NYASAR!!! Pemburu iblis!?||19

420 68 10
                                    

“Selam– maksudku turut berduka cita.”

“Thorn!”

Andre hanya menghela nafas dan Taufan terkekeh. “Biasa, anak muda :v”

Yah, dia juga sudah biasa.

Taufan melerai Blaze dan Taufan. “Sudah tuh, jangan dilanjutkan lagi. Kita harus cari cara biar tak bosan menunggu.”

Blaze dengan kasar mendengus. Meletakkan satu tangan di pinggang saat dia menatap Taufan dengan cibiran khas nya. “Memang ada ide?”

“Tak”

“Tuh, Thorn aja bilang enggak ada.”

“Iya lah gak ada, emang disini ada Ide?” Dengan senyum polos yang menyebalkan. Blaze hampir naik pitam dan memukul Thorn dengan keras jika bukan Taufan yang menghentikan dan menenangkannya.

“Sebaiknya kita tanya kak Andre saja…”

.

.

.

“Loh?”

Mereka melihat tak ada Andre. Tunggu, bukan itu.

“Ih lucu nya!”

“Seperti bola”

Mereka melihat dengan jelas. Bentuk kecil itu yang berbaring meringkuk di lantai. Ekor –yang agak besar dari tubuhnya— memeluk tubuhnya sendiri seperti selimut. Bentuk tidur yang hampir menyerupai bola bulu.

“Anabul mana ini?” Blaze hampir menangis melihat keimutan yang menyamai Cattus saat tidur.

“Ululululu~ polos sekali wajahnya. Kaya aku”

“Halah, penipuan.”

Thorn cemberut mendengar kata-kata yang keluar dari lidah tajam Blaze.

Tok tok tok

“Siapa?”

“Entahlah.”

“Buka gih.”

Thorn membuka pintu, yah, dia yang paling dekat dengan pintu. Dia melihat Shinobu dan Tanjiro di belakang nya.

“Ara~, maaf mengganggu istirahat kalian. Tapi kami kekurangan kamar untuk saat ini. Jadi, bisakah kalian menerima Tanjiro?” Kata-kata setengah air dengan emosi yang tak biasa terlalu dibaca. Dia tersenyum seperti biasa. Walau sedikit tertera kekhawatiran karena saudari Kamado yang dikelilingi laki-laki. Tapi dia yakin Tanjiro akan menjaga saudarinya dengan baik.

“Oh! Begitu, tentu saja! Kami tidak keberatan. Lagipula kakak ku mungkin senang mendapatkan teman iblis.”

“Hahahaha, terima kasih. Kalau begitu aku permisi, aku harus mengobati beberapa pemburu yang masih terluka saat di gunung.”

Shinobi pamit undur diri. Tanjiro agak canggung. Apalagi 3 pasang mata yang menatapnya dengan mata berbinar. Thorn dengan semangat menarik Tanjiro kedalam. “Tak perlu malu! Kami tak akan macam-macam!” Dia tersenyum lebar.

“Kata-kata mu ambigu, Thorn.”

“Hehehehe, benarkah? Lagipula kita bisa melihat pemburu iblis dari dekat! Aku penasaran dengan ceritanya!!!” Thorn berakting dengan bagus. Dia tau latar belakang Tanjiro, tapi apa salahnya jika mendengar dari orangnya secara langsung? Sama-sama karakter itu harus saling berbagi cerita! Begitulah yang dia pikirkan.

“Kalian tau pemburu iblis?”

“Tentu saja!” Blaze langsung membalas. “Kami mendengar dari orang-orang di desa! Oh, jangan bertanya desa mana. Desa itu tak memiliki nama. Tapi tempatnya ada di sekitar lembah!”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NYASAR!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang