10

1.7K 217 16
                                    

putar balik chp10_









Naruto lagi-lagi menyadari seberapa dia tidak mengetahui apapun tentang kekasihnya sendiri, dulu dikehidupan Naruto yang sebelumnya dia hanya mengetahui sedikit soal insiden pembunuhan seluruh keluarga Sasuke dan hanya sebatas itu, dia tidak tahu dan tidak pernah mau mencari tahu, pada dasarnya rasa bencinya pada Sasuke telah membuatnya buta akan segala hal.

Sekarang didepannya dia melihat sendiri wajah sendu Sasuke, nyatanya si Uchiha itu memendam semua rasa sedihnya sendirian dan baru sekali ini saja dia benar-benar mau memperlihatkan dirinya yang sebenarnya, memperlihatkan luka yang selalu dia tutupi dari orang luar.

Naruto mendekati kekasihnya itu, tanpa ragu membawa Sasuke kedalam pelukannya, dengan posisi dirinya yang bertumpu dengan kedua lutut membuat Naruto dengan mudah menempatkan kepala Sasuke sejajar dengan dadanya, memgerlus lembut kepala Sasuke dan memberinya kecupan disana.

"maaf kamu harus melewati hal menyakitkan itu, sekarang bagilah bebanmu padaku suke, aku akan selalu ada untukmu..." Naruto merasa malu pada dirinya, yang ternyata tidak semenderita itu bila dibandingkan dengan apa yang sudah dilewati Sasuke tanpa bisa dia ubah seperti halnya Naruto.

Sasuke memejamkan kedua matanya, tidak sama sekali peduli dengan indahnya jingga yang mulai menghitam dengan indah didepan sana, dia ingin fokus pada suara detak jantung kekasihnya yang terdengar begitu jelas pada telinganya yang menempel dengan dada Naruto.

deg deg deg.

detak jantung itu terdengar teratur dan entah karena apa malah menjadi seperti lantunan musik, lantunan musik lembut yang terlalu lembut sampai membuatmu mengantuk.

"ayo kita kembali kerumah, kita harus mandi sebelum makan malam" minta Naruto yang mau tidak mau membuat Sasuke menjauh dari kesenangannya tadi, keduanya terutama Sasuke. dengan enggan menjauhi area pantai kembali ke rumah dan disambut oleh Temari yang terlihat sedang sibuk menyiapkan makan malam dan membereskan banyak hal bersama pelayan yang lain.

"saya sudah menyiapkan air panas untuk anda berdua, ternyata pemanas airnya rusak, saya sudah mengubungi tukang tapi baru bisa dibereskan besok pagi, jadi untuk sementara air panas akan saya siapkan secara manual dulu"

Sasuke hanya mengangguk sebagai jawaban dari informasi yang diberikan temari, rasanya hari sebahagia ini tidak akan masalah bisa ada insiden kecil seperti sekedar mesin pemanas yang rusak, jadi Sasuke hanya menanggapinya ringan dan tidak mempermasalahkannya.

Naruto sendiri juga sama saja, sipirang bahkan masih bisa tersenyum kearah Temari "tidak apa-apa, udara juga tidak terlalu dingin, kalau begitu kami mandi dulu dan akan turun untuk makan malam"

"baik tuan"

Naruto menoleh kearah Sasuke, lalu meraih tangan kekasihnya itu dan sedikit menyeretnya menuju tangga kelantai dua dan malah menjahili Sasuke "cepat suke, nanti aku mandikan oke!" lalu mengakhirinya dengan satu kedipan nakal.

temari didekat meja makan hanya bisa memutar mata melihat pasangan itu, salahnya menyiapkan mereka air panas, bahkan kalaupun disiapkan es batu sepertinya acara mandi mereka akan tetap panas juga.

...

selesai mandi keduanya kemudian turun kelantai bawah, makan malam bersama dengan pelaya dan penjaga rumah, disatu meja yang sama. tentunya semua adalah saran dari Naruto yang pastinya disetujui Sasuke dengan mudah dan para pelayan juga penjaga rumah lainnya tidak akan bisa membantah tatapan tajam dari boss besar mereka.

Setelah itu masing-masing orang melakukan kegiatan secara terpisah, Sasuke izin untuk mengerjakan sesuatu dikamarnya dan karena hal itu juga Naruto dengan Temari memilih untuk berbincang bersama didepan teras rumah, duduk dikursi menghadap pantai.

putar balik || sasunaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang