Ketika urusan ADC dengan D-Rex telah menemui titik terang, kini mereka malah dibuat penasaran setengah mati atas hilangnya salah satu siswi di sekolahnya.
~Hey, kalau ada yang baca ini. Gue boleh minta tolong nggak? Hehe.....I need a justice~
"Ck...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Setelah berpisah di tengah jalan dengan Tim Bela, kini Javan, Caksa dan Zeline telah memasuki kawasan Jl. Centauri 2.
Tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk menemukan SMA Bina Bangsa yang memiliki bangunan lebih tinggi dari bangunan di sekitarnya.
Javan dan Caksa memberhentikan motor mereka di depan gerbang. SMA itu nampak sepi, karena kegiatan belajar mengajar tengah berlangsung. Di samping pos satpam, terlihat seorang siswa dan siswi yang mengenakan almamater OSIS yang menatap ke arah mereka.
Zeline berinisiatif untuk turun dan menanyakan kepada kedua murid itu apakah mereka utusan dari kepala sekolah ini atau bukan.
"Permisi, kalian berdua utusan dari pak Jhonatan?" tanya Zeline tanpa basa basi sambil menenteng helm yang tadi dipakainya.
"Dari SMA Antariksa? ADC?" tanya siswa ber-nametag Mahesa Randi.
"Iya, gue Zeline." Ia mengulurkan tangannya memperkenalkan diri.
"Gue Mahesa, ketua OSIS SMA Bina Bangsa. Ini Nuri, sekretaris OSIS." Mahesa menyambut uluran tangan Zeline. Ia memperkenalkan dirinya dan siswi di sampingnya.
"Nuri..." Siswi itu tersenyum tipis sambil mengulurkan tangannya yang disambut oleh Zeline sembari menyebutkan namanya kembali.
"Langsung ke parkiran aja, dari gerbang belok kiri terus ikutin jalan. Nanti ketemu parkirannya." Mahesa memberi tahu.
Zeline mengangguk, ia melambai ke arah Javan dan Caksa untuk segera mendekat. Melihat tanda dari Zeline, keduanya melajukan motor mereka ke arah pos satpam.
"Langsung masuk, belok kiri ikutin jalan. Tunggu disana," ucap Zeline sambil menyerahkan helm yang dipegangnya kepada Caksa.
Keduanya mengangguk, mereka melajukan kendaraan mereka sesuai dengan instruksi yang diberikan.
Zeline, Mahesa dan Nuri berjalan beriringan menuju parkiran tanpa percakapan yang berarti. Mereka terlalu fokus dengan pikiran masing-masing.
Sesampainya di parkiran mereka melihat Javan dan Caksa yang berjalan mendekat.
"Ini kita langsung nemuin kepala sekolah atau gimana?" tanya Javan.
Caksa menatap sekelilingnya, sekolah ini luas. Walaupun tidak seluas SMA Antariksa yang memiliki banyak jurusan. Bina Bangsa merupakan salah satu SMA swasta yang cukup difavoritkan di kota Bandung.
