⚠️ HANYA FIKSI ⚠️
TYPO 🙏
HAPPY READING...!!!Sejak kejadian 2 tahun lalu, sikap Chika benar² berubah. Dia tidak sama sekali merasa tersaingi oleh adiknya. Malah sebaliknya sekarang dia sangat menyayangi Christy. Apapun yang berkaitan dengan Christy dia ingin selalu jadi orang pertama yang tau.
Bayi kecil itu sudah tumbuh menjadi balita yang sangat aktif. Dia tidak bisa diam sama sekali, mungkin bayi itu akan diam saat sedang tidur saja. Selebihnya dia habiskan energi yang dia miliki untuk bermain. Shani terkadang kewalahan saat menemani Christy bermain. Ada saja tingkah yang anak itu lakukan. Shani hanya bisa mengelus dada dan menepuk jidatnya, ketika Christy melakukan hal-hal yang random.
Shani akan merasa sedikit lega jika, Chika dan Cio sudah pulang. Dia bisa sedikit merenggangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku karena menemani Christy bermain.
"Nda titty mau ni." Ucap Christy sambil memegang satu botol saus sambal yang ada di meja makan.
"Ga boleh dek, itu pedes. Nanti adek sakit perut." Ucap Shani sambil merebut botol saus itu dari tangan Christy.
"Huwaaaaaaa titty mau itu ndaaaaa..." Bocah itu menangis dilantai.
"Jangan dek, susu aja ya. Mau?"
"Da mauuu, titty mau ituuuu huwaaaaa." Tangis Christy semakin kencang.
Anak itu rasa penasarannya terlalu besar, apapun akan dia coba. Dia belum bisa berhenti jika rasa penasarannya belum terpenuhi.
Shani membuka botol saus dan menuangkan setitik di jarinya. Dia oleskan ke mulut Christy. Shani tidak berniat untuk menyakiti Christy, dia hanya ingin anaknya merasakan kenapa Shani melarangnya untuk memakan itu.
Christy terdiam dan mulai merasakan apa yang ada di mulutnya sekarang."Huwaaaaaaa titty da sukaaa ini ndaaa...huh hah huh hah..." Shani tertawa melihat tingkah anaknya. Lalu dia memberikan segelas air. Christy meminumnya sampai habis.
"Pedes kaan??? Udah bunda bilangin ga boleh juga." Ucap Shani, dia mengendong Christy yang menangis.
"Huwaaaaaaa dess ndaaa..."
"Mau makan itu lagi?" Tanya Shani. Christy menggelengkan kepalanya. Dia menyesal kenapa tidak menuruti perkataan bundanya.
"Minum susu ya." Ucap Shani dibalas anggukan Christy.
Shani membuatkan susu untuk Christy, sementara anak itu masih terisak di ceruk leher Shani.
Setelah selesai dia membawa Christy ke kamarnya. Dan mencoba untuk menidurkan balita itu.***
"Kaka pulaaaangg..." Ucap Chika yang baru saja masuk ke kamar Shani.
"Tataaaa..." Mata Christy yang awalnya sudah sayu, seketika kembali segar karena mendengar suara Chika.
Sementara Shani yang sejak tadi ingin menidurkan Christy hanya bisa menepuk jidatnya. Usahanya sia-sia, sekarang anak random itu kembali terjaga. Ingin marah pun rasanya percuma."Adek" Chika langsung menaiki kasur Shani dan memeluk Christy.
"Tataaaa titty angen tataa..." Ucap Christy. Bayi cadel itu belum bisa mengucapkan kata Kaka.
"Apa kata adek Bun?" Tanya Chika pada Shani, terkadang Chika belum mengerti apa yang adiknya ucapkan.
"Katanya adek kangen sama Kaka..." Ucap Shani.
"Adek kangen Kaka?" Tanya Chika, Dibalas anggukan Christy.
"Kaka ngga tuh..." Lanjut Chika memalingkan wajahnya dari Christy.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Milikku [Greshan+Ch2]✓
RandomTak selamanya keluarga itu harus terbentuk dari ikatan darah yang sama.