baka

63 7 1
                                        









"Suzuran? Dan Housen?" Reika dan teman-temannya sedang berjalan jalan santai. Lebih tepatnya sedang bolos sekolah. Ketika mereka melewati sebuah jalan dan langsung salah fokus setelah melihat arah jari Kiyohide menunjuk.

Didepan sana ada beberapa orang siswa Suzuran dan juga para siswa botak Housen.

Reika dengan panik berlari ke arah mereka. Ia lalu berdiri di tengah-tengah antara Siswa Suzuran dan Housen. Ia membentangkan tangannya. Sementara teman-temannya berjalan mendekat dengan pelan.

"Apa yang terjadi?" Tanya Minori sambil berbisik pada Serizawa.

"Sepertinya kami akan tawuran lagi dengan Housen" jawab Serizawa dengan juga berbisik pada Minori.

"Tenang, jangan lupakan perjanjian anti tawuran kalian" ujar Reika sambil menatap bergantian ke arah siswa Housen dan juga Suzuran. Lebih tepatnya para inti dari GPS dan Serizawa's Army.

"Ohh Reika, pas sekali kau disini" ujar Toshi salah satu pemimpin Housen.

"Kenapa?" Reika berdiri dengan tegak dan berbalik menghadap para siswa Housen.

"Sebagai orang yang menciptakan perjanjian anti tawuran antara Housen dan Suzuran. Menurutmu bagaimana kalau boss Suzuran menyerang siswa Housen lebih dulu?" Tanya Toshi.

"Tandanya, perjanjian itu tidak akan berlaku lagi. Dan tawuran bisa terjadi kapan saja" ujar Reika mengingat kembali perjanjian yang ia diskusikan dengan Suzuran dan Housen dua tahun lalu. Walaupun ia bukan bagian dari dua sekolah itu, tapi karena pengaruhnya yang cukup baik. Dan jelas hubungan baiknya dengan pemimpin Housen dan Suzuran yang dulu cukup membuat mereka dekat.

Untuk menghindari tawuran yang lebih parah lagi. Reika mengusulkan agar kedua sekolah membuat perjanjian anti tawuran. Dan sejak saat itulah tidak ada tawuran antara kedua sekolah ini. Kalau tidak kota Toarushi akan sangat kacau karena mereka.

"Baiklah, kami tidak akan menahan diri lagi sekarang"

"Sabar?! Genji!!" Reika berbalik dan menatap Genji yang sedang ditahan oleh Tokio. Pemuda itu hanya mengangkat salah satu alisnya seakan meminta penjelasan.

"Kau habis setelah ini" Reika mengigit bibir bawahnya dengan kesal sambil menatap Genji. Lalu ia kembali menatap ke depan.

"Kawaishi Noboru! Hari ini kau beruntung. Ayo pergi" Toshi lalu memerintahkan para siswa Housen untuk kembali.

"Lama tidak bertemu, kau keluar dari kapan?" Saat Housen sudah pergi Serizawa berbalik dan bertanya pada Kawaishi yang menjadi alasan utama Housen bisa sampai ke tempat itu.

"Tidak usah banyak tanya" Kawaishi menjawab dengan ketus dan hendak melangkah pergi. Tapi Reika memacu kakinya dan menahan pemuda itu.

"Kau akan kemana setelah ini?" Tanya Reika, sebenarnya ia khawatir dengan keadaan pemuda itu. Apalagi ia tau jelas, orang tuanya pasti tidak begitu peduli padanya.

"Kemana saja, Reika jangan halangi aku" Kawaishi melepaskan tangan Reika yang menggenggam lengannya dan hendak pergi.

"Kau tau harus mencariku dimana kan?! Jangan buat masalah diluar!" Ujar Reika pada Kawaishi yang berjalan menjauh dengan cepat.

"Dia siapa?" Tanya Genji sambil menatap kepergian Kawaishi, apalagi melihat Reika yang tampak sangat peduli dengan pemuda itu.

"Kau sadar tidak dengan apa yang baru saja kau lakukan?" Ujar Serizawa pada Genji.

"Apa maksudmu?"

"Jadi kita akan tawuran lagi ya dengan Housen" Izaki memang sudah membaca situasi. Apalagi Genji yang langsung menyerang salah satu anggota Housen.

My Boyfriend.Genji.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang