part 1

145 7 3
                                    

⚠️hay readers welcome dear Luna, jangan lupa vote+komen, maaf kalo ada typo dan kasar didalam cerita⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️hay readers welcome dear Luna, jangan lupa vote+komen, maaf kalo ada typo dan kasar didalam cerita⚠️

--Happy reading‼️--

-----------

Sinar mentari pagi memasuki celah celah gorden mengenai wajah seorang gadis yang sedang tertidur lelap, gadis itu menggeliat merasa tidurnya terganggu, ia pun membuka matanya dan terduduk di sisi ranjangnya beberapa saat hanya untuk meregangkan ototnya yang terasa kaku.

Luna melihat kesekeliling kamarnya dan meraba semua pakaiannya masih utuh melekat di badannya, mengingat semalam kakanya itu sengaja tidur dikamarnya walaupun Danny melontarkan kata kata kasar padanya, gue gak akan sudi menjamah tubuh lo, karna lo memang bukan tipe gue.. Itu salah satu kata yang akan selalu Luna ingat.

Setelah beberapa saat bergulat didalam kamar, akhirnya luna keluar kamar dan melihat keadaan rumah sudah dan keadaan sepi hanya ada satu orang asisten disana yang sedang membereskan piring-piring kotor bekas sarapan tadi. Luna menghampiri asisten rumahtangga.

"Maaf bi, apa boleh aku bantu"

Salah satu wanita paruh baya yang bernama sarah itupun terkejut dengan kedatangan Luna, "aaahh non Luna, mengkagetkan bibi saja"

"Jangan non, oh ya tuan sama nyonya sudah pergi bekerja. Non Luna mau sarapan apa nanti bibi buatkan" Lanjut bu sarah

"Aahh padahal luna mau bantuin bi,- eemm boleh deh Luna pengen nasi goreng kasih telur setengah matang satu ya"

"Baik non, silakan ditunggu ya"

Luna melangkah dan duduk di meja makannya, sejak pertama kali dibawa kerumah oleh ayahnya Luna sama sekali tidak pernah ikut makan bersama, bukan karna dilarang tapi Luna sendiri yang merasa tidak enak baginya ia sudah terbiasa berteman dengan angin, sepi, dan juga sendirian.

Selang beberapa menit, sarapan Luna pun sudah jadi, saat akan menyendokan nasi goreng ke mulutnya makanan itupun di rebut oleh kaka tiri nya siapa lagi kalo bukan Danny.

"Eh aden, mau juga nanti bibi buatkan, itu punya non Luna"

Tatapan Danny melirik sinis pada wanita paruh baya itu pertanda keinginannya tidak boleh di bantah. Bu sarah pun langsung terdiam tak mampu bersuara.

Melihat makanannya di rebut, Luna pun bangkit dan melangkah pergi keluar.

"Non, mau bibi buatkan lagi yang baru?"

"Tidak usah bi, aku sarapan diluar aja" Sahut Luna tersenyum getir pad bu sarah

Saat akan melangkah, langkahnya terhenti ketika mendengar suara danny, "mau kemana lo? Tugas gue udah di kerjain belom"

"Luna mau pergi kerja,- tugas kaka juga udah Luna kerjain ko"

Danny tak membalas, ia hanya mengangguk paham dan setelah itu Luna keluar melangkahkan kakinya menuju ketempat dimana ia bekerja

Dear Luna (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang