sebelumnya makasih untuk temen ku yang sudah menyemangatiku untuk publish cerita hhe thank you dev❤❤
selamat membaca yaww semoga gak mengecewakan🙏🏻
★~(◠ω◕✿)
di sebuah ruangan terdapat sepasang suami istri yang sedang bercanda tawa bahagia dengan sang suami yang terus menghibur si istri yang sedang mengandung berusia 9 bulan anak kembar.
"anak-anak papa sehat-sehat terus ya di perut mama" ucap sang suami kita sebut saja namanya bara.
"(terkekeh) mas bayi nya nendang-nendang" ucap sang istri bernama anjani dengan antusias.
bara pun menempelkan telapak tangannya pada perut anjani untuk merasakan tendangan dari anak nya.
"anak-anak papa udah bisa nendang-nendang nih" ucap bara sambil memandang intens perut anjani yang sedang ditendang-tendang oleh anak-anak nya.
"kamu udah mikirin nama buat anak-anak kita mas? " tanya anjani mengingat beberapa hari ke depan ia akan melahirkan.
"belum, mas mau nanti kita sama-sama nyari nama buat mereka sekaligus namain bareng-bareng" jawab bara dengan tangan mengelus puncak kepala anjani.
"ooh, yasudah lagi pula gak lama lagi aku melahirkan".
" mas" panggil anjani.
"kenapa hm?".
"kayaknya anak kita ngidam pengen makan di luar deh mas" ucap anjani tiba-tiba hingga membuat bara menyunggingkan senyuman tipis.
"bisa aja kamu alesannya" ucap bara beranjak sembari mencubit hidung anjani, sedangkan anjani hanya terdiam dengan pipi menggembung lucu.
"makan diluar tapi pake jaket" ucap bara sembari memakaikan jaket pada bahu anjani.
"yeey di resto biasa ya mas".
bara pun mengangguk.
"yes yes" antusias anjani mengundang lengkungan senyum dari bibir bara.
skip sudah malam hari.
di alam bawah sadar bara.
" aku dimana? " tanya bara saat ia terbangun berada di sebuah tempat didominasi warna putih.
saat melihat ke atas bara dapat melihat istrinya anjani sedang terbaring di brankar rumah sakit dengan keadaan tak bernyawa.
"sayang jangan tinggalin mass!" teriak bara dengan panik.
"bayi? disana aku sudah melahirkan? dan berarti aku gak selamat.." ucap anjani berteori.
rupanya naluri orang tua memang sangat hebat bara dan anjani berada di satu mimpi tapi berbeda ruang
"sayang mass mau kamu bangun hikss" ucap seorang lelaki yang di ketahui adalah bara.
anjani pun tersenyum tipis "takdir kita gak salah, ikhlaskan aku mas" gumam anjani lalu semuanya pun berubah gelap.
"anjani!!" teriak bara terbangun dari tidurnya dengan badan gemeter serta keringat mengucur deras dari pelipisnya.
bara baru saja bermimpi buruk, mimpi yang bahkan tidak akan ia inginkan seumur hidupnya.
anjani, ia meninggalkan bara sendirian dengan kedua anaknya.seketika bara pun tenang saat melihat ke sisi tempat tidurnya terdapat anjani yang sedang tertidur pulas dengan sedikit mendengkur.
"(terkekeh) lucu, kamu selalu lucu sayang" gumam bara lalu kembali tertidur dengan menghapus segala bayang-bayang mimpinya.
hufh hufh
"aku gak mungkin ninggalin mas bara sendirian" gumam anjani dengan nafas tersenggal-senggal terbangun dari mimpi buruknya.
sadar jika itu mimpi anjani pun kembali tertidur dengan memeluk bara mencoba mengusir segala pikiran buruknya.
✿●✿
"mas bangun kamu harus kerja" teriak anjani pada bara kala bara yang sudah dibangunkan tak kunjung bangun.
"eughh" leguhan dari bara dengan merentangkan otot-otot nya.
"ayo mas bangun kerja" panggil anjani dengan menggoyang-goyang kan lengan bara.
"morning kiss sayang" pinta bara dengan suara berat plus serak khas bangun tidur.
"ih cepetan-"
cupp
ucapan anjani terpotong kala bara menarik tangan anjani lalu mencium bibirnya sekilas hingga memunculkan rona merah di pipi anjani.
"kamu lupa mas yang punya perusahaan nya?" tanya bara dengan mencubit hidung anjani.
"hhee" sedangkan anjani hanya terkekeh malu.
"kok aku bisa lupa sih? " batin anjani bertanya-tanya merasa malu dengan tindakannya barusan.
"mas gak mau kerja khusus hari ini kita habisin waktu bareng-bareng sebelum anak kita lahir" ucap bara membuat anjani memunculkan senyum antusias.
"hah, YESS YESS" teriak anjani antusias merasa bahagia
"(terkekeh) istri saya sangat cantik" batin bara bermonolog
"mas ayo mas beli itu" tunjuk anjani pada penjual permen kapas, kini bara dan anjani sedang berada di taman tempat banyaknya pedagang jajanan kaki lima kesukaan anjani.
"iya sayang ayo"
"pak saya beli 1" pinta bara
"gambar babi pak" pinta anjani
"nih neng"
"makasih pak" ucap bara dengan menyerah kan uang 50 ribuan.
"eh pak gaada uang kecil?"
"buat bapak aja"
"makasih pak"
"liat mas mirip kamu kan?" tanya anjani sembari menyodorkan permen kapas bergambar babi.
"ish jail banget sii" jawab bara dengan mengusap rambut anjani.
"hhaa biarin wlee, ayo mas beli bakso"
"hahah lucu banget si kamu, ayo beli apapun sepuas kamu"
"yeeey"
bara dan anjani pun menghabiskan waktunya dengan bersenang-senang di taman, tak ayal banyak para pengunjung yang menatap mereka iri.
segitu dulu yaaa, see you again para readers kuu😉.
KAMU SEDANG MEMBACA
calista [belum revisi]
Teen Fictionbagaimana jika seorang gadis sma harus merasakan manis dan pahit nya kehidupan? bagaimana rasanya dicintai oleh dua lelaki sekaligus? seorang gadis berkulit putih bibir pink yang bernama calista harus menerima takdirnya jika ia adalah penyebab ibu...