Junta

18 2 4
                                    

Mimin's POV

Deza semakin sadar akan posisinya, hari sudah berlalu namun Joan tidak menghubunginya sama sekali seolah menjauh dan menghilang darinya. Sebuah kesalahan besar membiarkan dirinya melakukan sex dengan Joan. Sudah sangat jelas Joan adalah Straight. Ia jarang melihat Joan pulang ke rumahnya, mungkin menghabiskan liburan bersama Lily seperti di story akun sosial medianya. 

Dering telepon menyadarkannya dari lamunan.

"Hai sayang" Panggil Junta di seberang sana.

"Sayang mata lo, kenapa?" Balasnya.

"Masih ingat kan soal gue mau ngajak lo malam tahun baruan?"

"So?" Tanya Deza polos.

"Buruan packing gue udah di jalan nih mau jemput lo"

"Ha? kenapa baru kasih tahu sekarang?"

"Udah, buruan sana siap-siap. Bye sayang" Tutup Junta

.

.

.

Junta terlihat bahagia saat melihat Deza tertidur pulas di sampingnya yang sedang mengemudi. Wajah manis, bibir tipis, dan lehernya, siapa yang tidak tergoda?

"Sial, gue tegang" Ucapnya saat menyadari batangnya mengeras.

Perjalan yang memakan waktu lama akhirnya sampai juga, sebuah komlek Villa mewah di pinggir lereng dengan di depannya hamparan pantai yang indah.

"Gimana?" Tanya Junta kepada Deza.

"Indah banget"

"Iya kayak kamu" Balas Junta santai.

"Apaan sih? Nggak jelas"

"Jelas kok, gue suka sama lo" Suara Junta mengecil agar tidak terdengar oleh Deza.

.

.

.

Pergantian tahun akan segera tiba, Junta dan Deza berada di pantai untuk menyaksikan kembang api.

Junta memakaikan Jaket untuk Deza.

"Gimana? hangat?" Junta melingkarkan tangannya di pinggang Deza.

"Hu um" Deza mengangguk dengan imut. Ia merasakan kehangatkan dari perlakuan Junta kepadanya, seakan teringat dengan Joan yang juga memberikan kehangatannya saat mereka liburan kemarin.

Deza menoleh dan melihat Joan di sana menatap ke arahnya, bersama dengan Lily. Lily meraih wajah yang tampan tersebut kemudian mereka berciuman, terlihat sangat mesrah di bawah kerlap kerlip kembang api yang menyala di atas langit yang gelap.

Junta yang melihat ekspresi Deza yang murung melihat orang berciuman kini menggodanya.

"Kenapa? Mau berciuman?" Ucapnya meraih wajah Deza. Mata mereka saling menatap. Tatapan Junta mengunci Deza. Wajahnya semakin dekat, hampir saja mereka berciuman, namun Deza segera sadar dan mendorong Junta.

"Gu-gue mau ke...toilet" Ucapnya menghindar berjalan pergi disusul Junta di belakangnya.

.

.

.

Sebenarnya Deza tidak ingin ke bar namun Junta memaksa, termasuk minum alkohol namun ia berusaha sebisa mungkin untuk tidak mabuk, takut hal yang sama terjadi seperti ia dengan Joan.

Saat berada di toilet ia terkejut akan kehadiran Joan.

"Ngapain sama Junta ke sini?" Deza mencoba diam.

(BL/BxB) What Are We?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang