9. Gebrakan Bianca

3.4K 228 5
                                    

Happy Reading
.
.
.

÷÷÷÷÷÷÷÷÷

Hari demi hari berlalu setelah ketidak jelasan menerpa Bianca dan Citra. Keanehan terjadi di sekitar Citra.

"Ada kiriman bunga lagi untuk Citra Azalea. Ini neng," ucap pak Supri si satpam kos kosan.

Dengan kebingungan, Citra menerima bunga tersebut yang merupakan bunga ke tujuh dalam sehari ini. "E-eh iya, pak. Aduh siapa yang ngirimin bunga sesering ini ?" heran Citra.

"Yaelah, neng. Yang pasti orangnya suka sama neng Citra atuh. Lagi kasmaran ya," balas pak Supri.

"Aduh pak, spek yatim begini siapa juga yang suka sama Citra ? Ngada ngada aja," elak Citra.

Tak ada satu nama yang terbesit dalam pikiran Citra untuk menebak siapa yang memberi bunga bunga ini. Raka, ia telah kembali ke Makassar dan sepakat untuk melupakan perasaannya terhadap Citra. Aslan, ah rasanya tidak mungkin. Anak itu tidak bisa bersikap manis seperti ini, batin Citra. Bianca ? Sangat mustahil.

Citra menatap bunga bunga yang dikirimkan seharian ini. Jika diingat ingat bunga bunga ini adalah bunga yang pernah ia posting di Instagram pribadinya. Jika benar pola dan asumsi yang ia tangkap, pasti pengirimnya adalah salah satu manusia yang stalking akun instagramnya akhir akhir ini.

Hanyut dalam pemikiran randomnya yang menerka nerka siapa pengirim bunga bunga tersebut, Citra kembali diganggu oleh ketukan pintu.

"Misi, grab food atas nama Citra Azalea." seruan itu berasal dari balik pintu kamarnya.

Lagi lagi Citra dibuat terheran dengan ulah orang iseng hari ini. Ia keluar dengan menampilkan wajah cengonya menatap manusia berjaket hijau lengkap dengan helm hijaunya. Sungguh betapa green flag orang yang mengantarkan makanan di siang bolong ini.

"Mas, saya gak pesan makanan." kata Citra.

Terlihat si abang grab food sedang membaca nama yang tertera di pesanannya. "Lah ini bener alamatnya kok mbk. Citra Azalea kan ? Kamar nomor 7,"

Citra menggaruk tengkuknya yang sangat gatal akibat bingungnya. Ia menggerutu dalam hati atas keisengan orang tak dikenal hari ini.

"Aduh, beneran saya gak pesen mas. Saya langganan Go food bukan Grab food. Bawa balik aja mas, saya gak punya duit buat beli makanan sebanyak ini," kata Citra tak enak hati menolak mas mas yang sudah datang ke kosnya.

Terlihat wajah kebingungan dari driver tersebut. Hingga akhirnya, "Mungkin dari pacarnya mbk, banyak kasus kek gini. Mbk nya terima aja, ini bukan COD kok mbk. Udah dibayar nih,"

Citra membelalakkan mata melihat nominal yang tertera disana. 500k ? Hanya untuk makanan dan printilan kulkas. Tiba tiba si Abang meletakkan paperbag di depan pintu dan menyimpan handphonenya.

"Saya taruh disini ya mbk. Ijin foto sebentar sebagai bukti," ucapnya.

Saking linglungnya, Citra tak sadar jika sesi pemotretan itu telah selesai dan dikirimkan ke pembeli alias orang misterius yang memesan untuk Citra.

***

Pertemuan adik dan kakak selalu membuat gebrakan di tempat yang mereka datangi. Gelak tawa Becca pecah tat kala mengetahui tingkah manis Bianca pada Citra. Lain halnya dengan Bianca yang justru melempar tatapan jengkel.

"Beneran kamu ngasih bunga berturut-turut sebanyak itu selama 7 hari ? Hanya untuk menebus kesalahanmu ?"

Becca sangat bersemangat menggoda sang kakak perempuan yang lebih terlihat sedang jatuh cinta dibandingkan merasa bersalah.

Perfect Wife (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang