Chapter 10

14 3 0
                                    

"Semua akan baik baik saja?! Percayalah?! Tuhan pasti menghendaki segalanya jika itu adalah hal yang baik"

~~Zoya
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA OKE!!



HAPPY READING....

Dalam kegelapan, Varez melihat adanya secercah cahaya yang berada di ujung tempat nya berada. "Cahaya apa itu? Kenapa terang banget??" Gumam Varez sembari mendekat ke arah cahaya itu.

Varez menyipitkan matanya ketika semakin dekat dengan cahaya tersebut. Mata sendu nya sedikit demi sedikit terbuka melihat apa yang ada dihadapan nya.

Sebuah taman dandelion dengan semilir angin yang menerbangkan bunga bunga itu. Bibir nya terangkat menampilkan sebuah senyuman manis yang tulus tanpa paksaan.

"Dandelion??" Gumam nya, dan baru dirinya sadari, ternyata baju yang dikenakan nya serba putih dengan wangi khas yang semerbak.

"Apakah ini sudah waktu nya, tuhan? Kenapa aku berada di tempat ini?" Varez terus saja bergumam, karena tak percaya dirinya berada di tempat ini.

"Tempat yang sangat aku impikan dari dulu" lanjut nya sambil memetik salah satu bunga dandelion itu.

"Tenang" entah kenapa, tiba-tiba Varez merasa tenang dan rasa sakit yang biasanya dia rasakan tidak terasa kali ini.

"Kembali lah ke tempat mu!!" Suara yang tiba-tiba muncul entah dari mana asalkan, membuat Varez melihat sekeliling.

"Siapa?!" Tanya Varez yang sedikit was was.

"Kamu belum pantas berada di tempat ini!!" Suara itu kembali terbawa angin yang semilir.

"Kenapa?" Tanya Varez lagi.

"Tidak, hanya saja janji yang kamu buat belum terpenuhi, seseorang masih menunggu janji mu!! Tunggu lah mereka!! Mereka akan datang!!" Ucap suara misterius itu.

Varez menunduk, dirinya pun bingung mengapa ada di tempat seperti ini, menenangkan hati dan jiwa nya, tapi apa kata orang itu? Dirinya belum pantas berada di sini?.

Suasana seketika hening dan hanya terdengar suara desiran angin yang menerbangkan beberapa bunga dandelion itu, dan menyapa wajah nya dengan lembut.

"Jangan lah bersedih!! Aku berjanji akan menjemput mu jika kamu sudah pantas berada di sini!!" Suara itu kembali terdengar terbawa semilir angin.

Varez mendongak dan menatap sayu pada langit biru dengan sinar matahari yang benar-benar terang.

Sedikit demi sedikit, tubuh Varez menghilang bagaikan terbawa angin di sana. "Aku akan menagih janji mu suatu saat nanti" ujar Varez yang tanpa sadar matanya menitikkan air mata di susul oleh lenyap nya tubuh itu.

Varez membuka matanya perlahan lalu melihat sekeliling, ternyata ini di mashion rumahnya. 'Apakah tadi hanya sebuah mimpi??' Tanya Varez dalam batinnya.

one sided loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang