R E N G K U H ■ 09 ✔

472 84 33
                                    

Diara memejamkan kedua matanya dengan jemari yang memijit pelan keningnya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Diara memejamkan kedua matanya dengan jemari yang memijit pelan keningnya sendiri. Keadaan Jisoo yang kembali drop membuatnya sedikit stres karena bagaimanapun Diara adalah salah satu alasan terbesar kenapa Jisoo bisa berada pada titik trauma seperti saat ini.

Diara yang mempersempit ruang gerak Jisoo hanya untuk mewujudkan ambisinya. Menjauhkan Jisoo sepenuhnya dari Hyunbin Appa kandungnya sendiri yang selama ini bersi keras untuk mengambil alih Jisoo dari jeratan keegoisannya. Jisoo bahkan harus dibenci oleh ketiga adiknya sendiri hanya karena menuruti segala keinginan Diara yang nyatanya tidak pernah memikirkan bagaimana tersiksanya Jisoo selama ini.

"Ketiga adikmu membencimu, bagaimana bisa kau tetap bertahan hingga sejauh ini, Jisoo-yaa?"

Tidak ada tempat untuk berbagi. Jisoo selalu sendirian.

"Gwenchana. Mereka hanya salah paham padaku, lagi pula aku melakukannya karena aku tidak ingin mereka merasakan seperti apa yang aku rasakan, Seulgi-yaa."

Diara menjerat Jisoo dengan segala ancaman yang berhasil membuat putri sulungnya itu dalam genggam kuasanya. Membutakan ketiga adik Jisoo dengan segala kesalahpahaman yang mungkin sekarang juga harus mereka bayar. Bahkan mungkin akan murka pada Diara jika mereka tahu hal yang sebenarnya. Terlebih tentang Jisoo yang nyatanya bukanlah kakak kandung mereka.

"Jangan terlalu keras pada Jisoo, dia juga putrimu. Kau terlalu menuntutnya untuk segala hal yang mungkin sangat bertolak belakang dengan keinginannya. Dia juga berhak memilih apa yang dia inginkan, Diara."

Jinyung bahkan pernah mengingatkannya. Namun Diara justru semakin menekan Jisoo dengan segala keegoisannya setelah suami keduanya itu meninggal dunia.

Diara tanpa sadar sudah melampiaskan segala amarah dan pembuktiannya karena selama ini selalu di pandang sebelah mata bahkan sering kali direndahkan. Ego besarnya yang pada akhirnya mengurung putrinya sendiri dalam pelampiasan rasa sakit yang akan membuatnya menyesal suatu hari nanti.

"Lakukan saja, Eomma. Aku sendiri yang bahkan sudah menyetujui apa yang Eomma kehendaki untukku. Menyerah bahkan tidak bisa aku lakukan, kecuali Tuhan yang mengambil segala kekuatan dalam tubuhku yang selama ini begitu aku paksakan untuk mengikuti semua keinginanmu, Eomma."

PLAK!

Jisoo sudah terlalu kebas dengan segala tamparan dan pukulan yang sering kali Diara lakukan padanya. Tidak peduli benar ataupun salah, Jisoo akan selalu di pandang salah oleh Diara tanpa celah keibaan hati sedikitpun sebagai seorang ibu.

🍂°°°🍂

"Jisoo dalam keadaan yang sekarang, mungkin dengan cara itu Tuhan membuka hati kalian." Seulgi menatap pada Jennie yang terus menunduk dengan air mata yang kembali terjatuh.

"Apa yang tidak pernah Jisoo berikan pada kalian? Dia bahkan berani bertaruh nyawa, bukan hanya kesakitan yang selama ini dia pendam sendirian."

Seulgi kembali membuat Jennie menangis karena semua kesalahannya pada Jisoo.

R E N G K U H ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang