22. pantai.

71 6 2
                                    

Di sore minggu yang cerah ini Marvel bersama Giselle akan berangkat ke pantai, tak hanya berdua, mereka juga mengajak teman teman mereka, seperti Lia, Adnan dan Rena, ya yang sering main dengan mereka, tapi di sini ketambahan 3 orang, yaitu si kembar Yuma dan herga juga sepupu Rena, jemian.

"Kata yang lain ketemuan di pantai aja." ucap Giselle pada Marvel, saat ini mereka tengah di perjalanan menuju pantai.

"Oke, yang lain udh jalan?" tanya Marvel.

"Si Lia sama Adnan udah, Rena sama sodaranya juga udah, nah si kembar katanya baru mau jalan." jawab Giselle.

"Oh iya, aku baru tau kalo jemian itu sodaranya Rena, kamu tau?" tanya Marvel.

Giselle mengangguk. "sodara tiri, jadi adek ayahnya Rena atau omnya itu pernah ngadopsi anak, anaknya ya jemian." jelas Giselle.

"Owh gitu.."

"Ini nyampenya masih lama?" tanya Giselle.

"Bentar lagi, di maps sih gitu." jawab Marvel.

Tak lama setelah perjalanan yang lumayan panjang akhirnya Giselle dan Marvel sampai di pantai.

"Itu jijel sama Marvel." ucap Lia menunjuk ke arah Giselle dan Marvel.

"Haiiii." ucap Lia melambai lambaikan tangannya

Setelah mereka semua berkumpul yang secara keseluruhan totalnya ada 8 orang mereka langsung saja bermain main di pantai, hari ini pantai tak terlalu ramai, ntah apa penyebabnya.

setelah satu setengah jam bermain Rena memanggil mereka untuk makan.

"Guys, istirahat bentar yok, gue sama Jemi bawa makanan nih dari rumah, lumayan banyak, cukup buat kita berdelapan." ucap Rena di angguki yang lain.

Mereka pun berkumpul membentuk lingkaran dengan makanan yang berada di tengah, bukan makanan berat, hanya camilan saja, sekalian sambil menunggu sunset.

"Guys inget waktu Giselle teriak karena kecoak gak? yang pas lagi di desa waktu itu." tanya Lia.

"Iyaa gue inget, sumpah.. teriakannya, telinga gue langsung sakit." jawab Adnan.

"Yaelah dnan, lo juga teriak kan? mana langsung nemplok di Lia lagi hahah." balas Giselle.

"IYAA HAHAHAH, ketawa gue, mana waktu itu ngatain Giselle, eh pas kecoak nya nyamperin dia langsung teriak terus lari ke Lia." tambah Yuma.

"Li apa gak berat?" tanya Herga.

"Gila, berat banget. Bahu kanan gue langsung sakit." jawab Lia.

"Dari pada ama si Adnan mending ama gue Li, pemberani." Ucap herga bercanda.

"Apa apaan lo ga? gak gak gak. Lia tetep punya gue." tolak Adnan.

Di sela sela obrolan mereka Marvel melirik ke arah Giselle yang berada di sebelahnya, Giselle yang merasa di perhatikan pun menoleh ke arah Marvel, menaikkan satu alisnya.

"Kenapa?" tanya Giselle.

"Jalan jalan yuk, ambil ngeliat sunset, daripada di sini, yang ada kita gak bisa bucin." Ajak Marvel.

"Alah, bucin mulu lo! sebelumnya aja kaku, eh pas sama Giselle jadi berubah 360°" Ledek Adnan.

"Bener, berubah banget dia." tambah jemian.

"Biarin aja mi, Giselle juga jadi bucin bnget tuh, liat aja haha." ucap Rena.

"Cocok lo berdua." ucap Yuma tiba tiba.

"Maksud?" tanya Rena.

"Masa masih gak jelas? lo berdua cocok." ucap Yuma mengulang ucapannya.

"Udah ayok jalan." Marvel bangun lalu menarik tangan Giselle menjauh dari teman temannya.

"Bagus deh langitnya." ucap Marvel menatap ke arah langit lalu beralih menatap ke muka Giselle.

"Iya, cantik banget warnanya." tambah Giselle.

"Tapi langitnya kalah cantik sama kamu." ucap Marvel mencolek hidung Giselle.

"IHH!" Kesal Giselle.

"Bener kan apa kata aku? kamu cantik." tanya Marvel membuat Giselle salah tingkah.

"Yok lanjut jalan." ajak Marvel lalu menggandeng kembali tangan Giselle yang sempat ia lepas.

"Tau gak? ketemu sama kamu itu bagiku adalah sebuah keberuntungan." ucap Marvel membuat Giselle bingung.

"Kok gitu?" tanya Giselle.

"Iya, karna kamu mampu melengkapi sebagian hidupku yang hampa, dengan hadirnya kamu aku merasakan sebuah warna baru dalam hidupku." Jawab Marvel.

"Ihh! gombalnya udah tingkat tinggi itu! jadinya malah lebay." ucap Giselle.

"Gapapa kalo aku gombal, toh gombalnya sama kamu ini." ucap Marvel membuat pipi Giselle merona.

"Bener kan?" tanya Marvel.

Giselle mengangguk membenarkan. "iya, bener. Awas aja kamu sampe gombal ke perempuan lain, aku hajar kamu." Ucap Giselle bercanda tapi mukanya di bikin galak.

Bukannya terlihat seram di mata Marvel Giselle terlihat sangat imut. "Bukannya serem kamu malah imut tau kayak gitu." ucap Marvel mencubit pipi Giselle.

"Iwhhhhh! jwangan dwi cwubwittt." ucap Giselle sebel sama kelakuan Marvel.

Sangking gemesnya sama si Giselle Marvel sampai menggendong Giselle lalu memutarkan tubuh mereka.

"Udahhhhh." mohon Giselle yang langsung dituruti Marvel.

"Liat deh mataharinya udah mau tenggelem." ucap Marvel menunjuk ke arah laut.

"Wahh bagus banget." gumam Giselle.

Berakhirlah hari yang indah ini dengan para sahabat itu yang bermain di pantai dan baru pulang di jam 8 setelah puas bermain.

- to be continued.

asik banget mereka main di pantai, bisa bisa aku ga di ajak, ngambek pokoknya 1 bulan.

ini cerita kan aku usahain aku kasih good ending ya, kalau tiba tiba aku kasi bad ending gimana? aku udah kepikiran buat ending cerita ini soalnya hehe.

Crush || Markselle [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang