prolog.

1K 72 29
                                    

Seseorang pemuda mengendarai motor nya dengan kecepatan yang diatas rata-rata karena ingin mengejar waktu sebelum gerbang sekolah nya ditutup.

Cit.....

Pemuda tersebut memberhentikan motornya secara tiba-tiba karena gerbang sekolah nya telah ditutup oleh satpam yang berjaga nya.

"Aduhhh"keluh pemuda tersebut berdecak kesal karena gerbang nya telah ditutup.

Kemudian pemuda tersebut turun dari motornya untuk membujuk pak satpam agar mau membuka gerbang nya.

"Pak saya mohon pak,,bukain dong pintunya"pinta pemuda tersebut berusaha membujuk pak satpak dengan wajah yang memelas.

Pak satpam yang berdiri di pinggir gerbang hanya menghela nafasnya lelah,karena ini bukan kali pertamanya pemuda yang ada dihadapannya ini telat dan meminta nya untuk membuka kan gerbang.

"Maaf den,tapi ini udah waktunya gerbang ditutup jadi saya tidak dapat membukanya kembali"balas satpam tersebut.

"Ahhh pak jangan gitu dong,lagian saya telat nya juga gak terlalu lama cuma lima menit doang"ujar pemuda tersebut yang tidak pantang menyerah untuk membujuk pak satpam.

"Mau telat berapa menit pun ini udah ketentuan nya den,jadi saya tetep gak akan bukain gerbangnya"balas satpam tersebut.

Pemuda tersebut yang mendengar itu mengacak rambut nya frustasi.

"Ahh..kalau bukan karena bang Rahsya yang jail nyembunyiin kaos kaki gue tadi, pasti gak bakal telat nih gue!"gumam pemuda tersebut kesal.

Tapi pemuda itu tidak menyerah dia masih mencoba untuk membujuk pak satpam,kali ini dia mencoba mengancam pak satpam dengan membawa nama ayah nya.

"Pak bukain lah, nanti saya aduin ke papih loh kalau bapak gak ngebiarin saya masuk dan membuat saya telat masuk kelas!"ancam pemuda tersebut tersenyum miring.

Satpam tersebut yang mendengar ucapan pemuda itu hanya tertawa pelan dengan memegangi perutnya,hal itu tentu saja membuat pemuda itu bingung.

"Silahkan den saya gak takut,karena ini juga perintah dari tuan Bagas untuk mendisiplinkan Aden"balas satpam tersebut menunjukkan handphone yang berisi cat dari Bagas ayah dari pemuda tersebut yang menyuruhnya untuk tidak luluh oleh bujukan pemuda di hadapan nya.

Pemuda tersebut yang melihat itu berdecak kesal kemudian menyerah dan menaiki motor nya kembali untuk pergi dari lingkungan sekolah tapi sebelum itu tiba-tiba ada yang memanggil nya.

"Gibran!"panggil seseorang dengan pelan yang berada di belakang pak satpam.

Gibran yang mendengar itu celingak-celinguk mencari keberadaan orang yang memanggil nya dan ternyata itu adalah Rahsya dan teman-teman nya yang lain.

Gibran yang melihat mereka pun tersenyum kemudian turun kembali dari motornya sedangkan teman-teman nya berjalan secara pelan-pelan menghampiri pak satpam kemudian salah satu dari mereka pun membekap mulut pak satpam dengan kain yang sudah mereka beri obat tidur dan tentu saja itu membuat pak satpam tertidur.

"Aduh-aduh ini satpam berat banget yaelah, bantuin gue dong!"ujar Kevin yang tadi membekap satpam tersebut dan membuat satpam tersebut jatuh ke pangkuannya.

Teman-teman nya yang melihat itu bukannya membantu Kevin mereka malah menertawakan nya dengan sangat puas membuat wajah Kevin memerah menahan amarah.

"Udah Vin,Lo pangku aja pak satpam nya terus tidurin dia di pos,biar romantis haha"ujar Angga dengan menertawakan Kevin.

Kevin yang mendengar itu hanya mendengus kesal kemudian dengan susah payah memapah satpam yang sudah tertidur itu kedepan pos penjaga.

Gibran yang melihat mereka berhasil membuat satpam tersebut tertidur pun akhirnya berlari kedepan gerbang.

Gibran AlverandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang