shylla, Remi dan Louissa terus bercerita tentang hubungan dia dan kekasih nya, sedang kan Luna hanya menyimak cerita mereka,sesekali Luna mengasih saran atau sekedar menanyakan apa yang membuat nya penasaran.
Jam istirahat pun sudah selesai, Shylla dan Louissa kembali ke kelas nya, begitupun dengan Luna dan Remi, namun saat hendak ke kelas Luna tanpa sengaja menabrak seorang laki laki di belokan koridor.
"Maaf maaf,ga sengaja kak" ucap Luna membantu orang itu membereskan barang yang terjatuh
"Gapapa,lain kali hati hati ya" jawab nya, dan langsung berjalan melalui Luna, Luna melihat punggung laki laki itu semakin jauh, lamunan Luna terbuyarkan oleh Remi.
"Heh ngapain ngelamun, ngeliatin tu anak?" tanyanya
"Eh ngga, ayo ke kelas" tangan Remi ditarik oleh Luna menuju kelas nya,saat dikelas Remi hanya menatap aneh wajah Luna, sejak bertabrakan dengan anak laki laki itu Luna banyak melamun.
"siapa dia?"
to be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Menggores Luka ( ON REVISI)
Teen Fiction"memang benar, tidak baik jika terus berharap pada seseorang" -Luna "Jangan pernah menyakiti pasangan mu nanti" Algev