1:Gibran Alverandra.

863 67 14
                                    

HALLO GAYSS!!
Selamat malam
Happy reading semuanya!!

WARNING!!, cerita ini mengandung kata-kata kasar,dan sedikit kekerasan tidak untuk ditiru!🙏.



Di pagi hari yang indah ini matahari bersinar begitu terang di langit yang Biru dengan suara-suara kicauan burung yang menambah khas keindahan di pagi ini,di dalam kamar rumah yang besar bak istana itu ada seorang remaja yang masih tertidur dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.

Cahaya tersebut menembus masuk melewati jendela yang baru saja di buka oleh seorang perempuan paruh baya, kemudian perempuan itu beralih menarik selimut yang menutupi remaja tersebut dengan pelan.

"Den!,bangun den udah siang nih! waktu nya Aden untuk sekolah"ujar perempuan paruh baya tersebut yang ternyata adalah asisten keluarga dari keluarga Alverandra.

"Eghhh,bibi ganggu aja deh!,orang lagi enak-enak tidur!"keluh pemuda tersebut dengan membuka sedikit matanya.

"Maaf atuh Den,bibi cuma nurutin perintah tuan besar aja buat bangunin Aden supaya Aden gak telat"saut asisten keluarga nya itu,sebut saja bi Inah.

"Yaudah deh iya aku bangun nih,bibi bisa balik lagi ke bawah sekarang "ujar Gibran yang masih setengah sadar.

"Baik Den,kalau begitu bibi pamit yah"ujar Bi Inah kemudian pergi meninggalkan pemuda yang masih mengumpulkan nyawanya di atas kasur.

Pemuda itu sudah mulai tersadar dari rasa ngantuk nya kemudian bangkit dari tidurnya dan mengambil handphone yang berada di atas nakas nya untuk melihat jam.

"CK, padahal baru jam enam loh,udah gangguin tidur nyaman gue aja!"gumam nya dengan kesal sehingga melemparkan handphone nya kesembarang arah untungnya handphone itu jatuhnya ke kasur jadinya tidak ada kerusakan.

Dengan rasa malas yang masih memeluk diri nya,dia berjalan dengan gontai kearah kamar mandi dengan membawa satu handuk untuk mandi.

Ketika sudah selesai melakukan acara mandi nya pemuda tersebut pun langsung memakai pakaian nya dan atribut sekolah nya di hadapan cermin.

"Busett dah,siapa sih ini cakep banget dah!"gumam nya senyum-senyum sendiri dihadapan cermin dengan melihat dirinya sendiri yang sedang memainkan rambut.

Setelah selesai memainkan rambut nya pemuda tersebut mengambil dasi yang berada diatas meja nya kemudian memandangi dasi tersebut dengan intens.

"Kalau gue pasang nih dasi di kerah baju kayaknya gak bakal keren nih, dimana yah gue pasang nih dasi biar keren"pikirnya dengan memandangi dasi itu.


Cukup lama pemuda itu memandangi dasinya hingga tidak lama kemudian dia berteriak karena telah mendapatkan ide untuk memasangkan dasi dengan keren.

"Ahh gue tau!,coba gue pasang disini aja deh biar keren"teriak pemuda tersebut mengikatkan dasinya dikepala.

"Nah kalau gini kan keren"gumam nya tersenyum di hadapan cermin dengan gaya songong nya.

Kemudian dia pun pergi dari kamar nya untuk pergi ke ruang makan.

Pemuda itu menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa Clara yang melihat anaknya berlarian menuruni tangga pun langsung memberikan nya peringatan.

"Adek!,jangan lari-larian nurunin tangga nya nanti jatuh!"peringat Clara melihat putra bungsu nya berlarian menuruni anak tangga.

Gibran AlverandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang