summer 150

62 5 4
                                    

'rumah dan hujan'

- Nigth, di seperempat malam aku memimpikan rumah. Aku berkata-kata dengan bulan saat terbangun dari mimpi ku, aku ingin membangun rumah bersamamu. Namun, keesokan hari hujan datang melengserkan tanah yang dipijak rumahku.

๋࣭ ⭑⚝

Setelah asik bersepeda di bawah guyuran hujan, mereka memarkirkan sepeda itu lalu berteduh dibawah pohon yang rindang.

"Kamu tau Nigth, tidak seharusnya kita berteduh dibawah pohon"

"Memangnya kenapa sen?"

"Kamu tidak tau?, jika ada petir kita akan tersambar, kamu polos sekali sih"

"Cih, aku hanya pura pura bodoh"

Nelson kembali melihat ekspresi kesal Nigthd, air hujan yang membasahi wajah dan rambutnya yang menjadi lepek menutupi matanya. Nelson sangat suka dengan mata Nigthd, perlahan jari jemari Nelson menyibak rambut sang pemilik mata biru lautan itu. Nigthd kebingungan, lantas memiringkan kepalanya. Pria ini kenapa selalu melakukan hal secara tiba-tiba?

"Hellow pak, kamu sudah membuat anak orang kebasahan. Tolong ajak aku ke tempat yang lebih layak untuk berteduh"

Akhirnya Nelson mata hitam pekat milik Nelson bertemu dengan mata biru lautan yang ia kagumi itu. Terdiam menatap mata itu untuk berlabuh yang isinya penuh keindahan.

"Sen?"

"Son"

"Nelson?"

"Nelsonnnn"

"PAK TUA HEH"

Nigthd menaruh kedua telapak tangannya dikedua pipi Nelson, menyadarkan si pak tua itu yang sedari tadi berperilaku bodoh menatapnya lalu diam dan tidak menghiraukan perkataannya tadi.

"Eh? Oh, apa tadi?"

"Eh oh eh oh, ish kan aku bilang ayo neduh di tempat yang lebih layak. Hujannya semakin deress!"

"Oh, maaf maaf hehe"

Nelson melepaskan jaket yang ia gunakan, menarik pinggang Nigthd, lalu ia dekatkan dengannya. Mengajak Nigthd berlari dibawah guyuran hujan dengan jaket Nelson yang melindungi mereka.

Langkah kaki mereka terasa lambat, padahal mereka sedang berlari. Buliran air yang menjatuhi mereka juga terasa lambat. Nigthd merasa begitu hangat didekap Nelson, lengan besar itu menariknya mendekat dengan Nelson. Deru nafas Nelson terdengar jelas, menggelitik telinga milik mata biru lautan.

Ternyata Nelson membawa Nigthd berteduh ke minimarket didekat sana. Sedikit tidak rela, karna dekapan yang Nigthd rasa melonggar. Nelson menarik pelan tangannya memasuki minimarket itu.

"Ayo kita membeli minuman hangat"

Nigthd mengintil dibelakang badan bongsor Nelson. 'Ternyata Nelson tinggi' pikir Nigthd, yah ia kurang teliti dengan tetangganya ini.

Nelson membawa dua cup coklat panas di nampan dengan tangan kirinya, dan tangan kanan menggenggam erat tangan Nigthd.

Mereka duduk ditempat rest minimarket itu. Bau coklat memenuhi indra penciuman mereka.

Nigthd yang sedikit tidak sabaran dengan ceroboh meminum coklat panas itu. Segera terpejam matanya merasakan panas yang membuat bibir dan lidahnya kesakitan.

"Ouwahh"

Nelson dengan sigap mengambil cup coklat panas itu lalu membersihkan bibir Nigthd dengan bajunya. Coklat itu berlepotan dibibir Nigthd.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

(500) Days Of Summer Nelson and Nigthd Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang