Academy II (1956)

21 2 2
                                    

Disclaimer © Hetalia by Hidekaz Himaruya

Pagi hari di hari kedua.

Jepang memakai dasinya dengan telaten seolah itu sudah biasa baginya, kemudian dia memakai blazer berwarga ungu dan sedikit merapikannya.

Penampilannya saat ini terlihat seperti anak muda yang baik dan patuh tapi tanpa semangat apapun dilihat dari ekspresinya yang datar. Biasanya meskipun wajahnya terlihat muda layaknya pemuda di umur 20 tahun, karena selalu memakai kimono atau pakaian militer. Auranya jadi terasa dewasa dan kaku, jadi tidak ada yang dengan sembarangan mendekatinya.

Hari ini adalah hari pertama Akademi benar-benar dimulai, jadi semuanya akan memakai seragam yang sama. Semua orang benar-benar tidak tahu jadwal kegiatan apa saja selama berada di sini, katanya jadwal tersebut akan di tulis di papan yang berada di lobi. Jadi Jepang berencana untuk ke sana dulu sebelum ke ruang makan untuk sarapan pagi.

Setelah keluar kamar dan mengunci pintu, dia bertemu dengan Amerika dan Inggris di ujung tangga. Mereka menunggunya mendekat begitu melihatnya.

"Oi Jepang, ayo sini! Kau kelihatan sangat cocok dengan pakaian itu." Amerika menyapanya dengan ceria saat melambaikan tangannya.

Jepang memasang senyum standar. "Selamat pagi Amerika-san, Inggris-san."

"Selamat pagi."

"Pagi..."

"Terima kasih atas pujiannya, sepertinya aku mulai terbiasa memakai pakaian barat."

"Itu benar-benar sangat cocok lho, tampak seperti anak-anak yang mulai debut bersosialisasinya." Jepang menghela napas. "Ada apa? Aku tidak berbohong, di rumahku wajahmu memang terlihat seperti anak 15 tahun."

"Aku mengerti itu dengan sangat jelas, makanya sampai sekarang masih banyak yang memperlakukanku seperti anak kecil."

"Hahaha." Amerika mengulurkan tangannya lagi, ingin melingkarkannya ke bahu Jepang. Tapi kemudian dia berhenti, teringat pembicaraannya dengan Kanada semalam.

Inggris yang melihatnya tidak peduli dan mengajak Jepang turun duluan. "Ayo turun, Jepang. Mungkin sudah ada jadwal yang ditempel di sana."

"Ya." Jepang benar-benar lega ada Inggris di sini, jika sesuatu terjadi dia bisa membatasi Amerika. Sepertinya dia sudah tahu apa yang ingin Inggris lakukan.

Banyak orang yang sudah berada di bawah, berdiri di depan papan pengumuman. Tapi karena semuanya memiliki penglihatan yang bagus, mereka tidak berdesakan dan berdiri tiga meter jauhnya dari papan pengumuman.

Jepang mengernyitkan kening tidak mengerti, apa ini benar-benar jadwal Akademi? Kecuali rapat yang berlangsung dari jam 9-12 siang, tidak ada aktivitas rutin apapun yang bisa dilakukan. Sisanya hanya peringatan jadwal makan tiga kali sehari, jika tidak datang sesuai jadwal dipersilahkan untuk masak sendiri.

Meskipun diberi waktu sarapan selama dua jam, sarapan tetap dilakukan tepat jam tujuh pagi. Itu tidak masalah sama sekali, bukan berarti dia tidak bisa memasak sendiri. Mungkin jadwal rapat mereka pikirkan karena pasti ada yang susah bangun dan harus menyiapkan makanan sendiri.

Masalahnya ada di jadwal rapat. Apa maksudnya dengan rapat di sini? Apa ini seperti rapat yang dilakukan PBB?

"Jepang, PBB tidak ada bedanya dengan LBB." Inggris berkata tiba-tiba. "Apa yang dibahas dalam rapat Akademi ini mungkin tidak jauh-jauh dari perkembangan dunia."

Jepang mengerti. "Jadi intinya, tujuan utama mereka masih tetap melibatkan kita pada perkembangan pemerintahan. Yang dimaksud pertukaran bahasa dan budaya dilakukan di jam kosong tanpa jadwal tersebut."

Solar Eclipse ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang